Analisis Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Air (Nasturtium Officinale) Pada Tingkat Pemberian Air Yang Berbeda Dan Dua Macam Bahan Tanam

Fitriyah, NurulLailiyatul (2016) Analisis Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Air (Nasturtium Officinale) Pada Tingkat Pemberian Air Yang Berbeda Dan Dua Macam Bahan Tanam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Selada air (Nasturtium officinale) adalah salah satu jenis selada yang tergolong ke dalam famili Brassicaceae. Permasalahan yang menyebabkan hasil panen selada air masih rendah dan fluktuatif di Malang Raya adalah sistem budidaya yang masih konvensional. Pada musim penghujan produksi tanaman mengalami penurunan hingga 50%. Tanaman selada air yang biasa dibudidayakan di lahan sawah dapat dibudidayakan di lahan non sawah, dengan menggunakan wadah tanam seperti polybag dan pot. Penggunaan wadah dalam budidaya tanaman ini dikarenakan tingkat kebutuhan air yang cukup tinggi. Faktor lain yang juga menunjang hasil selada air adalah jenis bahan tanam. Selada air yang ditanam dari biji harus disemaikan terlebih dahulu selama 2 minggu, kemudian ditransplanting. Setelah ditransplanting, tanaman baru memasuki fase vegetatif awal. Berbeda dengan selada air yang ditanam dari stek batang, waktu pertumbuhannya lebih cepat karena setelah ditanam, tanaman langsung memasuki fase vegetatif cepat. Dengan demikian, waktu panen selada air yang ditanam dari stek batang lebih cepat dibandingkan dengan selada air dari biji. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang tingkat pemberian air yang tepat dengan memperhatikan jenis bahan tanam yang sesuai untuk keberhasilan budidaya selada air di polybag. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat pemberian air dan jenis bahan tanam yang sesuai pada proses pertumbuhan dan hasil produksi selada air. Hipotesis yang disajikan adalah terdapat interaksi antara bahan tanam dan tingkat pemberian air pada pertumbuhan dan hasil produksi selada air dalam polybag. Penelitian ini dilaksanakan di screenhouse STTP 2, Tanjung, Malang pada 4 Januari hingga 2 April 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Penelitian menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu faktor I adalah tingkat pemberian air (kapasitas lapang) dengan 5 taraf 25% kapasitas lapang, 50% kapasitas lapang, 75% kapasitas lapang, 100% kapasitas lapang dan 125% kapasitas lapang. Faktor II adalah jenis bahan tanam dengan 2 taraf bahan tanam benih dan bahan tanam stek batang, sehingga didapatkan 10 interaksi perlakuan. Semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan yang digunakan adalah panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, panjang akar, bobot segar akar, laju pertumbuhan tanaman, dan laju pertumbuhan relatif dan bobot segar total tanaman panen selada. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara tingkat pemberian air dan perbedaan jenis bahan tanam. Interaksi tersebut memberikan pengaruh yang nyata pada berbagai variabel pengamatan antara lain panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, bobot segar akar, bobot segar dan kering tanaman, v laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif dan hasil panen. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada perlakuan bahan tanam benih umumnya meningkat pada semua tingkat pemberian air kecuali pada tingkat pemberian air 125% kapasitas lapang semua variabel menunjukkan penurunan. Menurut Soet (2011) bahan tanam benih memiliki sifat toleransi yang kurang pada kelebihan air, ketika air terlalu banyak maka akan menghambat pertumbuhan tanaman karena akar tanaman mudah stress terhadap air. Pada perlakuan bahan tanam stek menunjukkan bahwa peningkatan semua nilai variabel pengamatan, berbanding lurus dengan peningkatan pemberian air. Perlakuan tingkat pemberian air 125% kapasitas lapang dengan bahan tanam stek menunjukkan respon yang nyata, namun tidak berbeda dengan perlakuan tingkat pemberian air 100% kapasitas lapang dengan bahan tanam yang sama. Dengan demikian, tanaman selada air yang ditanam di polybag untuk pertanian perkotaan sebaiknya menggunakan bahan tanam stek dan memberikan air sesuai kapasitas lapang yang dicirikan dengan tanah lembab, tanpa menerapkan sistem penggenangan.

English Abstract

Watercress (Nasturtium officinale) is one of lettuces that belong to Brassicaceae family. The problems that cause yield of watercress is low and fluctuating in Malang Raya is the conventional culture system. In the rainy season production decreased by 50%. Watercress plants normally grown in fields can be cultivated in non fields, using planting container such as polybag and pot. The use of containers in the cultivation of this plant because the water requirement is high. Another factor that also support yields of watercress is a type of planting material. Watercress grown from seeds should be nursery for 2 weeks, and then transplanting. After transplanting, new plants entered the early vegetative phase. Unlike the watercress grown from cuttings, it grows faster because time after planting, the plants directly into the fast vegetative phase. Thus, the time of harvest watercress are grown from cuttings faster than the watercress from seed. Based on this, it is necessary to do research on the level of provision of proper water by taking into account the type of planting material that is suitable for the successful cultivation of watercress in polybag. Objective of this research was to obtain appropriate water application level and types of planting materials for growth process and yield of water cress. The hypothesis presented interaction between planting materials and water application on growth and yield of water cress in polybags. The research was conducted at the screenhouse STTP 2, Tanjung, Malang from 4 January to 2 April 2016. The research used Factorial Randomized Complete Design (FRCD). The research used 2 factors of treatment, in which factor I includes water application (field capacity) by 5 levels of 25% field capacity, 50% field capacity, 75% field capacity, 100% field capacity, and 125% field capacity. Factor II includes types of planting materials by 2 levels of seed and stem cuttings, so that it obtained 10 interactions of treatment. All treatments had 3 replications. Variables of observation included length of plant, numbers of leaf, numbers of branch, leaf area, total fresh weight of the plant, total dry weight of the plant, length of root, fresh weight of roots, growth rate of plant, and relative growth rate, as well as total fresh weight of harvest. Data analysis used analysis of variance (ANOVA), if a significant effect existed, it would be followed by Open Significant Difference at level 5%. Result of the research showed the interaction between water application and different types of planting materials. Such interaction has significant effect on various variables of observation, for instance, length of plant, numbers of leaf, leaf area, length of root, fresh weight of roots, fresh and dry weights of plant, growth rate of plant, relative growth rate, and yield of harvest. Results of observation showed that, in general, the seed treatments increase in all levels of water application except on 125% field capacity, in which all variables decreased. According to Soet (2011), planting material of seed showed less tolerant to water excess; in which excessive water will inhibit the plant growth due to the roots vii easily have water stress. Stem cutting treatment showed some increasing on all variables of treatment over the cutting that is straightly proportional to the increased water application. Treatment water application on 125% field capacity showed the significant respon, but not different significant with treatment water application on 100% field capacity in same planting materials. Therefore, watercress that grown in polybag recommend using stem cutting and provide water in field capacity, which is characterized by moist soil, without applying the loadging system.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/242/ 051606215
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 02 Aug 2016 11:06
Last Modified: 02 Aug 2016 11:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131223
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item