AmiWidyastuti (2009) Studi Kandungan Karbohidrat, Lemak dan Protein pada Fitoplankton dari Waduk Karangkates Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Fitoplankton adalah alga atau tumbuhan air mikroskopis yang berfungsi sebagai produsen primer, selama hidupnya tetap dalam bentuk plankton dan merupakan makanan langsung bagi larva ikan dan zooplankton. Fitoplankton dalam suatu perairan kadang mengalami " blooming" atau pertumbuhan melampaui batas sehingga akan mengganggu organisme yang ada di dalamnya. Bloming fitoplankton tersebut akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan karbohidrat, lemak dan protein yang dihasilkan dari komunitas fitoplankton dari Waduk Karangkates sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi keilmuwan agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Fitoplankton dari Waduk Karangkates diambil pada 4 stasiun kemudian dihitung kelimpahan relatif dan kelimpahan totalnya. Sampel air yang mengandung fitoplankton sebanyak 2 lt kemudian dikultur selama 7 hari selanjutnya diukur kandungan karbohidrat, lemak dan proteinnya. Pengambilan air dan pengukuran fisika – kimia (suhu, kecerahan, warna air, pH, nitrat dan fosfat) diulang tiga kali. Analisis kandungan karbohidrat, lemak dan protein dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang dilaksanakan bulan April - Mei 2008. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandungan Karbohidrat, lemak dan protein dalam fitoplankton serta kualitas air yang ada pada perairan Waduk Karangkates pada tiap stasiunnya. Metode yang digunakan adalah metode survey untuk pengambilan data primer dan data sekunder. Jenis fitoplankton yang ditemukan pada perairan Waduk Karangkates selama pengambilan terdiri dari 5 phylum yaitu phylum Chlorophyta, phylum Chrysophyta , phylum Cyanophyta , phylum Euglenophyta dan phylum Phyrrophyta . Kelimpahan relatif fitoplankton pada daerah inlet phylum tertinggi adalah Cyanophyta sebesar 41% dan terendah phylum Euglenophyta 1%. Pada daerah outlet phylum tertinggi adalah Chlorophyta sebesar 41% dan phylum terendah Chrysophyta 1%. Pada daerah tengah waduk phylum tertinggi adalah Cyanophyta 52% dan terendah phylum Chrysophyta dan Euglenophyta sebesar 1%. Daerah Karamba Jaring Apung (KJA) phylum tertinggi Cyanophyta 67% dan terendah phylum Chrysophyta 1%. Nilai kelimphan rata – rata pada daerah inlet adalah 270 ind/ml, outlet yaitu 130 ind/ml, daerah tengah waduk yaitu 176 ind/ml dan daerah Karamba Jaring Apung (KJA) yaitu 245 ind/ml. Berdasarkan kisaran nilai kelimpahan fitoplankton Waduk Karangkates termasuk dalam perairan yang tingkat kesuburannya rendah (oligotrofik). Hasil kultur fitoplankton selama 7 hari dari air Waduk Karangkates di daerah inlet, kelimpahan relatif fitoplankton pada minggu pertama tertinggi adalah phylum Cyanophyta 61% dengan genus yang mendominasi adalah Anabaena dengan kandungan karbohidrat 0,10%, lemak 0,58% dan protein 2,57%. Minggu kedua kelimpahan relatif tertinggi dari phylum Chlorophyta 48% dengan genus yang mendominasi adalah Chlorella mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 0,66%, lemak 0,61% dan protein 2,53%. Minggu ketiga kelimpahan relatif tertinggi dari phylum Cyanophyta 46% dengan genus yang mendominasi adalah Anabaena mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 0,18%, lemak 0,28% dan protein 1,83%. Daerah outlet pada minggu pertama, kelimpahan relatif fitoplankton tertinggi dari phylum Cyanophyta sebesar 51% dengan genus yang mendominasi adalah Microcystis memiliki kandungan karbohidrat 2,39%, protein 0,84% dan lemak sebesar 0,62%. Minggu kedua kelimpahan relatif paling tinggi dari phylum Cyanophyta sebesar 47% dengan genus yang mendominasi adalah Anabaena mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 0,24%, lemak 0,8% dan protein 2,67%. Minggu ketiga kelimpahan relatif tertinggi dari phylum Chlorophyta sebesar 53% dengan genus yang mendominasi adalah Chlorella mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 0,30%, lemak 1,24% dan protein 2,32%. Daerah tengah waduk pada minggu pertama, kelimpahan relatif fitoplankton tertinggi dari Cyanophyta sebesar 55% dengan genus yang paling mendominasi adalah Anabaena mempunyai kandungan karbohidrat 0,09%, lemak 0,49% dan protein 1,01%. Pada sampel plankton minggu kedua kelimpahan relatif paling tinggi dari phylum Chlorophyta sebesar 49% dengan genus yang mendominasi adalah Chlorella mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 0,31%, lemak 0,39% dan protein 2,14%. Untuk sampel plankton minggu ketiga kelimpahan relatif tertinggi dari phylum Chlorophyta sebesar 65% dengan genus Chlorella yang mendominasi mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 0,32%, lemak 0,37% dan protein 3,32%. Daerah Keramba Jaring Apung (KJA) yang dekat dengan pertanian pada minggu pertama, kelimpahan relatif fitoplankton tertinggi dari phylum Cyanophyta 70% dengan genus Anabaena dan Spirulina yang paling mendominasi mempunyai kandungan karbohidrat 0,03%, lemak 0,53% dan protein 1,4%. Minggu kedua kelimpahan relatif paling tinggi dari phylum Cyanophyta sebesar 48% dengan genus Anabaena yang paling mendominasi mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 0,28%, lemak 0,32% dan protein 1,87%. Minggu ketiga kelimpahan relatif tertinggi dari phylum Cyanophyta sebesar 45% dengan genus AMILY: Times
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2009/1/050901084 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 27 Apr 2009 09:27 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132558 |
Preview |
Text
050901084.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |