Simarmata, Hendra (2015) Perbanyakan Kangkung Lombok (Ipomea-repants) melalui Stek dalam Berbagai Komposisi Media Tanam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral yang bernilai ekonomi tinggi. Produksi sayuran di Indonesia meningkat setiap tahun dan konsumsinya tercatat 44 kg/kapita/tahun (FAO dalam Tabloid Sinar Tani 2015). Laju pertumbuhan produksi sayuran di Indonesia berkisar antara 7,7-24,2%/tahun. Peningkatan produksi lebih banyak terkait dengan peningkatan luas areal tanam. Kangkung merupakan sayuran yang sangat populer di masyarakat indonesia bahkan di asia kangkung juga menjadi makanan favorit. Sebagai sayuran daun yang mengandung banyak air, kangkung sangat mudah layu dan berubah warna. Khusus Kangkung Lombok, tanaman ini hanya bisa tumbuh dengan baik di tempat yang basah alias berair, seperti sawah, telaga, danau, waduk, atau mata air. Kangkung Lombok merupakan tanaman yang sifatnya merambat. Barangkali itulah sebabnya sehingga Kangkung Lombok memiliki batang yang lebih gemuk dibandingkan dengan kangkung-kangkung dari daerah lainnya. Disamping batangnya yang lebih gemuk, bentuk daunnya pun berbeda. Kangkung Lombok memiliki daun yang lebih lebar dan sudah barang tentu rasanyapun lebih gurih. Namun saat ini sentra penghasil kangkung Lombok hanya berada di daerah Lombok yaitu di Kabupaten Lombok Barat terutama di Kecamatan Narmanda dan Kecamatan Lingsar dengan luasan yang tidak terlalu luas dengan produksi yang tergolong rendah yaitu hanya rata-rata 8-10 ton/ha, dibandingkan dengan potensi hasil tanaman kangkung yang bisa mencapai 20-35 ton/ha. Sehingga untuk mencukupi permintaan akan kebutuhan akan kangkung Lombok perlu dilakukan perluasan lahan dan sentra penanaman kangkung Lombok, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan penanaman kangkung lombo di daerah lain yang mampu mendukung pertumbuhan akan kangkung lombok sehingga dapat memenuhi akan permintaan akan kangkung Lombok. Salah satu daerah yang dapat dilakukan untuk budidaya tanaman kangkung varietas Lombok adalah Malang karena tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik di daerah Malang, Namun untuk kangkung varietas Lombok belum di budidayakan di Malang. Untuk itu perlu dilakukan penelitian apakah kangkung varietas Lombok dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang tinggi di daerah Malang. Penelitian akan dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di lahan Ngijo kecamatan karangploso, Malang dengan ketinggian 600-800 Mdpl. Penelitian akan di mulai pada bulan juni hingga juli 2015. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gembor, cangkul, timbangan, penggaris , cuter, meteran, kamera, alat tulis dan peralatan lain yang mendukung penelitian ini. Bahan yang digunakan adalah bibit kangkung lombok yang terdiri dari 3 bagian yaitu bagian bawah, tengah dan pucuk tanaman kangkung, tanah, pupuk organik cair, kompos dan arang sekam sebagai media tumbuh tanaman dan plastik polybag dengan ukuran 7 kg. Percobaan dilakukan dengan metode Rancangan Acak ii Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu stek dan komposisi media tanam.sehingga di peroleh kombinasi perlakuan : A1B1 ( stek pucuk dengan media tanah dan kompos sebanyak 1:1) A1B2 ( stek pucuk dengan media tanah dan arang sekam sebanyak 1:1), A1B3 ( stek pucuk dengan media tanah, kompos dan arang sekam sebanyak 1:1:1), A1B4 ( stek pucuk dengan media tanah,kompos dan arang sekam ½ :1:1), A2B1 ( stek batang tengah dengan media tanam tanah dan kompo 1:1), A2B2 (stek batang tengah dengan media tanam tanah dan arang sekam sebanyak 1:1), A2B3 (stek batang tengah dengan media tanam tanah, kompos dan arang sekam sebanyak 1:1:1), A2B4(stek batang tengah dengan media tanam tanah, kompos dan arang sekam sebanyak ½ :1:1), A3B1 (stek batang bawah dengan media tanam tanah dan kompos sebanyak 1:1), A3B2 (stek batang bawah dengan media tanam tanah dan arang sekam sebanyak 1:1), A3B3(stek batang bawah dengan media tanam tanah kompos dan arang sekam sebanyak 1:1:1), A3B4(stek batang bawah dengan media tanam tanah kompos dan arang sekam sebanyak ½ :1:1). Akibat perlakuan stek dan komposisi media tanam, terjadi pengaruh interaksi pada tinggi tanaman pada pengamatan 21 HST dan 28 HST. Pertumbuhan tinggi tanaman kangkung lombok yang paling tinggi yaitu pada perlakuan stek pucuk dengan komposisi media tanam tanah kompos dan arang sekam sebanyak ½ :1:1.Perlakuan stek dan komposisi media tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil panen tanaman kangkung lombok pada pengamatan hasil panen kangkung lombok.Perlakuan yang paling baik adalah perlakuan dengan stek dengan komposisi media tanam sebanyak ½ :1:1.Tanaman kangkung lombok merupakan tanaman yang sanagat sensitif terhadap lingkungan dan kualitas air. Tanaman kangkung lombok hanya akan dapat tumbuh dengan baik dan optimal serta menghasilkan panen yang baik adalah jika tanaman kangkung lombok ditanam pada habitat aslinya karena dari beberapa penelitian yang dilakukan di beberapa daerah untuk menanam tanaman kangkung lombok menunjukkan hasil tanaman yang kurang baik, hal ini dikarenakan tanaman kangkung lombok sangat sensitif terhadap kondisi iklim yaitu kondisi air, intensitas cahaya matahari dan lama penyinaran.
