Model Matematik Pada Pengaruh Laju Pergantian Media Air Terhadap Homogenitas Kualitas Air dan Pertumbuhan Cherax quadricarinatus (Umur 1-2 Bulan) Dalam Unit.

MeryanaDwiPrasetyo (2007) Model Matematik Pada Pengaruh Laju Pergantian Media Air Terhadap Homogenitas Kualitas Air dan Pertumbuhan Cherax quadricarinatus (Umur 1-2 Bulan) Dalam Unit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lobster air tawar yang hidup di beberapa perairan di dunia mencapai puluhan hingga ratusan jenis. Namun jenis-jenis lobster tersebut belum semuanya bisa dibudidayakan. Ini dikarenakan masing-masing jenis lobster tersebut memiliki karakteristik lingkungan hidup yang berbeda. Sampai saat ini, jenis lobster air tawar yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis Cherax quadricarinatus, Cherax destructor, dan Procambarus sp (Iskandar, 2003). Sampai saat ini komoditas lobster air tawar memiliki prospek yang cukup menjanjikan, karena masih minimnya upaya pengembangan lobster air tawar. Sedangkan pada sisi lain permintaan akan lobster air tawar ini masih sangat tinggi . Prospek budidaya lobster air tawar sangat cerah karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan pasar masih terbuka lebar. Lobster air tawar tidak membutuhkan perawatan secara intensif, budidayanya relatif gampang jika dibandingkan dengan budidaya jenis udang lain. Selain mudah dibudidayakan, lobster air tawar memiliki ketahanan tubuh yang kuat, tidak mudah terserang penyakit, termasuk jenis omnivora dan memiliki daya bertelur tinggi dengan siklus 3 – 5 kali per tahun. Selain memiliki sosok fisik yang menarik untuk dijadikan sebagai ikan hias, lobster juga dimanfaatkan untuk konsumsi karena dagingnya lebih sehat dibanding makanan laut lainnya. Ia rendah lemak, kolesterol dan garam. Tekstur dan rasa tidak berbeda dengan lobster air laut. Sampai saat ini, kegiatan budidaya lobster hanya terbatas untuk kebutuhan ikan hias padahal permintaan untuk kebutuhan konsumsi jauh lebih besar. Permintaan konsumsi domestik paling besar datang dari supermarket dan restoran. Peluang ekspor pun terbuka lebar pasalnya, Australia sebagai produsen utama di dunia dengan produksi 400 ton per tahun sekitar 65% masih diserap untuk kebutuhan lokal. Permintaan terhadap konsumsi ikan hidup terus meningkat. Lobster dapat ditransportasi hidup dengan sistem kering selama lebih dari 24 jam dengan tingkat mortalitas yang cukup rendah. Indonesia seharusnya memanfaatkan peluang tersebut karena prospek lobster air tawar ini sangat menjanjikan dengan tingkat permintaan dan harga yang tinggi (Anonymous, 2007) Mortalitas yang cukup rendah ini dikarenakan sifat kanibalisme yaitu memakan sesama jenisnya apalagi pada waktu kekurangan makanan sehingga salah satu alternatif untuk menekan kanibalisme adalah dengan sistem EDU, dimana dalam sistem botol ini lobster akan ditempatkan dalam sangkar botol-botol yang dilubangi untuk pemberian pakan dan sirkulasi air dalam unit EDU, dimana satu lobster akan ditempatkan pada satu botol yang terletak secara berdampingan baik secara vertikal dan horizontal, lalu dibenamkan didalam bak pemeliharaan dengan satu tandan dengan cara menggantung pada suatu kawat atau kayu yang diletakkan diatas permukaan. Dalam sistem botol lobster akan ditempatkan pada botol-botol, dimana satu lobster akan ditempatkan pada satu botol. Sehingga saat moulting lobster akan aman dari gangguan yang lain dan anggota badan dari lobster akan tetap utuh. Karena ditempatkan pada satu botol untuk satu lobster, maka kanibalisme dari lobster akan dapat ditekan sampai 0%. Keunggulan lainnya adalah masing–masing lobster akan terjamin kebutuhan makannya, mengurangi waktu panen dan keseragaman ukuranpun lebih mudah tercapai. Pengontrolan terhadap kualitas air dan kondisi lobster juga akan lebih mudah. Hal penting lainnya adalah densitas budidaya dapat ditingkatkan karena dengan sistem ini tidak hanya memanfaatkan luasan lahan budidaya seperti pada sistem tradisional, tetapi juga kedalaman lahan. Semakin tinggi ketinggian air maka susunan botol juga bisa semakin banyak secara vertikal, sehingga masalah keterbatasan lahan bisa diatasi (Anonymous, 2006). Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Percobaan Budidaya Air Tawar Sumberpasir Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya pada bulan Februari-Maret 2007. Tujuan pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan pergantian air terhadap homogenitas kualitas air dan pertumbuhan dalam sistem EDU , mengetahui pergantian air yang optimal untuk homogenitas kualitas air dan pertumbuhan dalam sistem EDU , menghasilkan suatu model matematik pada pengaruh pergantian air yang berbeda terhadap homogenitas kualitas air dan pertumbuhan dalam sistem EDU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu diukur homogenitas kualitas air harian pada 3 bak lapisan bagian atas dan lapisan bagian bawah bak pada sistem EDU dengan saluran terbuka. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hubungan antara pertumbuhan dengan homogenitas kualitas air tidak cocok atau tidak sesuai dikarenakan konstruksi bak yang kurang tepat, yaitu masih terdapatnya “death area” (titik mati) pada bagian sudut-sudut bak. Berdasarkan hasil analisa uji T terhadap laju pergantian media air pada sistem EDU untuk kehomogenan lapisan atas dan lapisan bawah diperoleh hasil pengukuran debit terhadap parameter kualitas air yang tidak berbeda nyata adalah terdapat pada parameter kualitas air : Uji T untuk pergantian air 1% (DO, suhu, pH, Ammonia), Uji T untuk pergantian air 5% (DO, suhu, pH, Ammonia), Uji T untuk pergantian air 1.6 liter/menit (DO, pH, Ammonia). Selama penelitian diperoleh jumlah lobster yang lulus hidup (SR) pada waktu akhir penelitian sebesar = 97,916 % atau sejumlah 141 ekor. Dari penelitian didapatkan lobster yang paling banyak mati pada pergantian air 1% sedangkan yang paling banyak bertahan hidup pada pergantian air 5% liter/menit. Sedangkan untuk Survival Growth Rate (SGR) pada pergantian air 1% adalah 2.3% dan untuk pergantian air 5% adalah 2.9% sedangkan untuk pergantian air 10% adalah 2.5%

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2007/122/050803160
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 22 Oct 2008 13:29
Last Modified: 19 Oct 2021 16:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132253
[thumbnail of 050803160.pdf]
Preview
Text
050803160.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item