Analisis Pendapatan Usahatani dan Efisiensi Pemasaran Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Desa Mranggon Lawang, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo

Amir, NurOcvanny (2013) Analisis Pendapatan Usahatani dan Efisiensi Pemasaran Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Desa Mranggon Lawang, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Komoditas ini dapat dijual dalam bentuk segar maupun dalam bentuk olahan pangan. Apabila diproduksi dan dikembangkan dengan baik, bawang merah mempunyai prospek ekonomi yang tinggi serta dapat meningkatkan taraf pendapatan petani. Namun pengembangan tersebut tidak hanya sebatas dari segi peningkatan produksi saja, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan produksi bawang merah adalah bagaimana para petani produsen bawang merah tersebut melakukan pemasaran dengan baik. Proses pendistribusian komoditas bawang merah dari tangan petani selaku produsen hingga ke tangan konsumen, baik melalui perantara atau lembaga pemasaran harus dilakukan seefisien mungkin. Hal ini dikarenakan apabila pemasaran dilakukan tidak efisien dapat menyebabkan biaya yang dikeluarkan akan semakin tinggi dan akan mempengaruhi harga akhir yang tinggi di tingkat konsumen. Pada daerah penelitian yaitu di Desa Mranggon Lawang, masih terdapat beberapa kendala dalam usahatani dan pemasaran bawang merah meskipun daerah tersebut merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah terbesar di Kecamatan Dringu. Pokok permasalahan dalam usahatani bawang merah yaitu biaya produksi tinggi, keterbatasan modal, iklim yang tidak menentu, dan serangan hama serta penyakit tanaman yang dapat mengancam hasil panen. Sedangkan dari aspek pemasaran, petani dihadapkan dengan kondisi pasar, komoditas bawang merah yang mudah rusak, iklim yang tidak menentu, masuknya bawang merah impor, harga yang berfluktuatif, serta adanya saluran pemasaran yang dapat mengakibatkan pemasaran tidak efisien. Kondisi demikian menunjukkan bahwa petani bawang merah di Kecamatan Dringu, khusunya Desa Mranggon Lawang tidak hanya dihadapkan pada kegiatan usahatani saja, melainkan terdapat kegiatan pemasaran hasil pertanian. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) menganalisis pendapatan usahatani bawang merah di lokasi penelitian, (2) menganalisis saluran pemasaran bawang merah, (3) menganalisis margin pemasaran yang diperoleh lembaga pemasaran dan share harga yang diterima petani, dan (4) menganalisis efisiensi pemasaran bawang merah di daerah penelitian. Metode penelitian yang diterapkan meliputi metode penentuan lokasi penelitian, teknik penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, yaitu di Desa Mranggon Lawang, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Teknik penentuan sampel petani bawang merah dengan menggunakan metode “stratified random sampling”, sedangkan dalam penentuan sampel untuk lembaga pemasaran dilakukan dengan “non probability sampling”, dengan prosedur pengambilan contohnya dilakukan dengan metode “snowball sampling”. Sedangkan metode analisis data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif (kondisi umum usahatani di lokasi penelitian, lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran, dan fungsi-fungsi pemasaran) dan analisis kuantitatif (analisis usahatani, marjin pemasaran, share harga yang diterima petani, B/C ratio lembaga pemasaran, dan efisiensi pemasaran) Hasil dari penelitian ini di antaranya sebagai berikut : 1. Pendapatan yang diperoleh petani dalam kegiatan usahatani bawang merah di Desa Mranggon Lawang, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo sebesar Rp. 17.385.450,00 per hektar dalam satu kali musim tanam. 2. Terdapat 4 saluran pemasaran bawang merah di Desa Mranggon Lawang, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran II merupakan saluran pemasaran yang paling dominan dengan bentuk saluran pemasaran yaitu Petani – Tengkulak Lokal 1 – Pengecer Lokal 2. 3. Dari hasil analisis distribusi margin dapat diketahui bahwa distribusi margin pada pemasaran bawang merah di daerah penelitian belum merata. Hal ini dapat dilihat dari adanya lembaga pemasaran yang mengambil keuntungan lebih besar yaitu pengepul Jember dan pengecer Jember di saluran pemasaran IV karena mempunyai B/C ratio yang lebih besar daripada pengepul dan pengecer pada saluran lain. Sedangkan dari hasil analisis share harga yang diterima petani dapat dilihat bahwa semakin panjang saluran pemasaran dan semakin panjang jarak pemasaran, maka share harga yang diterima petani semakin kecil. 4. Berdasarkan analisis efisiensi harga, efisiensi pemasaran bawang merah sudah efisien. Hal ini ditunjukkan selisih harga lebih besar daripada biaya pemasaran sehingga menguntungkan bagi lembaga pemasaran yang terlibat. Sebaliknya pada efisiensi operasional belum menunjukkan efisien untuk 2 lembaga pemasaran yaitu pengecer lokal pada saluran pemasaran 1 dan pengepul Lumajang pada saluran pemasaran III. Hal ini dikarenakan pada kegiatan pemasarannya, lembaga pemasaran tersebut belum menggunakan fasilitas transportasi secara optimal. Sedangkan dari analisis indeks efisiensi didapatkan hasil bahwa saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran I dengan nilai efisiensi sebesar 10,88.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2013/81/05130550
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 22 Jul 2013 09:41
Last Modified: 19 Oct 2021 09:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129525
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item