Strategi Berbagai Strata Sosial Petani Dalam Upaya Mengakses Bibit Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Jawa Timur

Lutfi (2016) Strategi Berbagai Strata Sosial Petani Dalam Upaya Mengakses Bibit Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bibit adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat produktivitas usaha tani kentang. Lebih dari 50% total biaya produksi digunakan untuk biaya bibit. Kondisi tersebut menimbulkan adanya perbedaan strategi petani dalam memenuhinya. Mengingat kapasitas pembiayaan petani berbeda-beda. Maka analisis strategi petani dalam mengakses bibit kentang pada berbagai strata sosial perlu dilakukan.Tujuannya untuk mengetahui perbedaan strategi petani berdasarkan kondisi strata sosial petani, latar belakang munculnya penerapan strategi yang berbeda di setiap strata sosial petani. Lokasi penelitian dan responden dipilih dengan metode purposive. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara terstruktur dan observasi. Daftar pertanyaan kuesioner berisi mengenai bagaimana petani mendapatkan bibit, volume umbi bibit, kualitas bibit, dan alasan petani mengenai tiga hal tersebut. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Penentuan strata sosial petani menggunakan metode triangulasi dan dikelompokan kedalam tiga kelompok strata sosial, yaitu strata sosial atas, menengah, dan bawah. Dasar penentuan strata sosial menggunakan kepemilikan luas lahan. Strata sosial bawah adalah petani yang memiliki luas lahan <1,4 ha, strata sosial menengah 1,5 – 2,74 ha, dan strata sosial atas >2,75 ha. Strategi dalam mengakses bibit yang diterapkan para petani dipengaruhi oleh aspek ekonomi dan aspek teknis. Parameter teknis adalah kondisi fisik kentang, seperti bentuk yang lonjong membulat, tekstur kulit halus, dan tidak terdapat luka/goresan pada umbi kentang. Ukuran/volume umbi kentang yang akan dipilih menjadi bibit dan kondisi pertumbuhan induk kentang akan menentukan hasil umbi yang akan dipilih menjadi bibit. Aspek ekonomi adalah strategi yang diterapkan oleh petani bertujuan untuk menekan biaya produksi. Strategi petani strata sosial menengah dan atas dipengaruhi oleh aspek teknis. Volume umbi yang digunakan bervolume 5 – 14 buah/kg, diperoleh dengan cara membeli. Ditinjau dari cara akses, strategi pada petani strata menengah dan atas tergolong strategi yang bersifat aktif. Sedangkan pada petani bawah menggunakan bibit dengan volume lebih kecil, yaitu 15 – 24 buah/kg. Mendapatkan dengan cara sortasi dari hasil produksi sendiri atau dengan cara menerapkan kerjasama lokal. Tujuan untuk menekan biaya produksi, sehingga strategi ini dapat digolongkan kedalam strategi pasif. Namun, jika dilihat dari akses yang menerapkan kerjasama lokal maka tergolong dalam strategi jaringan. Petani strata bawah yang menggunakan bibit produksi sendiri sebaiknya menggunakan strategi kerjasama lokal. Kepada pemerintah, sebaiknya memberikan fasilitas pembibitan kepada petani lokal agar dapat memproduksi bibit kentang dengan basis komunial, agar petani strata sosial bawah (petani kecil) dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan bibit. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya melakukan kajian potensi dan hambatan pengadaan pembibitan berbasis petani lokal yang bersifat komunal.

English Abstract

Seed became the most dominant factor in the level of productivity of farming potatoes. More than 50% of the total cost of production used for a fee seed potatoes. These conditions raises differences in strategies of farmers in managing total costs, especially in the purchase of seeds. Therefore, the financing capacity of farmers vary. Thus, analysis of the strategies of farmers in accessing seed potatoes in various social strata needs to be done. The goal is to know the difference farmers strategy based on social strata conditions of farmers, the background of application different strategies in every social stratum of farmers. Determining the location of research and respondents was conducted using purposive. Techniques in the collection of data using structured interviews and observation. Questions were all about the questionnaire shows how farmers get the seeds, tubers volume of seed, seed quality, and the reason farmers on all three issues. The data analysis used descriptive qualitative and quantitative descriptive. Determination of the social strata of farmers using the method of triangulation and classified into three groups of social strata, namely the upper social strata, middle, and bottom. Determination of basic social strata using the ownership of land area. The lower social strata is a farmer who owns land area < 1.4 ha, middle social strata 1.5 – 2.74 ha, and the upper social strata > 2.75 ha. It affects the strategy applied farmers access seeds which are economically and technically. Technical parameters is the physical condition of potatoes, such as the rounded oval shape, smooth skin texture, and there are no cuts / scratches on potato tubers. Size/volume of the potato tuber will be chosen as the seeds and stem growing conditions will determine the outcome of the potato tuber which become seeds. The economic aspect is the strategy being applied by farmers aiming to squeeze production costs. Strategy farmers included in the middle and upper social strata are affected by the technical aspects. Volume bulbs that use volume of 5-14 pieces / kg. They buy the seeds. Judging from the way of access, the strategy on the middle and upper strata of farmers belonging to a strategy which is active. While at the bottom of farmers that choosing seed with a smaller volume, ie 15-24 pieces / kg. Seedling by way of sorting of own production or by applying local cooperation. With the aim of suppressing the production cost, so this strategy is classified into passive strategies. However, if seen from the access that apply to local cooperation then belongs to the network strategy. Farmers who included the lower strata of breeding seed production by their own but it would be better if only using local cooperation strategy. The government should provide farm breeding facilities to local farmers in order to produce seed potatoes with komunial basis, so that the lower social strata farmers (small farmers) can be helped in fulfilling the needs of seed. For further research, we recommend reviewing the potential barriers and provision of nursery-based local farmers which is communal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/602/051609254
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 13 Dec 2016 11:05
Last Modified: 19 Oct 2021 14:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131609
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item