Pengaruh Pupuk Kandang Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.).

Sari, AlusiaDestia (2014) Pengaruh Pupuk Kandang Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung (Zea Mays L.) Merupakan Salah Satu Tanaman Pangan Dunia Yang Terpenting, Selain Gandum Dan Padi. Potensi Hasil Jagung Hibrida Di Indonesia Pada Tahun 2013 Mencapai 12 Ton Ha-1 Sedangkan Rata-Rata Hasil Jagung Hanya Mencapai 9,1 Ton. Upaya Yang Dilakukan Untuk Memperbaiki Kondisi Tanah Adalah Penambahan Pupuk Anorganik. Cara Tersebut Diberikan Karena Pemberian Pupuk Anorganik Mudah Terserap Oleh Tanaman, Tetapi Apabila Diberikan Secara Berlebihan Dalam Jangka Panjang Akan Menaikkan Keasaman Tanah. Penggunaan Pupuk Anorganik Sebaiknya Dikombinasikan Dengan Penggunaan Pupuk Organik Atau Pupuk Hayati. Melalui Sistem Ini Kesuburan Tanah Dapat Dikembalikan Sehingga Daur Ekologis Di Dalam Tanah Dapat Kembali Berlangsung Dengan Baik. Penambahan Bahan Organik Ke Dalam Tanah Berupa Pupuk Kandang Dapat Berperan Dalam Meningkatkan Kesuburan Tanah Dan Memperbaiki Sifat Fisik, Kimia Dan Biologi Tanah. Selain Itu Dibutuhkan Suatu Teknologi Yang Dapat Mengefektifkan Pemupukan Seperti Penambahan Pupuk Kandang Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma). Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Dapat Meningkatkan Serapan Hara N, P, K Dalam Tanah Sehingga Dapat Mencukupi Kebutuhan Hara Tanaman. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Mempelajari Pengaruh Penggunaan Pupuk Kandang Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Untuk Menurunkan Penggunaan Dosis Pupuk Anorganik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung. Hipotesis Yang Diajukan Adalah Penggunaan Pupuk Kandang Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Dapat Menurunkan Penggunaan Dosis Pupuk Anorganik Pada Tanaman Jagung. Penelitian Ini Dilaksanakan Pada Bulan Maret-Juli 2014 Di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Dengan Ketinggian Tempat 505 M Dpl Dan Jenis Tanah Inceptisol, Rata-Rata Suhu 22,90c – 25,20c. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Meliputi Bajak, Cangkul, Sabit, Oven, Jangka Sorong, Timbangan Analitik, Chlorophyl Meter, Meteran,Kamera Digital, Penggaris Dan Oven.Bahan Yang Digunakan Antara Lain: Benih Jagung Varietas Bisi 18, Pupuk Kandang, Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma), Pupuk Anorganik Yaitu Pupuk Npk (15-15-15), Furadan, Acrobat. Penelitian Ini Dilakukan Dengan Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design), Yang Dibagi Menjadi Petak Utama Dan Anak Petak Dengan 3 Kali Ulangan. Petak Utama Terbagi Menjadi 3 Taraf Yaitu: O0 = Tanpa Pupuk Kandang Dan Cma, O1 = 20 T Ha-1 Pupuk Kandang, O2 = 10 T Ha-1 Pupuk Kandang + 10 G Cma. Anak Petak Terdiri Dari 3 Taraf Yaitu: A1 = 100% (Npk (15-15-15) 300 Kg Ha-1), A2 = 80% (Npk (15-15-15) 255 Kg Ha-1), A3 = 60% (Npk (15-15-15) 210 Kg Ha-1). Pengamatan Terdiri Dari Pertumbuhan Tanaman Dan Hasil Tanaman. Pengamatan Dilakukan Ketika Berumur 30, 40, 50, 60 Hst Dan Juga Pada Saat Panen. Pengamatan Non Destruktif Meliputi Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Dan Luas Daun. Pengamatan Destruktif Yaitu Bobot Kering. Pengamatan Hasil Tanaman Meliputi Diameter Tongkol Tanpa Klobot, Panjang Tongkol Tanpa Klobot, Bobot Kering Tongkol Tanpa Klobot, Bobot Pipilan Kering, Bobot 1000 Biji, Dan Bobot Hasil Biji (Ton Ha-1). Untuk Analisis Pertumbuhan Tanaman Meliputi Indeks Luas Daun (Ild). Data Pengamatan Yang Diperoleh Dianalisis Dengan Menggunakan Analisis Ragam (Uji F) Pada Taraf 5% Untuk Mengetahui Pengaruh Perlakuan. Apabila Hasilnya Nyata Maka Dilanjutkan Dengan Uji Duncan Pada Taraf Nyata 5% Untuk Mengetahui Perbedaan Diantara Perlakuan. Hasil Penelitian Menunjukkan, Pemberian 10 Ton Ha-1 Pupuk Kandang + 10 G Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Dengan Menurunkan Dosis Pupuk Anorganik Sebanyak 40% Memberikan Hasil Yang Tidak Berbeda Nyata Dengan Penggunaan 100% Dosis Pupuk Anorganik. Hasil Panen Pada Kombinasi Perlakuan 10 Ton Ha-1 Pupuk Kandang + 10 G Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) + 60% Dosis Pupuk Anorganik Meningkat 2,39% Dari Kombinasi Perlakuan 20 Ton Ha-1 + 100% Dosis Pupuk Anorganik Dan Meningkat 14,83% Dari Penggunaan 100% Dosis Pupuk Anorganik Tanpa Penambahan Pupuk Kandang Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma).

