Pratiwi, BirthaNiken (2014) Uji Pengendalian Penyakit Pokahbung (Fusarium moniliformae) Pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) Menggunakan Trichoderma sp. Indigenous Secara In Vitro Dan In Vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penyakit pokahbung yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium moniliformae. Gejala pokahbung terdiri dari 3 tingkatan, yaitu Pb 1 berupa gejala klorotis pada helaian daun yang baru saja membuka yang kemudian akan timbul titik-titik atau garis-garis merah. Pb 2 memiliki gejala berupa garis-garis merah kecoklatan yang dapat meluas menjadi rongga-rongga yang dalam dan membengkoknya batang tanaman tebu. Pb 3 menyerang titik tumbuh yang menyebabkan pembusukan yang disertai bau tidak sedap. Pada serangan yang lanjut dapat menyebabkan matinya tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan jamur antagonis Trichoderma sp. dengan berbagai tingkat kerapatan spora terhadap penekanan penyakit pokahbung sehingga diharapkan dapat diketahui kerapatan spora paling efektif dalam mengendalikan penyakit pokahbung. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2013. Metode penelitian ini dilakukan secara in vitro dan in vivo. Untuk in vitro dibedakan menjadi dua metode yaitu uji penghambatan pertumbuhan koloni jamur patogen dengan metode goresan dan metode penuangan. Untuk uji antagonis secara in vivo dengan cara mengaplikasikan jamur antagonis dan patogen pada tanaman tebu yang telah berusia dua bulan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan kerapatan spora jamur antagonis Trichoderma sp. yaitu menggunakan konsentrasi 103, 104 dan 105 spora/ml. Penelitian disusun berdasarkan pola rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali yang kemudian dilanjutkan dengan uji taraf kepercayan 5%. Hasil dari penelitian pada uji antagonis secara in vitro menunjukkan Trichoderma sp. mampu menghambat pertumbuhan F. moniliformae. Pada metode goresan, jarak penyebaran terluas pada kerapatan 103 yaitu 2,57cm, diikuti dengan kerapatan spora 105 yaitu 2,03cm dan yang paling rendah adalah kerapatan spora 104 yaitu 1,53cm. Pada metode penuangan menunjukkan hasil akhir berupa tertutupnya seluruh permukaan cawan petri dengan koloni jamur antagonis Trichoderma sp. karena cepatnya pertumbuhan koloni jamur antagonis tidak memberikan jamur patogen berupa ruang untuk tumbuh. Pada uji antagonis secara in vivo presentase serangan terendah pada kerapatan spora 105 yaitu 4,76%, diikuti kerapatan spora 104 sebesar 14,81%. Pada kerapatan spora 103 menunjukkan nilai presentase serangan sebesar 32,06%, yang tidak berbeda jauh dengan kontrol yaitu sebesar 33,33%, sehingga dianggap tidak mampu mengendalikan penyakit pohkabung.
English Abstract
Pokahbung disease is caused by Fusarium moniliformae. The symptoms are divided into three levels namely Pb 1, Pb 2, and Pb 3. The Pb1 is usually identified by chlorotic symptom appearing from young leaves of sugarcane. In this section arise dots or stripes red. The Pb 2 shows brownish red lines extending into deeper cavities and bent condition. The Pb 3 attack the growing point that could lead to the death of the plant. The aim of the experiment is to determine the ability of antagonistic fungus Trichoderma sp. with different levels of spore density on disease suppression of pokahbung and to know the most effective spore density in controlling pokahbung. The research was conducted at the Disease Laboratory of Indonesian Sugar Research Institute from April until July 2013. This research was divided into in vitro and in vivo trials. In vitro consisted of 2 methods namely streak method and pour-plate method. In vivo activity by applying an antagonist fungus Trichoderma sp. and pathogen fungus F. moniliformae in two months sugarcane plants. The treatments were the spore density of antagonistic fungus that used concentration 103, 104 and 105 spores/ml. The experiment was carried out by completely randomized design (CRD) with four treatments and each treatment was repeated three times followed by test on 5% possible level. The results of in vitro trial showed that Trichoderma sp. is able to inhibit the growth of F. moniliformae. The widest spread range of rhe spore density 103 using the streak method was 2,57cm. It was followed by the spore density 105 and 104 that are 2,03cm and 1,53cm, respectively. The final result of the pour-plate method was the growth of Trichoderma sp. covering the whole surface of medium in the petridish. It can be explained that the rapid growth of antagonistic fungus did not give a chance fo the pathoen fungus to grow. Antagonistic trial using in vivo method resulted in the lowest infection percentage from the spore density 105 that is 4,76%. It was followed by the spore density 104 with the infection percentage about 14,81%. One interesting finding that should be noted was infection percentage of the spore density 103 is almost the same with the infection percentage of the control. They were 32,06% and 33,33%. The data mean that the spore density 103 was not able to control the pokahbung disease.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/25/051400927 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 14 Feb 2014 15:24 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 06:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129711 |
Preview |
Text
01_cover,_ringkasan,_daftar_isi,_dll.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
02_Bab_1_Pendahuluan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
03_Bab_2_Tinjauan_Pustaka.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
04_Bab_3_Metodologi.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
07_Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
08_Lampiran.pdf Download (13MB) | Preview |
Preview |
Text
05_Bab_4_Hasil_dan_Pembahasan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
06_Bab_5_Kesimpulan.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |