Karakteristik Kimia Ekstrak Laminaran Alga Coklat Sargassum Crassifolium Secara Sonikator

Afrianti, Iis (2018) Karakteristik Kimia Ekstrak Laminaran Alga Coklat Sargassum Crassifolium Secara Sonikator. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rumput laut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir sebagai obat luar, salah satunya sebagai bahan antiseptik alami.Sumber antibakteri baru dapat diperoleh dari senyawa bioaktif yang terkandung dalam suatu tumbuhan, salah satunya dari rumput laut. Salah satu jenis rumput laut adalah Sargassum crassifolium yaitu rumput laut yang sangat potensial sedangkan pemanfaatannya masih belum banyak dilakukan. Laminaran adalah salah satu jenis polisakarida alga coklat tergolong sebagai cadangan makanan yang merupakan (1,3); (1,6)- β-D-glukan yaitu ikatan (1- 3) di back bone dan percabangan pada titik (1- 6), merupakan karakteristik khas dari alga coklat. Senyawa ini terdiri dari 20-60 unit Dglukopiranisida yang terdistribusi di rantai linier utama.Senyawa bioaktif diperoleh dengan cara ekstraksi. Ekstraksi merupakan proses pemisahan dengan pelarut yang melibatkan perpindahan zat terlarut ke dalam pelarut. Banyak cara ekstraksi β-glukan khususnya yang berasal dari rumput laut dilakukan seperti ekstraksi panas dan dingin. Sampai saat ini proses ekstraksi diatas masih kurang efisien, sehingga β-glukan atau laminaran dari alga coklat belum dapat dilakukan dalam skala industri. Metode ekstraksi sonikasi memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 42 kHz yang dapat mempercepat waktu kontak antara sampel dan pelarut meskipun pada suhu ruang. Hal ini menyebabkan proses perpindahan massa senyawa bioaktif dari dalam sel tanaman ke pelarut menjadi lebih cepat. Sonikasi mengandalkan energi gelombang yang menyebabkan proses kavitasi, yaitu proses pembentukan gelembung-gelembung kecil akibat adanya transmisi gelombang ultrasonik untuk membantu difusi pelarut ke dalam dinding sel tanaman Pada pembuatan biofetilizer rumput laut dapat dilakukan dengan menggunakan proses ekstraksi atau fermentasi. Salah satu limbah perikanan yang dapat digunakan adalah limbah cair pengolahan pindang. Sampai saat ini, limbah cair pengolahan pindang hanya dimanfaatkan menjadi petis. Tetapi sebagian besar masih belum dimanfaatkan dan terbuang sia-sia sehingga dapat menjadi sumber pencemaran. Penambahan limbah cair pemindangan selain digunakan sebagai bioaktivator juga untuk melengkapi nutrisi. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui karakteristik fisik kimia β-glukan laminaran alga coklat Sargassumcrassifolium yang dilakukan secara sonikasi dan untuk mengetahui peran ekstrak β-glukan hasil sonikasi sebagai antibakteri Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini dilaksanakan dengan memberikan variabel bebas secara sengaja kepada obyek penelitian untuk mengetahui akibatnya di dalam variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang digunakan, yaitu Crude β-(1,3) glukan ekstrak alga coklat Sargassum crassifolium secara ultrasonik. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Analisis dengan parameter yang diamati, yaitu kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, pH dan FTIR. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu Nilai yield menggunakan ultrasonik dengan ekstraksi asam menghasilkan LAE netral lebih tinggi daripada LAE crude sedangkan ekstraksi air menghasilkan LME netral lebih rendah daripada LME crude. Jika dibandingkan dengan hasil ekstraksi menggunakan waterbath diperoleh yield lebih kecil yaitu 1,48% - 7,19%. Nilai kadar air menggunakan ultrasonik dengan ekstraksi asam menghasilkan LAE netral lebih tinggi daripada LAE crude sedangkan ekstraksi air menghasilkan LME netral lebih rendah daripada LME crude. Jika dibandingkan dengan hasil ekstraksi menggunakan waterbath diperoleh kadar air lebih kecil yaitu 24% - 30%. Nilai kadar abu menggunakan ultrasonik dengan ekstraksi asam menghasilkan LAE netral lebih tinggi daripada LAE crude sedangkan ekstraksi air menghasilkan LME netral lebih tinggi daripada LME crude. Jika dibandingkan dengan hasil ekstraksi menggunakan waterbath diperoleh kadar abu lebih kecil yaitu 27% - 45%. Nilai kadar protein menggunakan ultrasonik dengan ekstraksi asam menghasilkan LAE netral lebih rendah daripada LAE crude sedangkan ekstraksi air menghasilkan LME netral lebih tinggi daripada LME crude. Jika dibandingkan dengan hasil ekstraksi menggunakan waterbath diperoleh kadar protein lebih kecil yaitu 3,6% - 4%. Nilai kadar lemak menggunakan ultrasonik dengan ekstraksi asam menghasilkan LAE netral lebih rendah daripada LAE crude sedangkan ekstraksi air menghasilkan LME netral lebih rendah daripada LME crude. Jika dibandingkan dengan hasil ekstraksi menggunakan waterbath diperoleh kadar lemak lebih kecil yaitu 0,23% - 0,47%. Nilai kadar pH menggunakan ultrasonik dengan ekstraksi asam menghasilkan LAE netral lebih rendah daripada LAE crude sedangkan ekstraksi air menghasilkan LME netral lebih tinggi daripada LME crude. Jadi dilihat dari alat yang digunakan ekstraksi lebih baik menggunakan ultrasonik karena suhu dan waktu yang digunakan rendah yaitu suhu 30 ⁰C dan waktu 20 menit sehingga tidak merusak kandungan dari bahan baku sedangkan jika waterbath menggunakan suhu dan waktu yang digunakan tinggi yaitu suhu 40 - 90 ⁰C dan waktu 25 - 35 menit sehingga merusak kandungan dari bahan baku

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/605/051806390
Uncontrolled Keywords: Rumput laut, algae, Sargassum crassifolium
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media > 579.88 Phaeophyta (Brown algae)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 Feb 2019 01:42
Last Modified: 14 Feb 2019 01:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13094
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item