Analisis Efisiensi Pemasaran Kopi Di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember

Chumairoh, QonitaNadya (2016) Analisis Efisiensi Pemasaran Kopi Di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen kopi terbesar keempat di dunia seletah Brazil, Vietnam, dan Kolombia (International Coffee Organization dalam Indonesia-Investments, 2015). Produksi kopi tahun 2015 sebesar 450 ribu ton, akibat musim penghujan datang terlambat diperkirakan tahun 2016 produksi kopi menurun sebesar 100 – 150 ribu ton menjadi 300 – 350 ribu ton biji kopi. Penurunan produksi kopi menyebabkan volume ekspor menurun dan impor meningkat. Peningkatan volume impor biji kopi terjadi karena tingginya permintaan ekspor kopi olahan dan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Mengingat konsumsi kopi domestik setiap tahun meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pendapatan individu dan tren gaya hidup. Pemenuhan kebutuhan konsumsi kopi perlu diimbangi dengan peningkatan produksi dan perluasan areal tanam. Saat ini total luas perkebunan kopi di Indonesia sebesar 1,24 juta hektar, lebih dari 90% dari total perkebunan dibudidayakan oleh petani skala kecil. Salah satu wilayah berpotensi untuk pengembangan kopi dan memiliki jumlah petani kopi yang banyak yaitu Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Petani menjadikan kopi sebagai sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar petani kopi mengandalkan pemasaran kopi melalui beberapa lembaga pemasaran. Pemasaran kopi yang efisien akan berdampak pada harga jual petani dan konsumen mendapat share yang sesuai, yaitu konsumen tidak membayar mahal untuk memperoleh kopi dan petani juga tidak menerima harga yang rendah. Tujuan dari penelitian adalah (1). Mendeskripsikan saluran pemasaran kopi, (2). Menganalisis marjin pemasaran, (3). Menganalisis nilai share yang diterima petani kopi dan (4). Menganalisis efisiensi pemasaran kopi berdasarkan K/B rasio, efisiensi harga dan efisiensi operasional. Banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat dan jarak tempuh yang jauh dari lokasi produsen ke konsumen menyebabkan biaya dan keuntungan tiap-tiap lembaga semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan konsumen membayar mahal untuk memperoleh barang tersebut. Tingginya biaya pemasaran disebabkan oleh banyaknya fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran meliputi fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Penelitian ini secara sengaja dilakukan di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dengan mempertimbangkan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi kopi di Jawa Timur, dan disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi mengenai pemasaran hasil pertanian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kopi yaitu sebanyak 3.860 orang, dengan menggunakan rumus slovin diperoleh sampel sebanyak 100 orang. Jumlah sampel tersebut dianggap representatif untuk menggambarkan secara maksimal i i keadaan populasi petani juga mampu mengidentifikasi lembaga pemasaran yang terlibat. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada dua pendekatan yakni (1). Deskriptif, menggambarkan saluran pemasaran, harga jual, harga beli dan volume pembelian kopi serta fungsi pemasaran yang dilakukan oleh tiap-tiap lembaga dan (2). Kuantitatif yang digunakan adalah analisis marjin pemasaran, rasio K/B, efisiensi harga dan efisiensi operasional. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tujuh belas saluran pemasaran kopi di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Lembaga pemasaran yang terlibat yaitu tengkulak, pengepul desa dan pengepul kabupaten. Fungsifungsi pemasaran yang dilakukan yaitu (1) Fungsi pertukaran meliputi harga jual dan harga beli kopi perkilogram, dan (2) Fungsi fisik meliputi biaya penjemuran, biaya transportasi, biaya kemasan/karung, biaya bongkar muat, biaya pengiriman dan biaya kuli menurunkan. Analisis distribusi marjin di daerah penelitian belum merata, hal ini dapat dilihat lembaga pemasaran pengepul desa (7) pada saluran pemasaran XV, mengambil keuntungan relatif lebih tinggi sebesar Rp 1.313,-/kg kopi. Saluran pemasaran X dan XII memilki nilai marjin tertinggi sebesar Rp 1.800,- dan saluran pemasaran XVI memilki nilai marjin terendah yaitu Rp 250,-. Tinggi rendahnya nilai marjin disebabkan oleh panjangnya saluran pemasaran, harga di tingkat petani, dan keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran. Share petani pada saluran pemasaran I – XVII lebih dari > 50% yang berarti pemasaran sudah efisien. Share petani paling tinggi terdapat pada saluran pemasaran XVI yaitu 98,86% dengan harga jual kopi Rp 21.750,-/kg, sebaliknya share petani paling rendah terdapat pada saluran pemasaran V, X dan XII yaitu sebesar 92,11% dengan harga jual Rp 21.000,-/kg. Rendahnya harga yang diterima petani disebabkan kurangnya keseragaman kopi, mutu rendah dan volume kopi sedikit. Efisiensi saluran pemasaran dari ketujuh belas saluran pemasaran sudah efisien karena memiliki nilai efisiensi lebih dari 1 (>1). Hasil perhitungan rasio K/B, pengepul kabupaten (2) khusus pada saluran pemasaran XIII tidak efisien karena memilki nilai K/B kurang dari 1 yaitu 0,9, dan keuntungan yang diperoleh lebih kecil dibandingkan biaya pemasaran. Efisiensi harga berdasarkan biaya transportasi menunjukkan bahwa saluran pemasaran I – XVII sudah efisien. Efisiensi operasional menunjukkan bahwa hanya tengkulak (4) mengangkut kopi kurang dari kapasitas angkut kendaraan yaitu sebesar 66,67% (under capacity).