English Abstract

Maize (Zea mays L.) is one of most important food crops, in addition to wheat and rice. Potential yield of corn hybrids in Indonesia in 2013 reached 12 tons ha-1 while the average yield of corn was 9.1 tons. Efforts are being made to improve the condition of the soil is the addition of inorganic fertilizer. The way it was given because of the provision of inorganic fertilizers is absorbed by plants, but when given to excess in the long run will increase the acidity of the soil. The use of inorganic fertilizers should be combined with the use of organic fertilizer or biofertilizer. Through this system, soil fertility can be restored so that the ecological cycle in the soil can take place with a good return. The addition of organic matter to the soil in the form of manure may play a role in improving soil fertility and improve the physical, chemical and biological properties of soil. In addition, we need a technology that can streamline such as the addition of manure fertilization and g Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA). g Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA) can increase the uptake of N, P, K in the soil so as to meet the nutrient needs of plants. The purpose of this research is to study the effect of the use of manure and arbuscular g Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA) to reduce the use of inorganic fertilizers on growth and yield of corn. The hypothesis is the use of manure and g Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA) can reduce the use of inorganic fertilizers in maize. This study was conducted in March-July 2014 Kepuharjo Village, Karangploso district, Malang Regency with a height of 505 m above sea level and the soil type Inceptisol, the average temperature 22,90C - 25,20C. The tools used in this study include the plow, hoe, sickle, oven, calipers, analytical scales, chlorophyll meter, meter, digital camera, use a ruler and oven.Bahan among others: BISI 18 varieties of corn seeds, manure, g Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA), the inorganic fertilizer NPK fertilizer (15-15-15), furadan, acrobat. This research was carried out by using Split Plot Design, which is divided into a main plot and a subplot with three replications. The main plot was divided into 3 levels, namely: O0 = no manure and FMA, O1 = 20 t ha-1 animal manure, O2 = 10 t ha-1 animal manure + 10 g of FMA. Subplot consisted of 3 levels ie: A1 = 100% (NPK (15-15-15) 300 kg ha-1), A2 = 80% (NPK (15-15-15) 255 kg ha-1), A3 = 60% (NPK (15-15-15) 210 kg ha-1). Observations consisted of plant growth and crop yield. Observations were made at the age of 30, 40, 50, 60 DAS and at harvest. Non-destructive observation of plant height, leaf number, and leaf area. Observation of the destructive dry weight. Observations cover crops without klobot cob diameter, cob length without klobot, without klobot cob dry weight, dry shelled weight, weight of 1000 grains, and the weight of grain yield (ton ha-1). For the analysis of plant growth including leaf area index (LAI). Observational data were analyzed by using analysis of variance (F test) at the level of 5% to determine the effect of treatment. If the result is then followed by Duncan test at 5% significance level to determine differences among treatments. The result show that giving 10 tons ha-1 animal manure + 10 g Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA) with a lower dose of inorganic fertilizers as much as 40% give results that are not significantly different with the use of 100% inorganic fertilizer. The yields on the combined treatment of 10 tons ha-1 animal manure + 10 g of Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA) + 60% inorganic fertilizer increased by 2.39% of the combined treatment of 20 tons ha-1 animal manure + 100% inorganic fertilizer and increased 14, 83% of the use of 100% inorganic fertilizer without the addition of animal manure and Fungi Mycorrhizal Arbuscular (FMA).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/420/051407806
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 28 Nov 2014 09:30
Last Modified: 20 Oct 2021 11:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129898
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of KATA_PENGANTAR.pdf]
Preview
Text
KATA_PENGANTAR.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of PERNYATAAN.pdf]
Preview
Text
PERNYATAAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of revisi_kompre.pdf]
Preview
Text
revisi_kompre.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Lembar_Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Lembar_Pengesahan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of summary.pdf]
Preview
Text
summary.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of RIWAYAT_HIDUP.pdf]
Preview
Text
RIWAYAT_HIDUP.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item