English Abstract
Vegetable is an important commodity for support the national food stability. These commodities have many diversities and also as a source of carbohydrates, vegetable protein, vitamins, and minerals of high economic value. Vegetable production in Indonesia is increase every year and total consumption are 44 kg / capita / year (FAO in Tabloid Sinar Tani 2015). The growth of vegetable production in Indonesia are from 7.7 until 24.2% / year. The increase of vegetable production is higher than the amount of planting area. Kale is a vegetable that popular in Indonesia society as a favorite food. As leafy vegetables that contain a lot of water, kale is easy withered and discoloration. Especially for kale Lombok, this plant only grow in wet area such as paddy field, tegalan, lakes, reservoirs, or springs. Kale Lombok is a vine plant so that kale Lombok has the biggest stem than another kale and also the different shape of leaf. Kale Lombok leaves are wider and the taste is more savory. However, the production of this plant growth only in West Lombok, especially in the district and sub-district Narmanda Lingsar with an area that is not too wide with a relatively low production an average of only 8-10 tonnes / ha, than the other kale crop that can only reaches between 20-35 tonnes / ha. Therefore, the great planting technique will be increase the demand of kale Lombok because this plant has a good potential to production in Malang area. Through the research about kale Lombok in Malang area that related to increase the production of kale Lombok. It is necessary to study whether kale Lombok grow well and produce high production in the area of Malang. This research will be carried out in field trials UB Faculty of Agriculture on land Ngijo Karangploso districts, Malang with a height of 600-800 masl. This research conducted since June until July 2015. The instrument that used in this research are the hype, hoes, scales, rulers, cuter, meters, cameras, stationery and other equipment that supports this research. The materials that used in this research are kale Lombok seeds which consists of 3 parts: the bottom, middle and top of kale plants, soil, liquid organic fertilizer, compost and rice husk as a medium to grow plants and plastic polybag with size 7 kg. Experiments conducted using randomized block design (RAK) with 2 factors, namely cuttings and media composition tanam.sehingga obtained combined treatment: A1B1 (shoot cuttings with soil and compost media as much as 1: 1) A1B2 (shoot cuttings with soil media and charcoal husks as much as 1: 1), A1B3 (shoot cuttings with medium soil, compost and rice husk as much as 1: 1: 1), A1B4 (shoot cuttings with medium soil, compost and rice husk ½: 1: 1), A2B1 (stem cuttings middle with planting medium ground and Kompo 1: 1), A2B2 (stem cuttings middle with planting medium land and rice husk as much as 1: 1), A2B3 (stem cuttings middle with planting medium soil, compost and rice husk as much as 1: 1: 1 ), A2B4 (stem cuttings middle with planting medium soil, compost and rice husk ½: 1: 1), A3B1 (stem cuttings down with planting medium soil and compost as much as 1: 1), A3B2 (stem cuttings down with planting medium ground and rice husk as much as 1: 1), A3B3 (stem cuttings down with planting medium soil compost and rice husk as much as 1: iv 1: 1), A3B4 (stem cuttings down with planting medium soil compost and rice husk ½: 1: 1). Due to the treatment of cuttings and planting media composition, there is a interaction effect on plant height at 21 DAP and 28 DAP. The growth of the highest kale Lombok is the shoot cuttings treated with the composition of growing media and soil compost husk charcoal ½: 1: 1. Cuttings treatment and planting media composition treatment provide a real impact on crop yields of kale Lombok. The great treatment for kale Lombok is treated with cuttings with growing media composition ½: 1: 1. Kale Lombok has sensitive responses with the quality of its environment and the quality of water. This plant only growth well if plant in the real habitat. Based on the last literature about study of planting kale, kale Lombok is more sensitive to climatic conditions, namely water conditions, light intensity and duration of exposure.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2015/887/ 051509709 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 29 Jan 2016 09:47 |
Last Modified: | 29 Jan 2016 09:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130932 |
Actions (login required)
View Item |