Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Organik Terhadap Kelimpahan Plankton Sebagai Pakan Alami Ikan

Wardani, RatihKusuma (2011) Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Organik Terhadap Kelimpahan Plankton Sebagai Pakan Alami Ikan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jenis pupuk organik yang telah dimanfaatkan pada pemupukan kolam dan tambak adalah dari jenis pupuk kandang kotoran sapi, untuk itu perlu dicobakan pula pupuk organik dari limbah budidaya Ikan Lele ( Clarias gariepinus ) dan limbah gula untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kelimpahan plankton sebagai pakan alami ikan. Pupuk organik yang berasal dari limbah budidaya Ikan Lele ( Clarias gariepinus ) ini telah dimanfaatkan sebelumnya sebagai pupuk organik pada tanaman padi dan singkong yang dapat mempercepat pertumbuhan serta tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit, sedangkan pupuk organik yang berasal dari limbah gula ini digunakan pada bahan dasar pembuatan pupuk organik pada pertanian. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pupuk organik (pupuk yang berasal dari limbah budidaya Ikan Lele ( Clarias gariepinus ), limbah gula dan limbah kotoran sapi) yang paling baik untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan. Penelitian ini dilaksakan pada bulan November sampai bulan Desember 2009 bertempat di Workshop Ilmu-ilmu Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan empat perlakuan, tiga kali ulangan serta pengukuran kualitas air pada masing – masing perlakuan yang meliputi parameter kimia yaitu pH, TOM, DO, CO 2 , Nitrat-Nitrogen, Orthofosfat dan Kalium serta parameter fisika yaitu suhu. Untuk mengetahui perbedaaan waktu pengamatan dan pengaruh perbedaan jenis pupuk organik yang berasal dari limbah budidaya Ikan Lele ( Clarias gariepinus ), limbah gula dan limbah kotoran sapi menggunakan rancangan bersarang (waktu bersarang dalam perlakuan) dan uji F. Dimana perlakuan berpengaruh nyata jika H 1 di terima pada taraf uji 5% dan perlakuan berpengaruh tidak nyata jika H 0 diterima pada taraf uji 5%. Selanjutnya pengujian dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) (Hanafiah, 2008), untuk mengetahui perbedaaan waktu pengamatan atau perlakuan yang memberikan pengaruh terbesar. Hasil uji kandungan tanah yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam bak - bak perlakuan mempunyai kandungan N sebesar 0,11% per 100 g tanah, P sebesar 0,23% per 100 g tanah dan K sebesar 0,98 % per 100 g tanah. Pola fluktuasi pada bak – bak perlakuan sama yaitu pada pengamatan II mengalami penurunan jumlah kelimpahan, pada pengamatan III terjadi peningkatan dan pada pengamatan IV mengalami penurunan kembali. Pola fluktuasi yang sama ini disebabkan pada pengamatan II proses dekomposisi bahan organik masih berlangsung yang menyebabkan kandungan unsur - unsur hara yang dibutuhkan plankton untuk tumbuh dan berkembang belum memenuhi kebutuhan plankton. Pada pengamatan III proses dekomposisi bahan organik sudah mencapai titik optimal namun belum mencapai titik maksimal dekomposisi karena masih ada humus yang tersisa yang selanjutnya masih didekomposisi kembali oleh mikroba, pada pengamatan ini kandungan bahan organik berlimpah yang memicu meningkatnya kelimpahan plankton. Pada pengamatan IV bahan organik telah dimanfaatkan plankton sehingga kandungan dalam bak - bak perlakuan semakin sedikit dan mikroorganisme yang bertindak sebagai dekomposer masih mengurai kembali organisme yang mati dan sisa bahan organik dalam masing - masing bak perlakuan. Dari hasil analisa ragam RAK disimpulkan bahwa perbedaaan jenis pupuk organik (pupuk yang berasal dari limbah budidaya Ikan Lele ( Clarias gariepinus ), limbah gula dan limbah kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap kelimpahan plankton sedangkan perbedaaan waktu pengamatan berpengaruh sangat nyata terhadap kelimpahan plankton dalam bak - bak percobaan selama pengamatan. Hasil pengukuran suhu selama pengamatan berkisar 24,83 – 26,5 ºC, kandungan pH berkisar 7,18 - 8,01, kandungan TOM berkisar 7,69 - 48,87 mg/l, kandungan DO berkisar 5,66 - 7,23 mg/l, kandungan CO 2 berkisar 6,03 – 10,18 mg/l, kandungan nitrat (NO 3 ) berkisar 0,99 - 1,38 mg/l, kandungan orthofosfat (PO 4 ) berkisar 0,17 - 0,46 mg/l dan kandungan kalium berkisar 0,17 - 0,75 mg/l. Nilai kelimpahan plankton tertinggi sebesar 4579596 individu/liter pada pupuk organik dari limbah kotoran sapi, sedangkan kelimpahan terendah sebesar 440966 individu/liter pada pupuk organik dari limbah gula. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kualitas (jenis) plankton yang ditemukan hampir sama pada tiap bak perlakuan sedangkan kuantitas (jumlah) plankton pada tiap bak perlakuan berbeda. Plankton yang ditemukan selama empat minggu pengamatan yaitu 4 filum fitoplankton (chlorophyta terdiri dari 27 spesies, cyanophyta terdiri dari 8 spesies, chrysophyta terdiri dari 15 spesies, pyrrophyta terdiri dari 4 spesies) dan 2 filum zooplankton (protozoa terdiri dari 3 spesies dan rotifera terdiri dari 5 spesies). Pupuk yang paling baik untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan adalah pupuk organik dari limbah kotoran sapi. Waktu pengamatan yang menunjukkan puncak kelimpahan plankton pada pengamatan III (minggu ke – 2).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2010/124/051102009
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id
Date Deposited: 29 Apr 2011 10:07
Last Modified: 21 Oct 2021 05:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132682
[thumbnail of 051102009.pdf]
Preview
Text
051102009.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item