Estimasi Erosi Das Mikro Brantas Hulu Kota Batu Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis

Saputra, AstridPrajamukti (2016) Estimasi Erosi Das Mikro Brantas Hulu Kota Batu Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan kondisi hidrologi DAS sebagai dampak pengelolaan lahan yang tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air seringkali mengarah pada peningkatan erosi. Erosi mengakibatkan percepatan degradasi lahan dan penurunan produktivitas lahan. Erosi mempunyai dampak yang sangat luas, tidak hanya dialami oleh daerah dimana erosi itu terjadi, tetapi juga di daerah hilir dimana terjadi sedimentasi hasil erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran erosi di DAS Mikro Brantas Hulu, menganalisis pengaruh jenis penggunaan lahan terhadap besarnya nilai erosi, dan untuk menentukan lokasi prioritas penanganan konservasi tanah. Penelitian dilaksanakan mulai 7 Februari sampai 10 April 2015 di DAS Mikro Brantas Hulu Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Pendugaan sebaran erosi dihasilkan dari model SWAT melalui aplikasi ArcSWAT. Iklim, erodibilitas, kemiringan lereng dan panjang lereng, sistem penggunaan lahan merupakan parameter data yang dimasukkan dalam pendekatan SWAT. Validasi hasil dilakukan dengan membandingkan hasil model SWAT dengan pengukuran di lapangan (metode Chin-Ong Meter) menggunakan Uji Tberpasangan. Hasil perhitungan erosi menggunakan model SWAT menghasilkan peta erosi dengan komposisi 117 ha (35 %) termasuk kelas sangat ringan, 71 ha (21 %) termasuk kelas ringan, 25 ha (7 %) termasuk kelas sedang, 48 ha (14 %) termasuk kelas berat dan 75 % (22 %) termasuk kelas sangat berat. Hasil pengukuran erosi menggunakan Chin-ong Meter pada enam lokasi dengan penggunaan lahan yang berbeda yaitu: penggunaan lahan hutan 3,82 ton/ha; penggunaan lahan tegalan dengan tutupan lahan apel 8,23; penggunaan lahan tegalan dengan tutupan lahan jeruk 12,91 ton/ha; penggunaan lahan tegalan dengan tutupan lahan kacang 35,21 ton/ha; penggunaan lahan tegalan dengan tutupan lahan buncis 56,68 ton/ha; dan penggunaan lahan bero 91,04 ton/ha. Hasil analisis statistik menggunakan Uji Tberpasangan menunjukkan bahwa hasil pendugaan erosi menggunakan model SWAT tidak berbeda nyata dengan hasil pengukuran di lapangan menggunakan Chin-ong Meter, dengan nilai P-Tabel sebesar 0,371> α = 0,05. Sehingga model SWAT mampu digunakan dengan baik dalam memprediksi erosi di DAS Mikro Brantas Hulu Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

English Abstract

Watershed hydrological conditions change as the impact of land management that was not concern in to soil and water conservation rules often focus to increased erosion. Erosion affected in accelerating land degradation and decreasing of land productivity. Erosion has a very extensive impact, not only experienced by the region in the erosion occurred, but also in areas downstream where sedimentation occurs. This research aims to know the distribution of erosion in the watershed upstream of Brantas, analyze the influence of land use types against the magnitude of value erosion, and to determine the location of priority of soil conservation. This research conducted at February 7 until 10 April 2015 in micro watershed Brantas upstream. Spread of prediction erosion resulting of SWAT model through the application of ArcSWAT. Climate; Erodibilitas; Slope and length; Land used as a parameter of the data entered in the SWAT approach. Validation results is done by comparing with field measurement results (Chin- Ong Meter method) using TTest. The results of the calculation model of erosion SWAT produces map with the composition of the 117 ha (35%) including very light, 71 ha (21%) including light, 25 ha (7%) included a class moderate, 48 ha (14%) including heavy and 75% (22%) including the very heavy class. The results of the measurements method of erosion Chin-ong Meters at six locations with different land use: forest land use 3,82 ton/ha; moor land use with land cover apple 8,23; moor land use with land cover citrus 12,91 ton/ha; moor land use with land cover peanut 35,21 ton/ha; moor land use with land cover common bean 56,68 ton/ha; and bare land use 91,04 ton/ha. The analysis statistic of T-Test showed that the erosion prediction result using SWAT model not significant with the field measurement result using Chin-Ong Meter method, with the value of P-Tables 0,371 > α = 0,05. So the SWAT model is capable to predicting erosion in micro watershed Brantas upstream.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/331/ 051606648
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 03 Aug 2016 09:23
Last Modified: 03 Aug 2016 09:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131321
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item