Perilaku Perusakan Lingkungan Masyarakat Pesisir Terhadap Perspektif Islam : studi kasus pada Nelayan Dan Pedagang Ikan Di Kawasan Pantai Tambak, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar

RatihPritaDewi (2009) Perilaku Perusakan Lingkungan Masyarakat Pesisir Terhadap Perspektif Islam : studi kasus pada Nelayan Dan Pedagang Ikan Di Kawasan Pantai Tambak, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001). Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan khususnya wilayah pesisir secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri dalam menjaga kelestarian dan sumberdaya ekosistem pesisir pantai. Dengan adanya peraturan dari Pemerintah dan Agama serta dukungan dari masyarakat kerusakan lingkungan akan terjaga kelestariannya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui alasan yang mendasari masyarakat (nelayan dan pedagang ikan) dalam merusak sumber daya pesisir, (2) mengetahui pengetahuan, pemahaman dan dukungan masyarakat (nelayan dan pedagang ikan) terhadap peraturan pemerintah dan pemahaman Al-Qur’an tentang menjaga lingkungan wilayah pesisir, (3) Mengetahui konsistensi isu-isu lingkungan pada pengelolaan lingkungan wilayah pesisir yang terdapat pada Undang-Undang, dan relevansi dengan isu-isu lingkungan yang ada di Kitab Suci Al-Qur’an. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Tambak, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar Propinsi Jawa Timur pada bulan Januari 2009, dengan obyek penelitian nelayan dan pedagang ikan di Desa Tambakrejo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 3 metode: yang pertama adalah survey, yang kedua studi kasus ( case study ), dan yang ketiga Content Analysis (analisis isi). Penduduk Desa Tambakrejo sebagian besar adalah beragama Islam dan suku Jawa dengan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa. Jumlah penduduk di Desa Tambakrejo pada tahun 2005 keseluruhan 4465 jiwa yang terdiri dari 2180 jiwa penduduk laki-laki dan 2285 jiwa penduduk perempuan. Faktor kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan khususnya wilayah pesisir dalam pelaksanaannya mengalami hambatan dari mulainya kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan rendahnya tingkat pendidikan yang secara tidak langsung mempengaruhi pola berfikir didalam melakukan tindakan masyarakat Desa Tambakrejo. i Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan yang ada di Desa Tambakrejo adalah: sejauh mana pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap Undang-Undang dilam penjagaan dan pengelolaan yang ramah lingkungan tanpa merusak ekosistem wilayah pesisir, pengetahuan masyarakat terhadap Agama dibidang lingkungan yang terdapat pada Al-Qur’an, dan alasan/motivasi yang melatar belakangi masyarakat dalam merusak lingkungan wilayah pesisir. Dari hasil analisis regresi didapat bahwa variabel pengetahuan masyarakat terhadap Agama berpengaruh secara nyata terhadap variabel kerusakan lingkungan, sedangkan variabel alasan/motivasi masyarakat merusak lingkungan dan pengetahuan masyarakat terhadap Undang-Undang tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kerusakan lingkungan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan: (1) Harus ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat setempat dalam menjalankan kebijakan yang direncanakan dalam pembangunan khususnya wilayah pesisir dan juga hukum dalam Kitab Suci Al-Qur’an, (2) Status kerusakan sumberdaya yang terjadi diakibatkan karena masyarakat setempat tidak menjaga lingkungan dengan baik, yang mengakibatkan rusaknya ekosistem perairan sehingga mau tidak mau pemerintah dan masyarakat sekitar harus saling bekerjasama untuk mengadakan rehabilitasi hutan mangrove, (3) Penyadaran melalui jalur pendidikan adalah salah satu sarana untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat setempat, (4) Diharapkan agar dalam proses penyadaran terhadap status kerusakan yang terjadi di desa tambakrejo agar masyarakat sadar dan segera melakukan proses rehabilitasi terhadap kerusakan apa saja yang terjadi sebelum semuanya terlambat untuk diperbaiki, (5) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar responden yang diambil dapat mewakili semua stakeholder dan lebih banyak mengetahui tentang apa saja jenis kerusakan yang terjadi yang ada hubungannya dengan penelitian.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2009/43/050903004
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Dec 2009 13:51
Last Modified: 21 Oct 2021 04:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132599
[thumbnail of 050903004.pdf]
Preview
Text
050903004.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item