Huzni, Maspupah (2014) Potensi Ekstrak Kirinyuh (Chromolaena ODORATA: King & Robinson) Sebagai Nematisida Nabati Pada Meloidogyne SPP. (Chitwood). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Nematoda Meloidogyne spp. Adalahsalahsatu OPT pentingduniayang cukupsulitdikendalikankarenakisaraninang yang luasdanperkembangannya yang cepat. Serangan nematoda Meloidogyne spp. hampir pada semua tanaman budidaya yang menyebabkankerugianproduksitanamanhingga 17-40% (Dropkin, 1996).Upaya penggunaan pestisida sintetik dalam mengendalikan nematoda memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan tidak aman bagi manusia.Maka dari itu saat ini mulai banyak dikembangkan pengendalian ramah lingkungan, salah satunya dengan penggunaan pestisida nabati.Tumbuhan kirinyuh ( Chromolaena odorata ) adalah tumbuhan liar yang berpotensi dijadikan sebagai pengendalian ramah lingkungan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak kirinyuh dalam menurunkan daya tetas telur dan mortalitas juvenil II Meloidogyne spp. sertauntuk mendapatkan nilai LC 50 dan LT 50 ekstrak krinyuh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2014 bertempat di sublaboratorium Nematologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Pelaksanaan penelitian dilakukan secara invitro dengan pengujian ekstrak kirinyuh pada telur dan juvenil II Meloidogyne spp. Rancanganpercobaan yang digunakanadalahrancanganacaklengkapdenganmasing-masing 4 perlakuandandiulangsebanyak 4 kali.Analisa data dilakukan dengan analisis keragaman (Anova). Apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5% dan analisa Probit yang dikembangkan oleh Hsin Chi untuk mengetahui LC 50 dan LT 50 ekstrak kirinyuh, selanjutnya dilakukan uji kesejajaran garis regresi probit masing-masing perlakuan . Aplikasi ekstrak kirinyuh pada beberapa konsentrasi dalam tingkat waktu tertentu mampu menyebabkan kematian terhadap juvenil II dan mengurangi daya tetas telur Meloidogyne spp. tingkat pengaruh yang paling tinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 20% ekstrak kirinyuh dengan tingkat mortalitas 100% baik pada telur maupun juvenil II. LC 50 pada telur adalah 4.7866% dalam waktu 11 hari dan 6.7660% dalam waktu 24 jam pada juvenil II. Sedangkan LT 50 pada juvenil II Meloidogyne spp. adalah 2,91 jam pada konsentrasi 20% ekstrak kirinyuh. Berdasarkan perhitungan chi square, pada uji telur tidak menunjukkan adanya keterkaitan antara pemberian konsentrasi dengan daya hambat tetas telur, sedangkan pada uji juvenil II terdapat adanya hubungan antara konsentrasi ekstrak dengan daya mortalitas juvenil II Meloidogyne spp.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/481/051500030 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 06 Jan 2015 08:56 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 13:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129966 |
Preview |
Text
Maspupah_Huzni_105040213111052.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |