Kajian Penggunaan Pupuk Biourin Sapi dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.)

Filaprasetyowati, NaningEkasari (2014) Kajian Penggunaan Pupuk Biourin Sapi dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang daun ialah salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Permintaan yang tinggi dari konsumen menunjukkan bahwa penggunaan bawang daun sudah familiar. Produksi bawang daun dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2012 cenderung meningkat, namun pada tahun 2011 mengalami penurunan. Produksi bawang pada tahun 2010 yaitu 541.374 ton, pada tahun 2011 sebesar 526.774 ton dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan yaitu sebesar 596.824 ton (BPS, 2011). Data tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan bawang daun masyarakat Indonesia cukup tinggi dan belum dapat terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Sehingga perlu diadakannya suatu penelitian untuk meningkatkan hasil tanaman bawang daun dengan aplikasi penggunaan pupuk biourin sapi dan pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara penggunaan biourin sapi dengan pupuk anorganik dalam meningkatkan produksi tanaman bawang daun, untuk mendapatkan dosis biourin sapi dan dosis pupuk anorganik yang tepat dalam meningkatkan produksi bawang daun. Hipotesis yang diajukan ialah 1) terdapat interaksi antara penggunaan biourin sapi dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun, 2) pemberian larutan biourin sapi mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun, 3) pemberian pupuk anorganik mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai dengan Februari 2014 di Desa Pandanrejo, Batu dengan ketinggian tempat 900 m dpl. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah alat pengolah tanah, meteran, timba, oven, sprayer, timbangan analitik, gembor, pisau, penggaris dan kamera. Bahan yang digunakan ialah bibit bawang daun varietas Bawang Bakung, pupuk kandang sapi, kotoran sapi, urin sapi, air, EM4, lengkuas, pupuk Urea, pupuk Za, kertas label dan alat tulis. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara Faktorial (RAK Faktorial), yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama ialah volume pemberian larutan biourin per tanaman (U) yang terdiri dari tanpa pemberian larutan biourin sapi, 150 ml tan-1 dan 300 ml tan-1. Faktor kedua ialah penggunaan pupuk rekomendasi (P) yang terdiri dari tanpa penggunaan pupuk anorganik, Urea 150 kg ha-1 + Za 300 kg ha-1 dan Urea 300 kg ha-1 + Za 600 kg ha-1. Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf yang diulang 3 kali. Terdapat 2 jenis pengamatan yaitu pengamatan pertumbuhan dan pengamatan komponen hasil. Pengamatan pertumbuhan meliputi jumlah daun, panjang tanaman, jumlah anakan per rumpun, luas daun, indeks luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman yang dilaksanakan pada umur 14, 28, 42, 56 dan 70 hst. Pengamatan komponen hasil meliputi bobot segar total tanaman per petak dan bobot segar konsumsi tanaman per hektar yang dilaksanakan pada umur 70 hst. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% dengan tujuan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat hasil yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara pemberian larutan biourin sapi dengan pupuk anorganik terhadap parameter pertumbuhan dan hasil. Pemberian larutan biourin sapi 150 ml tan-1 dengan penambahan pupuk anorganik Urea 150 kg ha-1 + Za 300 kg ha-1 mampu meningkatkan produksi tanaman bawang daun dari 8,89 ton ha-1 menjadi 24,79 ton ha-1 atau setara dengan 178,85 % dibandingkan tanpa pemberian larutan biourin sapi dan pemberian pupuk anorganik. Pemberian larutan biourin sapi 150 ml tan-1 mampu meningkatkan bobot segar konsumsi tanaman per satuan luas dari 8,89 ton ha-1 menjadi 15,41 ton ha-1 atau setara dengan 73,34% dibandingkan tanpa pemberian larutan biourin sapi. Pemberian pupuk anorganik Urea 150 kg ha-1 + Za 300 kg ha-1 mampu meningkatkan bobot segar konsumsi tanaman per satuan luas dari 13,99 ton ha-1 menjadi 24,79 ton ha-1 atau setara dengan 77,20% dibandingkan tanpa pemberian pupuk anorganik.

