Setyawan, KhatonFajar (2016) Penyerbukan Pada Bunga Semangka (Citrullus vulgaris) Sebagai Upaya Pembentukan Benih Unggul. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Buah semangka banyak digemari karena rasanya yang manis dan segar. Semangka mempunyai kandungan gizi yang tinggi, diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C. Konsumsi semangka di Indonesia cukup tinggi namun produksi buah semangka masih tergolong rendah. Benih merupakan salah satu komponen dalam budidaya tanaman yang merupakan kunci keberhasilan usaha tani. Materi genetik yang digunakan dalam persilangan harus berasal dari tetua yang unggul, dalam hal ini yaitu tetua betina sebagai sumber putik dan tetua jantan sebagai sumber serbuk sari. Kualitas serbuk sari dapat ditentukan dari tingkat viabilitasnya. Jika tidak dilakukan pada waktu anthesis bunga yang optimum dapat menyebabkan kegagalan penyerbukan dan pembuahan baik alami maupun buatan dan mengakibatkan kegagalan produksi buah serta pembentukan benih. Waktu penyerbukan juga menentukan keberhasilan produksi. Penyerbukan untuk pembentukan buah dan biji menjadi penentu tinggi rendahnya produksi semangka. Keberhasilan polinasi dipengaruhi oleh kematangan dari bunga jantan dan bunga betina itu sendiri. Oleh karena itu, diperlakukan waktu yang tepat untuk melakukan penyerbukan buatan. Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan penelitian tentang uji coba pengaruh waktu penyerbukan terhadap keberhasilan polinasi dan viabilitas benih semangka unggul. Penelitian dilaksanakan pada lahan PT. East West Seed Indonesia di Desa Seputih, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember yang mempunyai ketinggian tempat 200 m dpl dengan suhu rata-rata harian 23o-32oC. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2016. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 kelompok (ulangan) dan 3 perlakuan. Perlakuan berupa waktu penyerbukan yaitu pukul 06.00-07.00 (W1), pukul 09.00-10.00 (W2), pukul 12.00-13.00 (W3). Setiap perlakuan terdiri dari 12 tanaman contoh, dan bunga yang diserbuki terletak pada ruas ke 13-20. Sehingga untuk setiap ulangan terdiri dari 36 tanaman. Penyerbukan dilakukan selama 8 hari. Pengamatan yang dilakukan yaitu hasil buah, kualitas buah, hasil benih, dan kualitas benih. Data yang didapatkan di analisis dengan analisis ragam (uji F) taraf 5%, bila menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5 %. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa waktu penyerbukan memberikan pengaruh nyata terhadap persentase keberhasilan polinasi, bobot buah dalam satu tanaman, diameter buah, jumlah benih pertanaman, bobot benih kering pertanaman, persentase benih bernas, bobot 1000 biji, keserempakan perkecambahan dan daya berkecambah. Waktu penyerbukan atau polinasi semangka dapat dilakukan dengan optimal pada pukul 06.00-10.00 WIB.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/869/051611910 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 25 Nov 2016 15:20 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 08:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131867 |
Preview |
Text
Skripsi_Khaton_Fajar_Setyawan_125040200111136.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |