Aridiansari, Riske (2014) Potensi Agrowisata Desa Wisata Tulungrejo Kota Batu, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang saat ini sedang meningkatkan pembangunan di segala bidang mulai dari bidang ekonomi sampai dengan bidang pertanian. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya daerah yang menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan penduduk, salah satunya kawasan konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata pertanian. Konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata pertanian di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara yang naik 5,22% dalam 5 bulan pertama tahun 2010 maupun wisatawan lokal yang naik 1,7% pada tahun 2008-2009. Hal ini merupakan “signal” tingginya permintaan akan agrowisata dan sekaligus membuka peluang bagi pengembangan produk-produk pertanian baik dalam bentuk kawasan ataupun produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik. Dengan posisi geografis yang dilewati garis khatulistiwa serta kondisi alam, hayati, dan budaya yang beragam, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan agrowisata. Salah satu desa yang memiliki potensi agrowisata adalah Desa Wisata Tulungrejo. Desa yang terletak di Kota Batu ini merupakan salah satu desa yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Batu sebagai obyek wisata berbasis pertanian dengan memanfaatkan aktivitas budidaya pertaniannya. Namun terdapat kendala dalam perkembangannya yakni masih kurang adanya penataan dan pengelolaan dalam lahan pertanian baik sarana maupun prasarana yang menunjang kenyamanan dan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke agrowisata. Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dilakukan analisis potensi agrowisata di Desa Wisata Tulungrejo agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat setempat dan menarik lebih banyak wisatawan. Rumusan masalah dalam penelitian yakni bagaimana potensi pertanian untuk agrowisata di Desa Wisata Tulungrejo, apa jenis atraksi yang dapat dijadikan sebagai atraksi utama dan atraksi penunjang, bagaimana harapan pengunjung terhadap agrowisata, dan bagaimana upaya pengembangan agrowisata berdasarkan prioritas potensi agrowisata di Desa Wisata Tulungrejo. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi pertanian dalam agrowisata, menentukan jenis atraksi yang dapat dijadikan sebagai atraksi utama dan atraksi penunjang dalam agrowisata, mengidentifikasi harapan pengunjung terhadap agrowisata, dan menentukan upaya pengembangan agrowisata berdasarkan prioritas potensi agrowisata di Desa Wisata Tulungrejo. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wisata Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari sampai Mei 2013. Peralatan yang digunakan antara lain alat tulis, kamera digital, tape recorder, GPS (Global Positioning System), Software Corel Draw X3. Bahan yang digunakan adalah lembar kuesioner dan data-data sekunder. Penelitian ini bersifat deskriptif melalui survei secara langsung. Secara umum pelaksanaan metode penelitian terbagi menjadi 4 tahapan. Tahapan pertama adalah penentuan sampel sebanyak 31 petani dan 10% dari jumlah pengunjung yang datang ke agrowisata. Tahap kedua pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada petani dan pengunjung di tiap atraksi agrowisata yakni agrowisata apel, jamur tiram, sayur, dan bunga. Data yang diperoleh dari tujuan pertama yakni potensi pertanian dianalisis secara deskriptif. Data dari tujuan kedua dan ketiga dianalisis dengan statistik deskriptif yang ditabulasikan ke dalam tabel frekuensi sehingga dapat diketahui kriteria yang memiliki nilai tertinggi dan sesuai dengan harapan pengunjung. Hasil analisis diintepretasikan ke dalam peta dengan menggunakan Corel Draw X3 dan dijadikan pedoman dalam penentuan upaya pengembangan agrowisata berdasarkan prioritas potensi yang ada dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pertanian yang terdapat di Desa Tulungrejo didukung oleh 4 jenis budidaya tanaman yakni budidaya apel, budidaya jamur tiram, budidaya sayur kentang dan wortel, serta budidaya bunga krisan. Budidaya apel dan sayuran lebih mendominasi lahan pertanian Desa Tulungrejo dikarenakan syarat tumbuh yang sesuai sehingga daerah tersebut menjadi sentra dari budidaya tanaman apel dan sayur. Berdasarkan pola perkembangan tanaman dapat diketahui bahwa rata-rata tanaman apel dipanen pada bulan Mei-Juni dan November-Desember. Sedangkan sayur dan jamur tiram memiliki jadwal panen yang berbeda tiap petani. Jadwal panen bunga krisan, disesuaikan dengan event-event tertentu di masyarakat. Berdasarkan penilaian pengunjung, diperoleh bahwa atraksi agrowisata yang dapat dijadikan sebagai atraksi utama adalah atraksi wisata jamur dikarenakan penilaian dari kelima aspek yang diteliti memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan atraksi yang lain. Sedangkan harapan pengunjung terhadap agrowisata keseluruhan adalah 74,51% mengharapkan dilakukannya perbaikan akses/jalan menuju lokasi agrowisata. Upaya pengembangan agrowisata antara lain pembuatan jadwal kunjungan terhadap agrowisata dalam setahun, pembuatan brosur yang berisi paket wisata atraksi dari agrowisata, perbaikan akses/jalan menuju agrowisata secara keseluruhan untuk mempermudah dalam pencapaian lokasi, penambahan keragaman atraksi, perbaikan kualitas fasilitas, dan penambahan jumlah fasilitas.
