Kharisma, SheilaDesi (2013) Ketahanan Beberapa Genotipe Padi Hibrida (Oryza Sativa L.) Terhadap Pyricularia oryzae Cav. Penyebab Penyakit Blas Daun Padi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Padi (Oryza sativa. L) merupakan tanaman pangan pokok hampir seluruh rakyat Indonesia. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Konsumsi beras pada tahun 2010, 2015, dan 2020 diproyeksikan berturut-turut sebesar 32,13 juta ton, 34,12 juta ton, dan 35,97 juta ton. Jumlah penduduk pada ketiga periode itu diperkirakan berturut-turut 235 juta, 249 juta, dan 263 juta jiwa (Puslitbang Tanaman Pangan, 2012). Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam perekonomian bangsa Indonesia tidak seorang pun yang menyangsikannya. Oleh karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting diperhatikan, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi padi ialah patogen penyebab penyakit tumbuhan. Penyakit blas merupakan salah satu faktor kendala budidaya padi, yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae Cav. . Di indonesia serangan penyakit blas dapat mencapai luas 1.285 juta ha atau sekitar 12% dari total luas areal pertanaman padi di Indonesia. Penyakit tanaman muncul karena adanya kultivar yang peka terhadap patogen, dan peka terhadap pengaruh lingkungan. Praktek budidaya dapat menyebabkan timbulnya penyakit, seperti halnya pemupukan nitrogen dengan dosis yang tinggi dapat mempengaruhi perkembangan penyakit blas. Penyakit ini dapat merusak daun, malai, dan batang padi. Serangan penyakit blas pada daun sering disebut leafblast (Semangun, 2008). Gejala awal pada daun berupa bercak kecil berwarna coklat tua sebesar ujung jarum. Pada perkembangan selanjutnya bercak membesar berbentuk belah ketupat memanjang searah urat daun. Pinggir berwarna coklat dan pada bagian tengah berwarna putih keabuan. Akibat rusaknya organ – organ penting pada padi ini berpengaruh terhadap hasil sehingga menjadi tidak optimal. P.T. DuPont Indonesia yang berada di Desa Ketawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, memiliki beberapa genotip padi hibrida hasil persilangan dari 24 tetua jantan dengan 2 tetua betina (CMS A) dan (CMS B) genotip – genotip tersebut yang akan di uji dalam penelitian ini untuk mengetahui ketahanan terhadap penyakit blas daun dengan menyertakan varietas pembanding. Dengan adanya penelitian tersebut diharapkan akan mendapat genotip – genotip yang teruji ketahanannya terhadap penyakit blas, untuk selanjutnya dikembangkan melalui serangkaian uji daya hasil lanjutan menjadi varietas unggul baru. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Penyakit Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang dan di lahan riset P.T. DuPont Indonesia yang berada di desa Ketawang Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April sampai Juni 2012 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 80 genotip padi yang terdiri dari 24 tetua jantan, 2 CMS, 24 Hibrida A, 24 Hibrida B dan 6 varietas pembanding yaitu Hipa8, Maro, LP27P31, LP27P53, Ciherang dan IR64. Parameter pengamatan yang diamati meliputi ketahanan daun padi terhadap penyakit blas berdasarkan skala penyakit, dan pendugaan nilai heritabilitas arti luas serta koefisien keragaman genetik. Hasil penelitian berdasarkan skala penyakit Standard Evaluation System for Rice (IRRI, 1996) terhadap serangan Pyricularia oryzae Cav. terdapat beberapa genotip yang tahan antara lain genotipe pada nomer J31, J33, J34, J35, J36, J44, J45, J50, J52, J53, J54, J55, J59, J60, J61 dan J62. Dan terdapat beberapa genotip yang rentan pada pegamatan, antara lain J47, HA37, HA41, HA47, HA55, HA57, HB37, HB41, HB47, HB50, HB56, HB57, HB62, tetua betina (CMS A, CMS B), varietas LP27P53 dan Ciherang. Untuk reaksi ketahanan 24 HA dan24 HB memiliki sifat ketahanan di antara kedua tetuanya terhadap serangan Pyricularia oryzae Cav. yang mencirikan adanya sifat intermediet. Nilai duga heritabilitas arti luas pada skala penyakit tinggi menunjukan bahwa sifat dari genotip dipengaruhi oleh genetik dan Nilai KKG pada skala penyakit termasuk dalam klasifikasi agak luas yang artinya keragaman genetik pada individu-individu yang teridentifikasi dalam skala penyakit tertinggi memiliki susunan genetik yang cenderung sama atau homogen.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/321/051205543 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 11 Jan 2013 09:22 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 09:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129122 |
Preview |
Text
daftar_isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
bab.4-5_+_dp.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_1-3.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
JURNAL_sheila.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR_PENGESAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
PERNYATAAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
SUMMARY.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
RIWAYAT__HIDUP.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |