Ginting, Yohannes (2014) Potensi Tanaman Kayu Apu (Pistia Stratiotes L.) Dan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Mart. Solms.) Untuk Fitoremediasi Air Tercemar Kadmium Lumpur Lapindo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lumpur Lapindo merupakan limbah industri yang mengandung banyak logam berat diantaranya logam kadmium (Cd). Logam kadmium apabila terakumulasi bagi tubuh manusia akan mengakibatkan kerusakan ginjal. Di bidang pertanian logam kadmium dapat menyebabkan tanaman mengalami penghambatan pertumbuhan dan penurunan produksi. Salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif yang diakibatkan dari logam kadmium adalah dengan menggunakan teknik fitoremediasi. Fitoremediasi adalah salah satu teknologi yang bersifat biologi, yaitu pemanfaatan jasa tumbuhan hijau dan ataupun mikroorganisme yang berasosiasi, untuk mengurangi polutan lingkungan, baik pada air, tanah, maupun udara, baik yangdisebabkan oleh polutan metal maupun organik. Tanaman kayu apu dan eceng gondok merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai agen fitoremediator karena tanaman tersebut mempunyai kemampuan dalam menyerap logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi tanaman kayu dan eceng gondok dalam mengakumulasi logam kadmium akibat pencemaran yang diakibatkan pembuangan lumpur Lapindo ke lingkungan sekitarnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah tanaman kayu dan eceng gondok dapat bertahan hidup dan mampu mengakumulasi logam kadmium yang berasal dari pencemaran lumpur Lapindo sebesar 40%. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika Fakultas Pertanian dan Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Brawijaya serta Laboratorium Kimia Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan RAK dengan 8 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yaitu K1 (tanpa polutan lumpur Lapindo + tanaman kayu apu), K2 (tanpa polutan lumpur Lapindo + tanaman eceng gondok), A1 (media (lumpur 4L + air 6L) + tanaman kayu apu), A2 (media (lumpur 3L + air 7L) + tanaman kayu apu), A3 (media (lumpur 2L + air 8L) + tanaman kayu apu), A4 (media (lumpur 4L + air 6L) + tanaman eceng gondok), A5 (media (lumpur 3L + air 7L) + tanaman eceng gondok), A6 (media (lumpur 2L + air 8L) + tanaman eceng gondok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadmium pada media air. Persentase penurunan kadmium pada media dengan perlakuan K1 yaitu 100%, K2 100%, A1 92%, A2 93%, A4 94%, A4 86%, A5 88%, dan A6 91%. Penurunan logam kadmium pada media dipengaruhi oleh kandungan lumpur Lapindo yang berbeda pada masing-masing perlakuan dan jenis tanaman yang berbeda. Tanaman kayu apu lebih banyak mengakumulasi logam kadmium dibandingkan dengan tanaman eceng gondok. Tetapi, ketahanan tanaman eceng gondok dalam bertahan hidup pada media yang tercemar lumpur Lapindo dan menahan efek toksititas lebih baik dibandingkan tanaman kayu apu. Selain penurunan logam kadmium, terjadi juga perubahan suhu, pH, DO, BOD, dan COD pada media air.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/58/051401688 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 06 Mar 2014 10:19 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 03:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130013 |
Preview |
Text
skripsi_Yohannes_Ginting_(0910480294).pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |