Pengaruh Jarak Tanam dan Teknik Pengendalian Gulma pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Abadi, IwanJumrotul (2013) Pengaruh Jarak Tanam dan Teknik Pengendalian Gulma pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) ialah tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman semusim yang memiliki tipe tumbuh menjalar pada permukaan tanah dan termasuk dalam famili Convolvulaceae dan genus Ipomoea (Wargiono, 1980). Seiring dengan meningkatnya isu kerawanan pangan, maka ubi jalar menjadi salah satu bahan pangan yang potensial untuk mendukung program diversifikasi pangan, akan tetapi di Indonesia teknik budidaya ubi jalar masih kurang diperhatikan. Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5.000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1.500 mm/tahun. Daerah yang paling ideal adalah daerah yang bersuhu 21-27° C, sedangkan jenis tanah yang paling baik untuk budidaya ubi jalar adalah pasir berlempung, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta aerasi dan drainasenya baik. Lahan sebagai tempat tumbuh tanaman perlu diperhatikan kebutuhan unsur hara dan pengaturan jarak tanamnya, agar tidak terjadi kompetisi antar tanaman yang bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu. Kehadiran gulma disekitar tanaman budidaya juga tidak dapat dihindarkan terutama jika lahan tersebut tidak diolah terlebih dahulu, populasi gulma yang tinggi bisa menjadi faktor yang bisa menurunkan hasil tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kombinasi berbagai jarak tanam dan metode pengendalian gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Hipotesis yang di ajukan adalah jarak tanam ubi jalar 75 x 20 cm dengan menggunakan metode pengendalian gulma herbisida pra tumbuh disertai penyiangan 40 hst bisa meningkatkan produksi ubi jalar secara optimal. Penelitian dilaksanakan di Dusun Bulak kunci, Desa Nogosari, Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto yang terletak ± 600 m dari permukaan laut dan memiliki curah hujan 1.787 mm/tahun. Penelitian ini dimulai pada bulan Juli sampai bulan November 2012. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 100 kg ha-1, SP-36 50 kg ha-1 dan KCL 100 kg ha-1. Herbisida yang digunakan ialah herbisida pratumbuh Oksifluorfen (GOAL 2E). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 kombinasi perlakuan yaitu Jarak Tanam (J) dan teknik pengendalian gulma (G) dan diulang 3 kali. Pada jarak tanam ada J1= Jarak tanam 75 x 20 cm dan J2=Jarak tanam 75 x 30 cm, dan pada metode pengendalian gulma (G) ada G0=Weedy, G1=Weed free, G2=Penyiangan 40 hst, G3=Aplikasi herbisida pra tumbuh oksifluorfen 1 liter ha-1, G4=Aplikasi herbisida pra tumbuh oksifluorfen 1 liter ha-1 dan penyiangan 40 hst. Sehingga didapatkan 10 kombinasi perlakuan. Pengamatan gulma dilakukan pada gulma yang tumbuh per petak contoh dengan ukuran 0.5 x 0.5 m, untuk penentuan analisis vegetasi digunakan metode kuadrat SDR dan pengamatan bobot kering gulma, pengamatan dilakukan sebanyak 6 kali, yaitu pada saat sebelum tanam, tanaman berumur 20, 40, 60, 80 dan 100 hst. Sedangkan pengamatan pada ubi jalar dilakukan pada saat tanaman berumur 20, 40, 60, 80 dan 100 hst, sedangkan pengamatan hasil dilakukan pada umur 135 hst. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam atau uji F pada taraf 5% untuk mengetahui interaksi diantara perlakuan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman ubi jalar dengan jarak tanam 70 x 20 cm dengan metode pengendalian gulma kombinasi antara penyemprotan herbisida pra tumbuh oksifluorfen 1 liter ha-1 dan penyiangan 40 hst sangat efektif dalam mengendalikan gulma serta mampu meningkatkan pertumbuhan ubi jalar jika dibandingkan tanpa pengendalian gulma, penyiangan 40 hst maupun penyemprotan herbisida pra tumbuh oksifluorfen 1 liter ha-1, dan hampir sama efektifnya dengan perlakuan bebas gulma dalam meningkatkan komponen pertumbuhan ubi jalar seperti panjang tanaman, jumlah cabang, jumlah tunas, jumlah daun dan jumlah umbi ubi jalar. Sedangkan penggunaan jarak tanam ubi jalar 70 x 30 cm menghasilkan jumlah produksi dan bobot segar tanaman yang lebih tinggi dari jarak tanam 70 x 20 cm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2013/70/051305496
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 24 Jul 2013 13:59
Last Modified: 19 Oct 2021 08:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129513
[thumbnail of 1.COVER.pdf]
Preview
Text
1.COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4._BAB_I.pdf]
Preview
Text
4._BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 2.LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf]
Preview
Text
2.LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5._BAB_II.pdf]
Preview
Text
5._BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3.KATA_PENGANTAR,_Ringkasan,_DI,_DL.pdf]
Preview
Text
3.KATA_PENGANTAR,_Ringkasan,_DI,_DL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 6._BAB_III.pdf]
Preview
Text
6._BAB_III.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 7.BAB_IV.pdf]
Preview
Text
7.BAB_IV.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 9.BAB_V.pdf]
Preview
Text
9.BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 10.DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
10.DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item