Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)

Setyari, AulyaRetno (2013) Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tomat (Lycopersicum esculentum) ialah jenis sayuran buah semusim yang dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Tomat bermanfaat karena memiliki vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Tomat banyak mengandung vitamin dan mineral dengan jumlah kalori sebesar 30 kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A 1.500 SI, zat besi, serta kalsium. Tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan produksi. Penyebab utama penurunan luas areal tomat ialah degradasi lahan, erosi, dan tingginya penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum yang diakibatkan dari penanaman tanaman tomat secara terus menerus tanpa adanya pergiliran tanaman. Penyakit layu bakteri merupakan penyakit tanaman yang tersebar luas di daerah tropika dan sub tropika (Nasrun, 2007), dan menyerang tanaman pertanian di antaranya tomat, kacang tanah, pisang, kentang, tembakau dan suku Solanaceae lainnya. Metode pengendalian yang dianjurkan dalam mengendalikan penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum ialah metode pencegahan penyebaran penyakit atau dengan teknik bercocok tanam (Cavalcante, 1995). Strategi pengendalian layu bakteri R. solanacearum yaitu pemilihan benih sehat, pemilihan lahan yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit layu bakteri, perlakuan benih dengan aplikasi bahan kimia, sanitasi lapang, teknik budidaya dan pengolahan tanah minimum, rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang seperti padi dan jagung, perlakuan tanah, termasuk agen pengendalian biologis, pengendalian hama serangga dan nematoda di lapang. Penggunaan pupuk cair memberikan suatu alternatif untuk pengendalian penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum yang merupakan patogen tular tanah. Pupuk cair yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sisa proses asam amino atau salah satu jenis sipramin merupakan hasil dari industri Monosodium Glutamat (MSG). Komposisi kimia dari pupuk cair ini merupakan hasil hidrolisis molase (bahan baku dasar) dan bahan aditif selama proses fermentasi dan pemurnian asam glutamat. Sisa proses tesebut selanjutnya diperkaya dengan nitrogen dan ditingkatkan pH-nya sehingga dapat digunakan sebagai sumber hara tanaman (Andriani dan Arifin, 1997). Pupuk cair yang berasal dari limbah pabrik dengan bahan baku yang berasal dari bahan organik (tanaman tebu) digolongkan kedalam pupuk organik sintetis. Sejauh ini penelitian mengenai pengaruh pupuk cair yang diaplikasikan di tanah dan daun sebagai upaya menekan serangan penyakit layu bakteri R. solanacearum pada tanaman tomat masih belum banyak diteliti. Oleh karena itu penelitian tersebut perlu dilakukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair yang diaplikasikan di tanah dan daun pada perkembangan penyakit layu bakteri (R. solanacearum) pada tanaman tomat dan Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair yang diaplikasikan di tanah dan daun terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Hipotesis yang diajukan adalah pemberian pupuk pupuk cair yang diaplikasikan di tanah dan daun memberikan pengaruh pada perkembangan penyakit layu bakteri (R. solanacearum) pada tanaman tomat, serta Pemberian pupuk cair yang diaplikasikan di tanah dan daun memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Pupuk cair ini juga mengandung beberapa unsur mikro antara lain: 0.125% B; 0.25% Mn; 0.25% Cu; 5% C-organik; 0.001% Mo; dan 0,0005% Co. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Desember 2012 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Isolasi dan perbanyakan bakteri dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah spektrofotometer, cuvet, tabung reaksi, cawan petri, bunsen, jarum ose, scalpel, pinset, botol media, gunting, mikropipet, apendorf, sprayer, laminar, pipet tetes, jarum suntik, ember, pot, gelas beaker, kertas label, autoclave, kapas, tisu steril, alumunium foil, penggaris, dan ATK lainnya. Bahan-bahan yang digunakan ialah benih tomat varietas betavila, media tanam steril, kompos, pupuk urea, fungisida, tanaman tomat yang terinfeksi layu bakteri di lapang, media NA, TTC, spiritus, alkohol 70%, aquades, aquades steril, isolat bakteri Ralstonia solanacearum, tanaman tembakau sebagai tanaman indikator, Streptomycin sulfat 20%, pupuk cair akar dan daun. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diuji pada tanaman tomat dengan 6 perlakuan, 3 ulangan dan jumlah tanaman yang digunakan setiap ulangan berjumlah 10 tanaman dengan keterangan sebagai berikut: T1 : Kontrol (Aquades steril); T2 : Pupuk cair daun 0,2% ; T3 : Pupuk cair daun 2% ; T4 : Pupuk cair akar 0,2% ; T5 : Pupuk cair akar 2% ; T6 : Streptomycin sulfat 20%. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui : masa inkubasi dan gejala penyakit, intensitas serangan, tinggi tanaman, jumlah daun, serta jumlah koloni bakteri Ralstonia solanacearum dalam tanah. Perhitungan jumlah koloni bakteri bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi bakteri di dalam tanah. Dihitung di akhir pengamatan dengan metode pengenceran. Data pengamatan yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Bila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk cair baik akar maupun daun memberikan perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun di setiap perlakuan dan semua waktu pengamatan. Pada tinggi tanaman pemberian pupuk cair akar dan daun tidak memberikan pengaruh yang nyata pada umur tanaman 10 ddan 13 hsi. Pemberian pupuk cair akar 0,2% mampu menekan penyakit layu bakteri akibat inokulasi bakteri Ralstonia solanacearum hingga 43,34% bila dibandingkan dengan tanaman kontrol 100% pada umur tanaman 13 hsi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2013/101/051305867
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 23 Jul 2013 10:59
Last Modified: 19 Oct 2021 15:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129213
[thumbnail of 1._PENDAHULUAN-Rev1.pdf]
Preview
Text
1._PENDAHULUAN-Rev1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4._HASIL_DAN_PEMBAHASAN_2.pdf]
Preview
Text
4._HASIL_DAN_PEMBAHASAN_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 2._TINJAUAN_PUSTAKA-Rev1.pdf]
Preview
Text
2._TINJAUAN_PUSTAKA-Rev1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5._KESIMPULAN_DAN_SARAN.pdf]
Preview
Text
5._KESIMPULAN_DAN_SARAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of lampiran_16_dokumentasi_penelitian.pdf]
Preview
Text
lampiran_16_dokumentasi_penelitian.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 3._BAHAN_DAN_METODE-rev1.pdf]
Preview
Text
3._BAHAN_DAN_METODE-rev1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of lampiran_1-15.pdf]
Preview
Text
lampiran_1-15.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item