English Abstract
Indonesia is one of developing country in the world which is improving in every sectors such as economy and agriculture. There are many areas which is being center of activity and inhabitant growth, one of them is consumption area as tourism commodity of agriculture. Consumption area as tourism comodity of agriculture in Indonesia has increased. This increase can be seen from the number of visits both foreign which raise 5,22% during five months first of 2010 and domestic which rise up 1,7% in 2008-2009. This is a “signals” of high demand for agrotourism and give the opportunity for development of agricultural products in the form of region or agricultural products that have specific attractiveness. With geographical position that is acrossed by equator, nature condition, biological, and the variety of culture make Indonesia has big potential to develop agrotourism. One of the villages that have agriculture potential is Tulungrejo village, Batu city. The village is located in the Batu City, is which being developed by Batu government as agriculture of tourism object for agriculture cultivation activity. However, there are still obstacle in developing agrotourism such as less of stucturing and managing in agriculture area either facilities or infrastructure that are support the convenience and attractiveness of visiting agrotourism. Therefore, this research analyzed the potential of agrotourism in Tulungrejo village in order to give the optimal benefit for society, prosperity, and attract more tourist. The problems identified to develop the agrotourism in this research are the potential agriculture for agrotourism in Tulungrejo tourism village, what kind of attractions that can be as a main attraction and additional attraction, how is the visitor’s expectations for agrotourism, and how is the effort to improve agrotourism based on priority of potential agritourism in Tulungrejo tourism village. The purpose of this reseach are to indentify the potential agriculture of agrotourism, to decide the type of atrraction that can be as a main attraction and additional attraction in agrotourism, to identify visitor’s expectation for agrotourism, to decide development efforts based on priority of potential agrotourism in Tulungrejo village agrotourism. The research was conducted in Tulungrejo village agrotourism, Bumiaji subdistrict, Batu city. Observation and data collection was done on January to May 2013. The tools used are pens, camera, tape recorder, GPS (Global Positioning System), Software Corel Draw X3. The materials used are questioner and secondary data. This research is a descriptive study through direct survey. Generally, the implementation of the research method divided into 4 stages. The first stage is sampling of 31 farmers and 10% of visitors who came to agrotourism. The second is data collection through interviews, observations, and questionnaires. Questionnaires were distributed to farmers and visitors in each of the agrotourism attraction apples, oyster mushrooms, vegetables, and flowers. Data obtained from the first goal potential agriculture were analyzed descriptively. Data from the second and third goals were analyzed with statistic descriptive which is tabulated into frequency table so that it can be seen that the criteria has the highest value and suitable with the visitor’s expectations. The result of the analysis to be interpreted in the map by using Corel Draw X3 and used as guide to decide development efforts based on priority of potential agrotourism using SWOT analysis. The result showed that the potential agriculture in the village supported by 4 types cultivation that are apple cultivation, oyster mushroom cultivation, vegetable cultivation of potatoes, carrots, and the chrysanthemum flower cultivation. Cultivation of apples and vegetables dominated the village farmland of Tulungrejo because its their main business. Based on the stage of growth, apple attraction can be seen in May-June and November-December as it on the harvesting stage. While vegetables and oyster mushrooms have different schedule for each farmer’s harvest. Chrysanthemum flower harvest attraction followed the local events in the community. Based on the visitor expectation, it found that the oyster mushrooms attraction can be as the main attraction which is have the highest score. And the 74,51% visitor expectation to agrotourism is agree to improve access/path to the location of agrotourism. The efforts to develope of agrotourism is setting the visiting schedule within a year, creating brochures that containing package of agrotourism attraction, to improve access/path to facilitate the access of location, diversity of attractions, improve the quality of facilities, and increasing the number of facilities
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/435/051407954 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 03 Dec 2014 07:05 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129914 |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER_dan_DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran_2_(semua_peta).pdf Download (9MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran_3.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran_4.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran_5.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran_6.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |