Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Vegetatif Dua Jenis Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.

Raharjo, ErwansyahBudi (2015) Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Vegetatif Dua Jenis Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu ialah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan gula. Tanaman tebu bisa tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis khususnya Indonesia. Tebu sendiri tersebar luas di daerah khususnya pulau Jawa, Sumatera dan Papua yang menjadi salah satu sentra gula nasional. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia, kebutuhan akan pangan termasuk gula terus mengalami peningkatan. Tetapi peningkatan konsumsi gula belum dapat diimbangi oleh produksi gula dalam negeri, sedangkan dalam beberapa tahun mendatang diperkirakan permintaan gula dalam negeri akan terus meningkat. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2011 produksi gula dalam negeri hanya mencapai 3.528 juta ton dengan luas wilayah 435.000 Ha (Badan Pusat Statistik, 2013).Tanaman tebu sebagai komoditas yang sangat penting dalam upaya menyeimbangkan kenaikan konsumsi dan ketersediaan gula nasional, sehingga diperlukan peningkatan produktivitas. Salah satu penyebab penurunan produktivitas tebu adalah permasalahan pada penggunaan bibit, seperti bibit tebu yang digunakan petani kurang bermutu (Iskandar, 2005). Selain itu, pengaruh gulma sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tebu. Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mendapatkan cara pengendalian gulma pada pertumbuhan vegetatif dua jenis bibit tanaman tebu yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman tebu.Hipotesis penelitian ini ialah pengendalian gulma berpengaruh pada pertumbuhan dan jumlah anakan pada bibit bagal mata dua dan dua bibit budset tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, pada bulan Februari-Juni 2015 di PG. Krebet Baru, PT PG. Rajawali I, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, sabit, penggaris atau meteran untuk mengukur tanaman, timbangan analitik, gembor, sprayer, kamera digital, jangka sorong, oven, kantong plastik, kantong kertas, label dan alat tulis-menulis. Bahan tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah bibit tebu dalam bentuk bibit bagal mata dua dan dua bibit budset. Varietas yang digunakan adalah varietas PSJK 922. Pupuk yang digunakan ZA, phonska dan petroganik. Herbisida yang digunakan ialah herbisida pasca tumbuh ametrin dan herbisida pra tanam glifosat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dua kombinasi perlakuan yaitu jenis bibit dan cara pengendalian gulma yang terdiri 8 perlakuan jenis bibit dan pengendalian gulma dengan 3 ulangan sehingga terdapat 24 petak percobaan. Perlakuan tersebut ialah P1 = Dua bibit budset + tanpa pengendalian gulma, P2 = Dua bibit budset + penyiangan 1 dan 2 bulan, P3= Dua bibit budset + herbisida glifosat + penyiangan 2 bulan, P4 = Dua bibit budset + herbisida glifosat + herbisida ametrin 2 bulan, P5 = Bibit bagal mata dua + tanpa pengendalian gulma, P6 = Bibit bagal mata dua + penyiangan 1 dan 2 bulan, P7 = Bibit bagal mata dua + herbisida glifosat + penyiangan 2 bulan dan P8 = Bibit bagal mata dua + herbisida glifosat + herbisida ametrin 2 bulan. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 32, 54, 75, 90, 105 dan 120 HST pada pertumbuhan tanaman tebu dan vegetasi gulma yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun per tanaman, jumlah anakan, diameter batang, bobot kering gulma dan analisis vegetasi. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruhnyata (F hitung > F tabel 5%), maka akan dilanjutkan dengan uji BNT pad ataraf 5% untuk melihat perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian gulma berpengaruh pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun per tanaman, jumlah anakan, diameter batang, bobot kering gulma dan analisis vegetasi. Hasil analisis vegetasi pada umur pengamatan 32, 54, 75, 90, 105, dan 120 hst menunjukkan bahwa gulma Cyperus rotundus, Amaranthus spinosus dan Ageratum conyzoides adalah gulma yang paling dominan pada lahan tanaman tebu, yang tumbuh pada semua petak pengamatan serta mempunyai SDR paling tinggi untuk spesies C. rotundus (rata-rata SDR di atas 20%) diantara jenis gulma-gulma yang lain. Perlakuan penyiangan 1 dan 2 bulan, herbisida glifosat + penyiangan 2 bulan, dan herbisida glifosat + herbisida ametrin 2 bulan pada jenis dua bibit budset maupun bibit bagal mata dua mampu mengendalikan gulma pada lahan tanaman tebu tetapi perlakuan penyiangan 1 dan 2 bulan pada jenis dua bibit budset maupun bibit bagal mata dua merupakan pengendalian gulma yang paling efektif dalam menekan pertumbuhan gulma yang berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, diameter batang tanaman, jumlah anakan tanaman dan jumlah daun tanaman tebu.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/546/051507539
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 20 Oct 2015 15:24
Last Modified: 19 Oct 2021 03:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130564
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item