English Abstract

Leek is one of horticultural crops that have a good prospect for development. High demand from consumers indicate that the use of leek are familiar. Leek production from 1997 to 2012 tended to increase, but decreased in 2011. Leek production in 2010 is 541.374 tons, in 2011 amounted to 526.774 tons in 2012 and an increase in the amount of 596.824 tons (BPS, 2011). The data indicate that the Indonesian society’s leek needs is quite high but it can not be met by domestic production. So should the holding of a study to increase the yield of leek plants with fertilizer application bio urine cow and inorganic fertilizers. This study aims to determine the interaction between the use of cow bio urine and anorganic fertilizers in increasing leek production, to get the right dose of cow bio urine and dose of inorganic fertilizers to increase the production of leek. The proposed hypothesis that is : 1) there are an interaction between the use of anorganic fertilizers with cow bio urine, 2) the application of 150 ml per plant of cows bio urine can increase the growth and yield of leek, 3) dose of inorganic fertilizer with Urea 150 kg ha-1 + Za 300 kg ha-1 can increase the growth and yield of leek. The research has been conducted in December 2013 to February 2014 in Pandanrejo village, Batu with altitude of 900 m above sea level. The tools used in this study is that land processing equipment, roll meter, bucket, oven, sprayer, analytical balance, yells, knife, ruler and camera. The materials used are varieties of Bakung leek, cow manure, cow feses, cow urine, water, EM4, galangal, Urea fertilizer, Za fertilizer, paper labels and stationery. The method used was a randomized complete block design arranged in Factorial (Factorial RCBD), which consists of two factors. The first factor is the volume of cow the application of bio urine per plant (U) there are without biourin solution, 150 ml per plant and 300 ml per plant. The second factor is the use of fertilizer recommendation (P) there are without anorganik fertilizer, Urea 150 kg ha-1 + Za 300 kg ha-1 and Urea 300 kg ha-1 + Za 600 kg ha-1. Each factor consists of 3 levels were repeated 3 times. There are two types of observation of growth and yield components. For the observation variables include the growth in the number of leaves, the length of the plant, the number of tillers per hills, leaf area, leaf area index, total fresh weight of plant and total of dry weight plants held at 14, 28, 42, 56 and 70 DAP. Observations components of yield, there are : total fresh weight per plant and consumption of fresh weight per hectare at 70 DAP. Data obtained from the analysis of the observations was carried out using analysis of variance (F test) with a level of 5% which has the aims to determine the effect of significant or non significant of treatment. If there is a significant difference, then followed by LSD test at 5% level to determine whether there are significant differences between treatments. The results showed that there are significant interaction between the application of cow biourine with inorganic fertilizer on the growth and yield component parameters. The application of biourine cow 150 ml per plant with anorganik fertilizer Urea 150 kg ha - 1 + Za 300 kg ha - 1 can increase the yield of leek from 8,89 ton ha-1 to 24,79 ton ha-1 equal to 178,85% compared without the application of cows biourine and no inorganic fertilizer. The application of biourine cow 150 ml per plant can increase consumption of fresh weight from 8,89 ton ha-1 to 15,41 ton ha-1 equal to 73,34% compared without the application of cows biourine. The application of anorganic fertilizer Urea 150 kg ha - 1 + Za 300 kg ha - 1 can increase the consumption of fresh weight from 13,99 ton ha-1 to 24,79 ton ha-1 equal to 77,20% compared with no inorganic fertilizer.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/329/051406730
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 20 Oct 2014 09:49
Last Modified: 20 Oct 2021 07:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129800
[thumbnail of COVER_LUAR+DALAM_NANING_EKASARI_F..pdf]
Preview
Text
COVER_LUAR+DALAM_NANING_EKASARI_F..pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of PERNYATAAN_NANING_EKASARI_F..pdf]
Preview
Text
PERNYATAAN_NANING_EKASARI_F..pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1-4_NANING_EKASARI_F..pdf]
Preview
Text
BAB_1-4_NANING_EKASARI_F..pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of RINGKASAN_ET_AL_NANING_EKASARI_F..pdf]
Preview
Text
RINGKASAN_ET_AL_NANING_EKASARI_F..pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item