Manajemen Sumberdaya Perairan

Muhusini,SittiMusliha (2011) Manajemen Sumberdaya Perairan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sungai Aloo yang terletak di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, Memiliki panjang sekitar 20 km. Sungai Aloo berfungsi sebagai sumber kegiatan ekonomi masyarakat, memiliki peran untuk keperluan domestik bagi penduduk, sebagai mata pencaharian nelayan, irigasi pertanian dan pertambakan. Di daerah aliran sungai Aloo memiliki beberapa sumber pencemar diantaranya limbah domestik, limbah industri, buangan dari pertanian. Sungai ini juga termasuk daerah yang mendapat sumbangan buangan lumpur lapindo brantas dengan demikian beban polutan pada perairan tersebut semakin bertambah, dan dapat menimbulkan permasalahan yang serius yaitu terjadinya pencemaran perairan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah eritrosit dari Ikan Mujair yang diambil di sungai Aloo Desa Penatarsewu dan Ikan Mujair yang diambil di perairan yang tidak terkena dampak lumpur PT. Lapindo Brantas yaitu Bendungan Karangkates serta mengetahui perbedaan jumlah micronuclei dari Ikan Mujair yang diambil di sungai Aloo Desa Penatarsewu dan Ikan Mujair yang diambil di perairan yang tidak terkena dampak lumpur PT. Lapindo Brantas yaitu Bendungan Karangkates. Penelitian terdahulu mengenai dampak atau efek lingkungan terhadap micronuclei Ikan diantaranya; Ribson seriani (2009) di Brazil meneliti tentang micronuclei ikan di Danau Francisco, Ferbal Ozkan (2009) di Turki meneliti tentang micronuclei Ikan Nila yang tercemar logam berat (Cd), Ivancica Strunjak (2010) di Croasia penelitiannya mengenai micronuclei serta abnormalitas nuclei pada ikan Hierophis gemonensisi penelitian ini dilakukan selama empat musim: musim peralihan, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Penelitian tentang kondisi fisiologis ikan didaerah yang berdekatan terkena Lumpur lapindo masih terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian yang lebih spesifik. Salah satu cara untuk mengetahui status kesehatan ikan dengan mengamati Micronucleinya. Micronuclei merupakan kromatin sitoplasmik yang berukuran kecil yang berasal dari pecahan kromosom yang tertinggal pada saat proses pembelahan sel (Anaphase) membentuk struktur menyerupai intisel dengan diameter 1/20 sampai 1/5 lebih kecil dari nukleus inti. Dari identifikasi micronuclei dapat diketahui kerusakan kromosom yang disebabkan oleh pathogen atau bahan pencemar yang ada dalam perairan, karena tingkat pencemaran pada setiap perairan berbeda beda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif observasional dengan mengamati jumlah eritrosit dan micronuklei Untuk menunjang data tersebut diatas, indikator fisika dan kima air juga diamati, seperti kadar DO ( Dissolved oxigen ), pH, TSS ( Total Suspended Solid ) suhu, kecerahan, salinitas, COD ( Chemical Oxygen Demand ), phenol dan Timbal (Pb) Hasil pengamatan total eritrosit pada ikan Mujair dari bendungan Karangkates yang tidak terkena lumpur lapi

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2011/05119
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 May 2012 09:01
Last Modified: 21 Oct 2021 07:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132770
[thumbnail of skripsi.pdf]
Preview
Text
skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item