Kajian Model Tanam Tanaman Jagung (Zea mays L.) Dan Waktu Tanam Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Dalam Sistem Tumpangsari Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Benih Jagung.

Cahyaningtyas, Rifa (2013) Kajian Model Tanam Tanaman Jagung (Zea mays L.) Dan Waktu Tanam Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Dalam Sistem Tumpangsari Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Benih Jagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung (Zea mays L.) ialah komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Permintaan jagung terus meningkat seiiring dengan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi dan laju pertumbuhan masyarakat, namun produktivitas dan kepemilikan lahan oleh petani semakin menurun. Salah satu teknik budidaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan yaitu budidaya dengan pola tanam sistem tumpangsari jagung dengan tanaman sawi. Tumpangsari ialah salah satu usaha sistem tanam dimana terdapat dua atau lebih jenis tanaman yang berbeda ditanam secara bersamaan dalam waktu relatif sama. Pola tanam tumpangsari meningkatkan kompetisi dalam memperebutkan faktor pertumbuhan. Untuk mengurangi kompetisi dari pola tumpangsari jagung dan sawi, maka dapat dilakukan dengan mengatur model tanam dan waktu tanam yang tepat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui model tanam tanaman jagung dan waktu tanam tanaman sawi yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil dalam sistem tumpangsari. Hipotesis yang diajukan ialah Model tanam tanaman jagung barisan ganda dengan waktu tanam tanaman sawi memberikan pengaruh terhadap hasil dalam sistem tumpangsari dan Model tanam barisan ganda tidak berbeda dengan model tanam barisan tunggal pada tanaman jagung terhadap pertumbuhan dan produksi benih jagung dalam sistem tumpangsari. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai Agustus 2012 di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Metode percobaan yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan model tanam tanaman jagung sebagai petak utama yang terdiri dari P1 : Model tanam barisan tunggal (75 x 25 cm), P2 : Model tanam barisan ganda (190 x 40/25 cm) dan waktu tanam sawi sebagai anak petak terdiri dari W1 : Sawi ditanam 10 hari sebelum jagung, W2 : Sawi ditanam bersamaan jagung, W3 : Sawi ditanam 10 hari setelah jagung serta perlakuan kontrol K0 : monokultur jagung dengan model tanam barisan tunggal (75 x 25 cm) dan W0 : monokultur sawi (20 x 25 cm). Pengamatan dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif pada jagung dan sawi meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan destruktif jagung dan sawi meliputi luas daun dan bobot kering total tanaman. Pengamatan panen pada jagung meliputi diameter tongkol tanpa klobot, panjang tongkol tanpa klobot, bobot basah tongkol tanpa klobot, bobot kering tongkol tapa klobot, bobot 100 biji, bobot pipilan per tanaman, produksi per hektar dan pada tanaman sawi meliputi bobot segar konsumsi per petak dan bobot segar konsumsi per tanaman. Data penunjang meliputi bobot kering gulma per petak dan Land Equivalent Rasio (LER). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F dengan taraf 5%). Untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan model tanam tanaman jagung dan waktu tanam tanaman sawi dalam sistem tumpangsari. Pada perlakuan model tanam tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap semua variabel pertumbuhan dan hasil pada tanaman jagung dan tanaman sawi. Pada perlakuan waktu tanam juga tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap semua variabel pertumbuhan dan hasil pada tanaman jagung dan tanaman sawi. Namun perlakuan monokultur dan tumpangsari tanaman jagung berbeda nyata terhadap variabel pengamatan bobot basah tongkol, bobot kering tongkol, bobot pipilan per tanaman dan hasil produksi per hektar. Sedangkan perlakuan monokultur dan tumpangsari pada tanaman sawi berbeda nyata terhadap variabel pengamatan bobot segar konsumsi per tanaman, bobot segar konsumsi per petak. Dalam sistem tumpangsari jagung dengan sawi memiliki nilai keefisiensi lahan sebesar 1.81.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/340/051300281
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 06 May 2013 10:58
Last Modified: 19 Oct 2021 09:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129139
[thumbnail of Bab_3.pdf]
Preview
Text
Bab_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab_5.pdf]
Preview
Text
Bab_5.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab_1.pdf]
Preview
Text
Bab_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab_2.pdf]
Preview
Text
Bab_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER.docx.pdf]
Preview
Text
COVER.docx.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Bab_4.pdf]
Preview
Text
Bab_4.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar_Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item