Alpriyan, Dimas (2016) Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Hormon Auksin Pada Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) Teknik Bud Chip. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penghasil gula. Gula adalah salah satu bahan pokok penting untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga dan industri pangan maupun minuman. Perluasan areal tanaman tebu dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dari 441.440 ha menjadi 469.227 ha (Ditjenbun, 2013). Peningkatan luas areal tanaman tebu di Indonesia akan berimbas pada kebutuhan bibit tebu yang tinggi. Teknologi pembenihan tebu yang dapat memenuhi jumlah dan berkualitas baik dapat dilakukan dengan teknik bud chip. Teknik bud chip merupakan pembiakan tanaman tebu secara vegetatif dengan menggunakan satu mata tunas yang memiliki kelebihan; hemat luas areal pembibitan, mempunyai keseragaman pertumbuhan, dan bibit yang dihasilkan relatif sehat (Putri, Sudiarso, dan Islami, 2013). Permasalahan dalam budidaya pembibitan secara vegetatif adalah usaha tanaman untuk mempercepat terbentuknya akar. Usaha yang dapat dilakukan untuk membantu proses terbentuknya akar dapat dilakukan dengan cara pemberian hormon zat pengatur tumbuh (ZPT). Hormon auksin sangat berperan dalam proses perpanjangan sel dan auksin terdapat pada ujung akar dan batang tumbuhan (Purwanti, Togar dan Herlina, 2010). Perlakuan lama perendaman akan mempengaruhi proses terjadinya osmosis larutan ke dalam sel tanaman. Semakin lama waktu perendaman auksin maka proses terjadinya osmosis larutan ke dalam sel semakin besar (Pamungkas, 2009). Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian bahwa pemberian ZPT dapat mempengaruhi pertumbuhan pada pembibitan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) teknik bud chip. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh hormon auksin dan lama perendaman untuk meningkatkan kualitas pada pertumbuhan bibit tebu (Saccharum officinarum L.) teknik bud chip. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Semakin tinggi konsentrasi auksin maka waktu yang diperlukan untuk perendaman semakin singkat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2016 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Suhu rata-rata berkisar 26-30 ºC. Ketinggian tempat memiliki 303 mdpl. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu: polybag ukuran 5 kg, jangka sorong, LAM, penggaris/meteran, neraca, oven dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah bibit tebu bud chip, air, ZPT Rootone-F dengan 4,17% bahan aktif NAA (Nephtaleine Acetic Acid), media tanam tanah top soil. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok Faktorial 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi auksin (0 ppm, 100 ppm dan 200 ppm). Faktor kedua lama perendaman (20, 40, 60 menit). Pelaksanaan penelitian ini meliputi: persiapan media tanam, perendaman bibit tebu bud chip dengan hormon auksin, penanaman bibit. Pemeliharaan yang meliputi: penyulaman, penyiraman dan penyiangan. Parameter pengamatan meliputi: persen tumbuh tunas (%). tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (helai), luas daun, panjang akar (cm), bobot basah pucuk (g tan-1), bobot basah akar (g tan-1), bobot kering pucuk (g tan-1), bobot kering akar (g tan- 1). Data pengamatan yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata (F hitung > F tabel 5%), maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa; 1. Interaksi antar perlakuan konsentrasi auksin dengan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan umur 1 MST. Perendaman bibit tebu bud chip dengan konsentrasi auksin 0 ppm berpengaruh nyata dengan waktu perendaman selama 60 menit, konsentrasi auksin 100 ppm berpengaruh nyata dengan waktu perendaman 20 menit dan konsentrasi auksin 200 ppm berpengaruh nyata dengan waktu perendaman 40 menit. 2. Perlakuan perendaman bibit tebu bud chip dengan konsentrasi auksin 100 berpengaruh nyata pada parameter persentase perkecambahan, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, berat basah pucuk dan berat kering pucuk. 3. Perlakuan waktu perendaman bibit tebu bud chip selama 40 menit dengan auksin berpengaruh nyata pada parameter luas daun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/1009/051702051 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 14 Mar 2017 09:33 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 04:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131063 |
Preview |
Text
Skripsi-1.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |