Kajian Penggantian Pelumas Motor Diesel Ps 190 Pada Kapal Purse Seine Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur

Hasan, Roin (2010) Kajian Penggantian Pelumas Motor Diesel Ps 190 Pada Kapal Purse Seine Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana dua pertiga luas wilayahnya adalah berupa lautan. Dengan melihat tersebut diatas, Indonesia memiliki potensi kekayaan sumberdaya laut yang cukup besar, khususnya sumberdaya perikanan. Keberhasilan usaha perikanan tangkap sangat ditunjang oleh adanya armada penangkapan atau kapal penangkap ikan. Penggunaan kapal sebagai alat untuk menangkap ikan dan mesin sebagai alat penggerak merupakan satu kesatuan. Mesin ini yang menggerakkan kapal penangkap ikan untuk menuju fishing ground dan kembali ke fishing base. Sehingga keberadaan mesin sangat mempengaruhi operasi penangkapan (Sartimbul, 2001). Perawatan yang tergolong sederhana tetapi sangat vital adalah penggantian rutin minyak pelumas. Meski sederhana, jenis perawatan ini sering menyisakan persoalan pemilihan pelumas yang tepat dan hal-hal yang berkaitan dengan penggantiannya. Pelumas mengurangi gesekan antara komponen dan keausan bagian-bagian mesin dengan membentuk lapisan minyak dan mencegah hubungan langsung logam dengan logam (Daryanto, 2004). Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui hubungan penggantian minyak pelumas mesin diesel mitsubitshi 6 silinder pada kapal purse seine dengan penurunan viskositas pelumas yang sudah digunakan.Untuk mengetahui hubungan penurunan viskositas minyak pelumas dengan umur mesin dari pemakaian pelumas yang sudah berjalan.Untuk mengetahui lama pemakaian yang efektif untuk penggantian minyak pelumas pada mesin diesel mitsubitshi 6 silinder yang digunakan pada kapal purse seine. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2005) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dalam penelitian ini pertama yang harus dilakukan adalah pengumpulan data, dalam pengumpulan data ini data yang akan diambil yaitu data primer dan data skunder, data primer diperoleh dengan wawancara dan pengambilan sampling pelumas yang sudah digunakan, kemudian dilanjutkan pengujian oli bekas untuk mengetahui viskositasnya. Untuk sumber data skunder dari laporan statistik PPN Prigi dan buku profil desa, data skunder diperoleh dari instansi PPN Prigi dan kantor desa Tasikmadu. Setelah diperoleh data primer dan data skunder dilanjutkan pengolahan data menggunakan regresi sederhana untuk mencari hubungan pemakaian pelumas dengan viskositas pelumas kemudian hubungan viskositas dengan umur mesin, selanjutnya untuk mengetahui efektifitas pemakaian pelumas dilakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan menggunakan RAK (Rancang Acak Kelompok). Hasil uji viskositas pelumas mesran SAE 40 pada penelitian kajian penggantian minyak pelumas mesin ini adalah 30 sampel oli dinyatakan dalam satuan m2/s. Nilai viskositas oli pada perlakuan 18 trip adalah 514.28 x 10- 4 dari jumlah nilai pada perlakuan 18 trip dapat diketahui nilai viskositas rata-rata 51,43 x 10-4. Pada perlakuan 20 trip adalah 444,79 x 10- 4, dari jumlah nilai pada perlakuan 18 trip dapat diketahui nilai viskositas rata-rata 44,48 x 10- 4. Perlakuan 22 trip adalah 341,15 x 10- 4, dari jumlah nilai pada perlakuan 22 trip dapat diketahui nilai viskositas rata-rata 34,12 x 10- 4. Hasil uji laboratorium viskositas pelumas tersebut menunjukkan bahwa lama pemakaian (trip) sangat berpengaruh terhadap turunnya viskositas pelumas, dimana trip yang lebih sedikit nilai viskositas pelumasnya lebih tinggi dibandingkan trip yang banyak, hal ini diduga karena pemakaian pelumas yang lama dan juga terkena panas mesin lebih lama maka akan menyebabkan turunnya viskositas minyak pelumas, dengan pemakaian yang menunjukkan pengaruh turunnya viskositas pelumas maka dapat dijadikan acuan penggantian pelumas mesin. Analisa data dari uji viskositas hasil perhitungan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) diatas dari masing-masing trip menunjukkan bahwa dari pemakaian yang berbeda pada masing-masing trip memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap viskositas pelumas, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa viskositas pelumas akan turun menjadi encer jika digunakan terus-menerus, dari masing-masing trip pengaruh tertinggi didapatkan pada 22 trip, dimana penggantian pelumas pada 22 trip memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan penggantian pada 18 trip. Menurut Orisanto (2009) penggantian pelumasan yang baik berarti penghematan energi (berkurangnya gesekan) dan juga dapat menghemat bahan bakar, jadi disarankan mengganti oli secara teratur sesuai dengan pemakaian mesin. Jadi penggantian pelumas dari masing-masing trip diatas yang paling efektif yaitu pada penggantian 18 trip dimana nilai vikositasnya paling mendekati nilai viskositas standard, nilai viskositas normal pelumas sebelum digunakan 146,7 x 10-4 ( http://www.blogspot.com/ , 2010). Dilihat dari kekentalan normal terjadi penurunan kekentalan yang sangat signifikan pada pemakaian masing-masing trip, sudah terbukti bahwa pelumas akan turun kekentalanya bila digunakan dalam jangka waktu tertentu dan akan lebih encer lagi bila kena panas. Menurut badan research laboratorium motor bakar universitas brawijaya (2009), untuk viskositas pelumas SAE 30 mempunyai viskositas 64,4 x 10-4. Penggantian pelumas pada pemakaian 18 trip yang sudah dilakukan nilai viskositasnya berada dibawah SAE 30 jadi trip yang sudah dilakukan sudah tidak sesuai dengan spesifikasi SAE 40, sehingga perlu adanya pengurangan trip untuk mengganti pelumas supaya fungsi oli tetap terjaga untuk melindungi mesin. Dari hasil perhitungan tabel hubungan jumlah trip dengan viskositas pelumas, dapat diketahui bahwa jumlah pemakain (trip) ini memiliki nilai berbanding terbalik dengan viskositas pelumas dimana semakin banyak pemakaian (trip) maka semakin rendah viskositas pelumasnya.setelah diketahui nilai viskositas terendah dapat digambarkan pemakaian (trip) maksimal untuk penggantian pelumas, untuk menggambarkan maksimal jumlah trip ini dapat dihitung menggunakan persamaan regresi didapatkan hasil pemakaian (trip) maksimal untuk penggantian pelumas adalah 15 trip, jadi penggantian pelumas yang efektif harus dilakukan sebelum pemakaian 15 trip.Hasil perhitungan tabel hubungan viskositas pelumas dengan umur mesin, dapat diketahui bahwa nilai viskositas pelumas dari penggantian pelumas pada pemakain (trip) ini memiliki nilai berbanding lurus dengan umur mesin dimana semakin tinggi nilai viskositasnya maka semakin panjang juga umur mesin.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2010/165/051311741
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 18 Dec 2013 10:25
Last Modified: 21 Oct 2021 05:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132704
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item