Studi Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan Pondokdadap Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai di Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur.

Hidayat, Abas (2007) Studi Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan Pondokdadap Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai di Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondokdadap merupakan salah satu Pelabuhan Perikanan di Kabupaten Malang yang memiliki potensi besar, baik dari aspek sumberdaya manusia maupun sumberdaya alamnya. Jumlah nelayan maupun kapal penangkap ikan yang melakukan tambat labuh di PPI Pondokdadap semakin meningkat setiap tahunnya, baik dari nelayan andon maupun lokal. Potensi perikanan di laut selatan Jawa cukup besar, yaitu sekitar 400.000 ton per tahun. Ikan yang didaratkan di PPI Pondokdadap mencapai 15% dari potensi laut selatan Jawa. Selain itu, posisi Sendangbiru cukup strategis karena berhadapan langsung dengan perairan samudera, namun memiliki perairan tenang kerena terlindung oleh pulau Sempu. Seiring dengan berbagai peningkatan yang ada, seperti kenaikan jumlah tangkapan ikan, bertambahnya jumlah kapal nelayan dan kebutuhan ikan dari Sendangbiru, maka diperlukan upaya pengembangan PPI Pondokdadap menjadi Pelabuhan Perikanan yang dapat memfasilitasi kemajuan tersebut. Pengembangan tersebut dapat dilakukan melalui pembangunan peningkatan tipe Pelabuhan Perikanan Pondokdadap menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi para stakeholder mengenai arah pengembangan PPI Pondokdadap, menjelaskan faktor-faktor yang mendorong usaha pengembangan tipe PPI Pondokdadap menjadi PPP, menjelaskan strategi pengembangan PPI Pondokdadap menjadi PPP dengan menggunakan metode SWOT dan AHP, serta menjelaskan skala prioritas dalam pengembangan PPI Pondokdadap berdasarkan alternatif fasilitas PPI, fasilitas eksternal dan perekonomian masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap obyek dan terhadap responden dengan melakukan penyebaran kuisioner untuk dianalisis. Seluruh data yang diperoleh akan diproses dan diolah dengan suatu analisa kuantitatif, yaitu dengan metode analisa SWOT yang menggunakan prinsip Comparative Judgement dengan metode Analytical Hierarcy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa beberapa stakeholder yang terkait dengan pengembangan PPI Pondokdadap, yaitu nelayan, pemilik kapal, aparat desa, pegawai BPPPI dan staf Prasarana DKP Jawa Timur, menyebutkan bahwa pelabuhan tersebut layak untuk dijadikan PPP. Faktor-faktor yang mendorong pengembangan PPI Pondokdadap menjadi PPP adalah faktor internal yang meliputi kelembagaan pelabuhan, dukungan pemerintah, fasilitas internal yang memadai, hasil tangkapan, jumlah kapal. Kedua adalah faktor eksternal yang meliputi penangkap ikan, fasilitas eksternal, kondisi perairan, pendapatan nelayan, industri perikanan dan daerah distribusi. Setiap Indikator dalam faktor internal dan eksternal dianalisa menggunakan metode SWOT sehingga diperoleh strategi pembangunan PPP Pondokdadap, yaitu SO, ST, WO dan WT. Strategi SO terdiri atas koordinasi dengan pihak-pihak terkait, peningkatan infrastruktur pelabuhan, peningkatan volume distribusi ikan, peningkatan kualitas hasil tangkapan, pemanfaatan lahan kosong, penyusunan dan penyempurnaan master plan PPP Pondokdadap, peningkatan higienitas dan sanitasi. Strategi ST terdiri atas perluasan daerah distribusi ikan, peningkatan kualitas layanan, peningkatan aktivitas industri, mempermudah perijinan pembangunan industri perikanan, optimalisasi aktivitas penangkapan di ZEEI dan perbaikan jalan protokol menuju Sendangbiru. Strategi WO terdiri atas perluasan lahan darat, peningkatan kualitas pegawai pengelola pelabuhan, peningkatan kualitas nelayan, pemanfaatan pembangunan jalur lintas selatan, memperdalam kolam pelabuhan, membuat areal khusus untuk kapal-kapal yang tidak terpakai lagi. Strategi WT terdiri atas perluasan lahan darat, memperdalam kolam pelabuhan untuk kapal 30 GT, peningkatan jumlah dan kualitas pegawai pengelola pelabuhan, koordinasi dengan Pemerintah Daerah lain, pemberian sarana-sarana pengaman jalan protokol. terhadap responden dengan melakukan penyebaran kuisioner untuk dianalisis. Seluruh data yang diperoleh akan diproses dan diolah dengan suatu analisa kuantitatif, yaitu dengan metode analisa SWOT yang menggunakan prinsip Comparative Judgement dengan metode Analytical Hierarcy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa beberapa stakeholder yang terkait dengan pengembangan PPI Pondokdadap, yaitu nelayan, pemilik kapal, aparat desa, pegawai BPPPI dan staf Prasarana DKP Jawa Timur, menyebutkan bahwa pelabuhan tersebut layak untuk dijadikan PPP. Faktor-faktor yang mendorong pengembangan PPI Pondokdadap menjadi PPP adalah faktor internal yang meliputi kelembagaan pelabuhan, dukungan pemerintah, fasilitas internal yang memadai, hasil tangkapan, jumlah kapal. Kedua adalah faktor eksternal yang meliputi penangkap ikan, fasilitas eksternal, kondisi perairan, pendapatan nelayan, industri perikanan dan daerah distribusi. Setiap Indikator dalam faktor internal dan eksternal dianalisa menggunakan metode SWOT sehingga diperoleh strategi pembangunan PPP Pondokdadap, yaitu SO, ST, WO dan WT. Strategi SO terdiri atas koordinasi dengan pihak-pihak terkait, peningkatan infrastruktur pelabuhan, peningkatan volume distribusi ikan, peningkatan kualitas hasil tangkapan, pemanfaatan lahan kosong, penyusunan dan penyempurnaan master plan PPP Pondokdadap, peningkatan higienitas dan sanitasi. Strategi ST terdiri atas perluasan daerah distribusi ikan, peningkatan kualitas layanan, peningkatan aktivitas industri, mempermudah perijinan pembangunan industri perikanan, optimalisasi aktivitas penangkapan di ZEEI dan perbaikan jalan protokol menuju Sendangbiru. Strategi WO terdiri atas perluasan lahan darat, peningkatan kualitas pegawai pengelola pelabuhan, peningkatan kualitas nelayan, pemanfaatan pembangunan jalur lintas selatan, memperdalam kolam pelabuhan, membuat areal khusus untuk kapal-kapal yang tidak terpakai lagi. Strategi WT terdiri atas perluasan lahan darat, memperdalam kolam pelabuhan untuk kapal 30 GT, peningkatan jumlah dan kualitas pegawai pengelola pelabuhan, koordinasi dengan Pemerintah Daerah lain, pemberian sarana-sarana pengaman jalan protokol. terhadap responden dengan melakukan peny

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2007/32/050803051
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 16 Oct 2008 11:07
Last Modified: 29 Oct 2021 01:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132337
[thumbnail of 050803051.pdf]
Preview
Text
050803051.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item