English Abstract

Indonesia is the Largest coffee producer countries fourth in the world after Brazil, Vietnam and Colombia (International Coffee Organization in Indonesia - Investments, 2015). Coffee production in 2015 amounted to 450 thousand tons, due the rainy season came late estimated years 2016 production of coffee decreased 100 – 150 thousand tons of being 300 – 350 tons of coffee beans. The decline of coffee production cause the exports volume declined and the imports volume increased. The increased imports volume of coffee beans happen due to the high demand for the export of processed coffee and to meet the needs of the domestic market. Given the domestic coffee consumption increased every year in line with the increase of population , individuals income and lifestyle trends. Fulfillment the needs of coffee consumption should be balanced by an increase in production and the expansion of planting areas. At present the total area of coffee plantations in Indonesia at 1.24 million hectares, more than 90% of the total plantation cultivated by small-scale farmers. One potential area for development of coffee and have number of coffee farmers a lot of is Harjomulyo Village, Silo District, Jember Regency. Farmers make coffee as a source of income to meet their needs. Most of the coffee farmers rely on coffee marketing through several marketing agencies. Coffee efficient marketing will have an impact on the sale price of farmers and consumers get the appropriate share, consumers are not paid expensive to get a coffee and farmers also do not accept a low price. The objevtive of research is (1). Describe the coffee marketing channels, (2). Analyzing marketing margin (3). Analyzing the shares value received by coffee farmers and (4). Analyzing the coffee marketing efficiency by K/B ratio, pricing efficiency and operational efficiency. Many of marketing agencies involved and the distance away from the producers location to the consumers location causing the costs and profits of each agencies gets higher. This resulted consumers pay expensive to acquire the goods. High marketing costs caused by many marketing functions performed by marketing agencies include exchange functions and physical functions. This research purposefully done in Harjomulyo Village, Silo District, Jember Regency by considering that the center area of coffee production in East Java, and tailored to the issues that happened regarding marketing of agricultural output. The population in this research are all coffee farmers as many as 3,860 people, using the slovin formula obtained a sample of 100 people. The sample was considered representative to describe maximally the state of the farmers population and also able to identify marketing agencies involved. Analytical method used in this research is based on two approaches: (1). Descriptive, describes marketing channels, the selling price, the purchase price iv and the purchases volume of coffee and also the marketing functions performed by each agencies and (2). Quantitative used is the analysis of marketing margins, ratio K/B, price efficiency and operational efficiency. Based on the research result, there are seventeen coffee marketing channels in the Harjomulyo Village, Silo District, Jember Regency. Marketing agencies involved are the middlemen, pengepul traders of village and pengepul traders of regency. Marketing functions are performed, namely (1). Exchange function includes the selling price and the purchase price of coffee, and (2). Facilities function include the drying costs, transportation costs, packaging cost, loading and unloading costs, shipping costs and porters lowering costs. Analysis of margin distribution in the research area are not evenly distributed, this can be seen in the marketing agecy pengepul traders of village (7) on marketing channel XV take the relative higher profit as big as Rp 1,313,-/kg of coffee. The marketing channels X and XII have the highest margins value in the amount of Rp 1.800,- and the marketing channels XVI have the lowest margins value contained on Rp 250,-. The intensity of the margin caused by length of marketing channels, pricing at the farm level , and the profits obtained marketing agencies . Farmers share on marketing channels I - XVII of more than >50% which means that marketing has been efficiently. Share highest farmers contained on marketing channels XVI is 98,86% with a selling price of coffee Rp 21.750,-/kg, whereas the lowest share of farmers are on the marketing channel V , X and XII is 92,11% with a selling price of Rp 21.000,-/kg. The low prices received by farmers due to lack of uniformity coffee, low quality and volume of a little coffee .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/274/ 051606247
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 22 Jul 2016 16:10
Last Modified: 22 Jul 2016 16:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131258
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item