Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Mulsa Sekam Padi Sebagai Pengendali Gulma Pada Pertanaman Kedelai (Glycine Max L.) Var. Grobogan

Muhammad, Rezha (2012) Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Mulsa Sekam Padi Sebagai Pengendali Gulma Pada Pertanaman Kedelai (Glycine Max L.) Var. Grobogan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kedelai ialah komoditi penting sebagai sumber pangan masyarakat di Indonesia. Tanaman kedelai ialah tanaman palawija leguminosae yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Kebutuhan kedelai meningkat setiap tahunnya seiring meningkatkanya minat masyarakat untuk menkonsumsi protein nabati rendah lemak dan kebutuhan bahan baku untuk industri yang terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa produksi kedelai pada tahun 2008 dan 2009 adalah 775.710 ton dan 972.945 ton. Produksi kedelai mengalami peningkatan sebesar 197.240 ton (25, 43 %) dari tahun 2008 hingga 2009 (Anonymous, 2011). Sedangkan konsumsi kedelai nasional pada tahun 2008 sebesar 2.095.000 ton, sehingga terjadi defisit produksi kedelai sebesar 1.131.290 ton untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi nasional meskipun produksi nasional mengalami peningkatan pada tahun 2009. Oleh karena itu pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk melakukan impor guna memenuhi kesenjangan antara produksi dan konsumsi dalam negeri. Penurunan produksi kedelai dapat disebabkan oleh pengaruh gulma pada budidaya kedelai. Kehadiran gulma dapat menurunkan hasil tanaman kedelai mencapai 30 - 50% (Sebayang, 2004). ). Maka dibutuhkan suatu usaha untuk mengendalikan gulma pada budidaya tanaman kedelai agar produksi dapat meningkat. Salah satu cara untuk mengendalikan gulma ialah dengan sistem olah tanah dan aplikasi mulsa. Olah tanah ialah usaha pencegahan tumbuhnya gulma pada areal budidaya tanaman. Olah tanah yang tepat dapat menekan pertumbuhan gulma. Olah tanah dalam hal pencegahan tumbuhnya gulma berkaitan dengan regrowth dan seedbank , karena olah tanah mempengaruhi lingkungan fisik gulma dalam ekosistem gulma-tanaman. Mulsa ialah bahan yang dipakai untuk menutup permukaan tanah dan berfungsi untuk menghindari kehilangan air melalui penguapan dan menekan pertumbuhan gulma. Penutupan tanah dengan mulsa bertujuan untuk mengendalikan gulma dengan cara mencegah cahaya matahari sampai ke permukaan tanah, sehingga diharapkan biji gulma akan terhambat pertumbuhannya dan akhirnya mati. Tujuan dari penelitian ini ialah : 1) Mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan ketebalan mulsa sekam padi sebagai pengendalian gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas Grobogan. 2) Memperoleh kombinasi sistem olah tanah dan ketebalan mulsa sekam padi yang tepat sebagai pengendalian gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai Glycine max L.) varietas Grobogan. Hipotesis yang diajukan ialah sistem olah tanah minimal dan aplikasi mulsa sekam padi dengan ketebalan 6 cm dapat mengendalikan gulma lebih baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.). Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakutas Pertanian Desa Jatikerto kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2011. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, meteran, alat tugal, tali rafia, timbangan analitik, penggaris, oven, kamera, termometer, Soil Moisture Tester dan Leaf Area Meter (LAM). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih kedelai var. Grobogan, mulsa sekam padi, pupuk Urea 100 kg ha -1 , pupuk SP-36 100 kg ha -1 , pupuk KCl 50 kg ha -1 , Furadan 3G, Herbisida, Fungisida dan Insektisida. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang 3 kali. Sistem olah tanah diletakkan sebagai petak utama (T) yang terdiri dari 3 level, yaitu T 0 = Tanpa olah tanah, T 1 = Olah tanah minimal dan T 2 = Olah tanah maksimal. Ketebalan mulsa sekam padi ditempatkan pada anak petak yang terdiri dari 4 level, yaitu M 0 = Tanpa mulsa , M 1 = Mulsa dengan ketebalan 3 cm, M 2 = dengan ketebalan 6 cm, M 3 = dengan ketebalan 9 cm. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan secara destruktif yaitu dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 20, 30, 40 dan 50 hst. Parameter pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun (ILD) dan bobot kering total tanaman. Parameter pengamatan hasil panen ialah jumlah polong isi/tanaman,jumlah biji /tanaman, bobot 100 biji, hasil biji ha -1 dan indeks panen. Pengamatan gulma dilakukan pada 20, 30, 40 dan 50 hst menggunakan metode kuadrat 50 x 50 cm dan menghitung SDR. Parameter pengamatan gulma meliputi dominansi dan bobot kering gulma per 0.25 m -2 . Selain itu juga dilakukan pengamatan pendukung ialah suhu tanah, kelembaban tanah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada p= 0,05 pada parameter pengamatan yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem olah tanah dan mulsa sekam padi dengan ketebalan 9 cm menghasilkan hasil yang paling baik diantara kombinasi perlakuan lainnya. Perlakuan tersebut menghasilkan biji ton.ha -1 sebesar 1.13 ton. ha -1 dan bobot kering gulma terendah yaitu 1,92 g.0.25 m -2 pada umur pengamatan 50 hst. Kombinasi perlakuan olah tanah maksimal dan mulsa sekam padi efektif dalam meningkatkan hasil dan mengendalikan gulma pada budidaya tanaman kedelai, namun belum dapat mengendalikan gulma Imperata cylindrica secara efektif.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/42/051200814
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Sep 2012 13:53
Last Modified: 19 Oct 2021 12:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129155
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_1_(deskripsi).pdf]
Preview
Text
Lampiran_1_(deskripsi).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of KATA_PENGANTAR.pdf]
Preview
Text
KATA_PENGANTAR.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_2_(denah_penelitian).pdf]
Preview
Text
Lampiran_2_(denah_penelitian).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_3_(denah_sampel_pengamatan).pdf]
Preview
Text
Lampiran_3_(denah_sampel_pengamatan).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_4_(perhitungan_pupuk).pdf]
Preview
Text
Lampiran_4_(perhitungan_pupuk).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_5_(perhitungan_konversi_sekam).pdf]
Preview
Text
Lampiran_5_(perhitungan_konversi_sekam).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_6_(tabel_analisa_ragam).pdf]
Preview
Text
Lampiran_6_(tabel_analisa_ragam).pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_7_(tabel_SDR_gulma).pdf]
Preview
Text
Lampiran_7_(tabel_SDR_gulma).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_9_(data_kelembaban_tanah).pdf]
Preview
Text
Lampiran_9_(data_kelembaban_tanah).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_8_(data_suhu_tanah).pdf]
Preview
Text
Lampiran_8_(data_suhu_tanah).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
Text
BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_10_(dokumentasi).pdf]
Preview
Text
Lampiran_10_(dokumentasi).pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III.pdf]
Preview
Text
BAB_III.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV_(grafik).pdf]
Preview
Text
BAB_IV_(grafik).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item