Interaksi Genotip × Lingkungan Pada Jagung Bersari Bebas (Zea mays L.) Di Empat Lokasi

NurrozaqMuhammadFajri (2012) Interaksi Genotip × Lingkungan Pada Jagung Bersari Bebas (Zea mays L.) Di Empat Lokasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Areal pengembangan jagung di Indonesia memiliki variasi lingkungan makro geofisik sangat besar yang memberikan lingkungan tumbuh bagi tanaman yang sangat besar pula variasinya. Kondisi tersebut memberikan petunjuk adanya variasi ciri-ciri dan potensi-potensi khusus dari suatu wilayah yang perlu dimanfaatkan secara baik. Adanya variasi lingkungan tumbuh makro tersebut tidak akan menjamin suatu genotip/varietas tanaman akan tumbuh baik dan memberikan hasil panen tinggi di semua wilayah dalam kisaran spatial yang luas, atau sebaliknya. Hal tersebut terkait dengan kemungkinan ada atau tidak adanya interaksi antara genotip dengan kisaran variasi lingkungan spatial yang luas. Peran jagung akan semakin strategis dalam pemenuhan karbohidrat dan protein baik sebagai bahan pangan, pakan maupun industri. Jagung sebagai bahan pangan umumnya berwarna biji putih kecuali di Jawa Timur dan NTT, dimana jagung biji kuning juga digunakan sebagai bahan pangan. Salah satu strategi peningkatan produksi dan pemenuhan permintaan akan jagung dilakukan dengan perakitan varietas potensi hasil tinggi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi genotip × lingkungan pada sembilan genotip jagung bersari bebas di empat lokasi. Hipotesis yang diajukan ialah diduga terdapat interaksi genotipe x lingkungan yang berpengaruh terhadap karakter sembilan genotip jagung bersari bebas di empat lokasi. Penelitian dilakukan di empat lokasi. Den Anyar, Jombang dengan ketinggian lahan 44 mdpl, lahan kering, jenis tanah grumusol dan suhu rata-rata 27-34°C. Pare, Kediri dengan ketinggian lahan 132 mdpl, lahan sawah, jenis tanah grumusol dan suhu rata-rata 26-27°C. Jatikerto, Malang dengan ketinggian lahan 330 mdpl, lahan kering, jenis tanah alfisol dan suhu rata-rata 25°C dan Gandusari, Trenggalek dengan ketinggian 120 mdpl, lahan sawah, jenis tanah alfisol dan suhu rata-rata 26-27°C.Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, alat ukur panjang dan berat, alat tulis, plastik, dan kantung kertas. Bahan yang digunakan terdiri atas 9 populasi jagung bersari bebas dan 2 varietas pembanding yaitu Bisma dan arjuna. Pupuk yang digunakan adalah Pupuk Urea, SP 36 dan KCl. Pencegahan hama dan penyakit menggunakan Karbofuran 3 % dan Deltametrin 25 g/L. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Pengamatan meliputi karakter kuantitatif yang terdiri dari umur muncul malai (hst),umur muncul tongkol (hst),ASI (Anthesis Silking Interval), waktu panen, jumlah tanaman panen, tinggi tanaman (cm), tinggi tongkol (cm), jumlah tongkol segar yang dipanen, bobot panen tongkol kupasan (kg), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), jumlah baris biji per tongkol, bobot biji pertongkol (BBT) (g), bobot biji pipilan (kg), kadar air biji pipilan basah (%),bobot 100 biji (BSB) (g), rendemen tongkol (%), dan hasil biji pipilan kering (ton ha-1). Penampilan genotip untuk masing-masing lokasi dapat diketahui berdasarkan nilai rerata dan analisis varians pada masing-masing lokasi untuk setiap karakter kuantitatif yang diamati. Pengaruh genotip×lingkungan dapat diketahui berdasarkan analisis varians gabungan di empat lokasi. Interaksi genotip x lingkungan berbeda nyata terjadi pada karakter Umur umur muncul malai (hst), umur muncul tongkol (hst), ASI (Anthesis Silking Interval), waktu panen, jumlah tanaman panen, tinggi tanaman (cm), tinggi tongkol (cm), jumlah tongkol segar yang dipanen, bobot panen tongkol kupasan (kg), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), jumlah baris biji per tongkol, bobot biji pertongkol (BBT) (g), bobot biji pipilan (kg), kadar air biji pipilan basah (%), bobot 100 biji (BSB) (g), dan hasil biji pipilan kering (ton ha-1).Interaksi genotip x lingkungan tidak nyata terjadi pada karakter Rendemen tongkol (%), Interaksi genotip×lingkungan nyata pada karakter hasil memberikan informasi bahwa genotip yang diuji bersifat spesifik lokasi. Tiga genotip tersebut ialah UB4101 (Trenggalek), UB4301 (Jombang dan Malang) dan UB3301 (Jombang, Kediri dan Malang) merupakan genotip unggul yang sesuai dikembangkan lebih lanjut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/242/051203963
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 05 Nov 2012 14:35
Last Modified: 21 Oct 2021 06:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129038
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item