Hadi, MohSyamsul (2013) Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Agroindustri Wingko (Studi Kasus Agroindustri Wingko di Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Wingko adalah makanan khas yang biasanya di bawa untuk hantaran pada acara pernikahan maupun oleh-oleh untuk keluarga yang berwisata di Kabupaten Lamongan. Namun agroindustri wingko ini belum mampu menjalankan usahanya dengan maksimal. Hal ini dikarenakan pengembangan agroindustri wingko masih dihadapkan dengan berbagai kendala, seperti terbatasnya wilayah pemasaran, teknologi produksi yang sederhana, cara promosi yang kurang efektif dan sebagainya. Selain kendala-kendala tersebut di atas, ancaman lain adalah munculnya agroindustri-agroindustri wingko lain yang ada di dalam dan luar wilayah Kabupaten Lamongan terutama wilayah Semarang yang agroindustri wingko sudah berkembang dan sudah dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi yang tepat dalam upaya menghadapi persaingan pasar dan untuk mengembangkan usaha. Adanya prospek yang menjanjikan dari perkembangan agroindustri wingko yang berkaitan dengan nilai tambah produk dan masih terdapatnya kendala agroindustri, maka sasaran penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar nilai tambah dan merumuskan strategi yang tepat untuk mengembangkan usaha agroindustri wingko yang ada di Kabupaten Lamongan. Tujuan dari Penelitian pada agroindustri wingko yaitu untuk menganalisis: (a) nilai tambah; (b) biaya, penerimaan, dan keuntungan; (c) lingkungan internal dan eksternal; (d) strategi pengembangan. Penelitian ini dilakukan pada agroindustri Wingko yang berlokasi di Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Penentuan lokasi ini ditentukan secara sengaja, karena lokasi tersebut merupakan sentra pembuatan Wingko yang ada di Kabupaten Lamongan dan Kelurahan Babat memiliki jumlah produsen Wingko yang lebih banyak dibandingkan dengan Kelurahan lain yang terdapat di Kecamatan Babat. Sedangkan, penentuan responden dilakukan dengan metode Purposive Sampling atau yang sering juga disebut Judgment Sampling dimana pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan sengaja Berdasarkan hasil penelitian di lapang, terdapat 5 agroindustri wingko. Kriteria dalam penentuan sampel adalah agroindustri yang sudah berjalan minimal 5 tahun. Hal ini dikarenakan agroindustri tersebut adalah agroindustri yang kuat dalam menjalankan usaha ini. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu analisis kuantitatif (analisis nilai tambah, analisis biaya, analisis penerimaan dan keuntungan) dan analisis kualitatif (analisis matrik Grand Strategy dan analisis SWOT). Berdasarkan hasil dan pembahasan diambil beberapa kesimpulan yaitu besarnya total biaya rata-rata agroindustri wingko untuk satu kali proses produksi yaitu sebesar Rp 3.326.846 dimana biaya total rata-rata tersebut didistribusikan untuk biaya tetap rata-rata sebesar Rp 193.696 dan biaya variabel rata-rata sebesar Rp 3.133.150. Penerimaan rata-rata yang diperoleh agroindustri wingko untuk satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 5.644.500 dengan keuntungan sebesar Rp 2.317.654. Dari proses pengolahan kelapa menjadi produk wingko didapatkan nilai tambah sebesar Rp 16.887,23 dengan rasio nilai tambah sebesar 48,90 %. Dari nilai rasio tersebut berdasarkan kriteria dari Hubeis (1998) nilai tambah dari agroindustri wingko di Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan adalah tinggi karena nilai rasio nilai tambah lebih dari 40%. Berdasarkan dari analisis Grand Strategy didapatkan letak agroindustri wingko berada pada kuadran I yang merupakan posisi pertumbuhan kuat dan persaingan kuat. Kebijakan yang dapat digunakan untuk agroindustri dengan kuadran I adalah Aggressive Strategy. Selanjutnya hasil dari analisis SWOT didapatkan 9 strategi yang dapat diterapkan untuk agroindustri wingko. Beberapa strategi tersebut terdiri dari strategi SO meliputi (1) Meningkatkan volume dan kualitas produksi, (2) Mendiversifikasi ukuran produk Wingko, (3) Memperbaiki manajemen organisasi agroindustri (4) Melakukan kemitraan dengan penyedia input produksi, strategi WO meliputi (1) Penggunaan teknologi tepat guna dalam proses produksi dan memperbaiki konsep pengemasan, (2) Menambah kegiatan promosi dan mendirikan outlet di pinggir jalan raya yang mudah diakses agen dan konsumen, strategi ST adalah Melakukan kemitraan dalam pemasaran dengan agen menggunakan kontrak kerja yang disepakati bersama, strategi WT meliputi (1) Membuat kelompok usaha bagi pengusaha agroindustri Wingko dan (2) Melakukan pembukuan keuangan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2013/102/051305868 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 23 Jul 2013 09:42 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 15:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129214 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |