Sukma, DyahAyuLaras (2016) Evaluasi Potensi Dan Deskripsi Delapan Genotip Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kecipir adalah tanaman legum tahunan yang memiliki kemampuan tahan terhadap kekeringan. Asal usul dari tanaman ini berasal dari Asia. Populasi terbesar dari kecipir ini banyak berada di Papua New Guinea dan di Indonesia. Kecipir merupakan salah satu tanaman sayuran minor yang belum terlalu diperhatikan dan pemanfaatannya hanya sebatas konsumsi rumahan yang ditanam di pekarangan rumah. Kecipir memiliki kandungan gizi yang tinggi dan hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan, sehingga tanaman ini disebut juga “Supermarket on a stalk” (Prasanna, 2007). Slamet et al., (2011) menyebutkan produktivitas kecipir di Indonesia ialah sebesar 2.380 kg/ha. Kecipir memiliki kandungan protein biji yang hampir sama dengan kedelai yaitu sebesar 33,3-38,3% (Amoo et al., 2006). Berdasarkan potensi yang telah diketahui, maka peluang akan pengembangan tanaman ini masih terbuka lebar. Bahan olahan dari biji kecipir dapat dijadikan alternatif sumber makanan yang potensial untuk daerah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan potensi masing-masing genotip yang diujikan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah terdapat genotip yang berpotensi dari delapan genotip yang diujikan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Ketinggian tempat pada lokasi penelitian ± 330 mdpl, dengan suhu 27-29 oC dan curah hujan 241-429 mm/bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2015. Semua genotip ditanam bersama dalam satu kondisi lingkungan tanpa ulangan. Delapan genotip Kecipir yang digunakan terdiri dari Bojonegoro A1, Gresik, Klaten, Galur UB, Galur SM, Semarang 2, Pujon 2, dan Padang 1. Alat-alat yang digunakan antara lain: IBPGR& NBPGR Descriptor, spidol, plastik clip, tali, meteran, buku, dan alat tulis. Parameter pengamatan meliputi: Karakter kualitatif (bentuk daun, ukuran daun, warna mahkota bunga, warna polong, bentuk polong, tekstur permukaan polong, jumlah polong per peduncle, bentuk biji, warna biji, dan warna hilum) dan karakter kuantitatif (umur berbunga, jumlah bunga, panjang polong, lebar polong, fruit-set, umur panen segar, jumlah polong, bobot polong, jumlah biji, dan bobot per biji). Pendugaan potensi genotip kecipir berdasarkan deskripsi hasil pengamatan tiap karakter variabel pengamatan. Penanaman dilakukan pada lahan percobaan. Masing-masing genotip ditanam 6 tanaman, dengan satu benih per lubang tanam. Jarak antar tanaman 1.2 m, sedangkan jarak antar genotip tanaman 2 m. Pengamatan dilakukan pada fase vegetatif, pembungaan, buah/polong, dan biji pada semua tanaman. Karakter kualitatif akan disajikan dalam deskripsi dan kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel. Data kualitatif diamati secara visual, sedangkan data kuantitatif dengan cara pengukuran dan perhitungan. Perhitungan menggunakan rerata, simpangan baku, ragam, dan Koefisien Keragaman (KK). Hasil deskripsi dari pengamatan karakter kualitatif menunjukkan adanya perbedaan pada hampir seluruh karakter pengamatan kualitatif baik dalam genotip maupun antar genotip kecipir. Pada pengamatan karakter kuantitatif didapatkan hasil rata-rata umur berbunga dari delapan genotip kecipir yang diuji berkisar antara 83,67 HST-120,6 HST, rata-rata jumlah bunga berkisar antara18-344 bunga, rata-rata panjang polong 15,5 cm-32,9 cm, rata-rata lebar polong berkisar antara 1,9 cm-2,9 cm, rata-rata fruit-set atau bunga yang menjadi polong sebanyak 18%-54%, rata-rata umur panen segar berkisar antara 98,83 HST- 144,25 HST,rata-rata jumlah polong berkisar antara 6-67 polong,rata-rata bobot polong berkisar antara 140,8 g/tan-1311 g/tan,rata-rata jumlah biji berkisar antara 12-18 biji, rata-rata bobot per biji berkisar antara 0,3 g-0,6 g/biji. Berdasarkan hasil pengamatan seluruhkarakter, dapat disimpulkan bahwa genotip yang berpotensi ialah genotip Semarang 2. Berdasarkan data survei juga menunjukkan bahwa polong muda dari genotip Semarang 2 termasuk dalam kriteria yang diminati dan disukai oleh konsumen.Kriteria dari Semarang 2 yang diminati oleh konsumen yaitu dari segi polong rectangular, lebar, renyah, dan berwarna hijau muda.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/976/051602628 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 08 Apr 2016 09:13 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131030 |
Preview |
Text
SKRIPSI_(DYAH_AYU_LS-115040200111098).pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |