Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Jagung (Zea Mays L). : Studi Kasus Di Desa Karangan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek

Rachmawati, Nur Layli (2011) Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Jagung (Zea Mays L). : Studi Kasus Di Desa Karangan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan iklim telah berdampak terhadap manusia, khususnya terhadap sektor pertanian antara lain secara tidak langsung mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian karena kenaikan suhu permukaan air laut. Sedangkan dampak secara ekstrim mengakibatkan peningkatan curah hujan sehingga menyebabkan seringnya banjir, tanah longsor dan mengakibatkan kondisi tanah kehilangan kesuburannya karena unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman hilang. Jagung merupakan salah satu hasil dari sektor pertanian yang penting dalam ketahanan pangan, industri dan pakan ternak. Di desa Karangan jagung merupakan hasil pertanian palawija yang unggul. Tujuan usahatani bagi petani adalah untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi pada saat panen. Namun, dampak perubahan iklim yang mengakibatkan peningkatan curah hujan, mempengaruhi produksi sehingga pada gilirannya juga mempengaruhi pendapatan usahatani jagung. Mengingat dampak perubahan iklim di sektor pertanian, maka perlu dilakukan kajian yang mendalam tentang dampak perubahan iklim terhadap produksi dan pendapatan usahatani jagung. Selain itu, urgensi penelitian ini adalah karena masih jarangnya penelitian yang mengangkat topik dampak perubahan iklim terhadap sosial ekonomi. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana pengetahuan dan sikap petani terhadap perubahan iklim, 2). Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap produksi usahatani jagung. 3). Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap pendapatan usahatani jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan pengetahuan dan sikap petani terhadap perubahan iklim. 2). Menganalisis dampak perubahan iklim terhadap produksi jagung. 3). Menganalisis dampak dari perubahan iklim terhadap pendapatan. Kegunaan dari penelitian ini adalah 1). Sebagai informasi kepada pihakpihak yang terkait untuk melakukan perbaikan teknologi guna mengatasi dampak perubahan iklim. 2). Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya. Hipotesis yang diajukan adalah 1). Produksi jagung pada musim tanam 2010 lebih rendah dari musim tanam 2009. 2). Pendapatan petani jagung pada musim tanam 2010 lebih rendah dari musim tanam 2009. Metode analisis yang digunakan adalah analisis usahatani yang meliputi biaya produksi usahatani, penerimaan usahatani dan keuntungan usahatani. Sedangkan untuk menganalisis perbedaan antara produksi usahatani jagung tahun 2009 dan tahun 2010 serta perbedaan antara pendapatan usahatani jagung tahun 2009 dan tahun 2010 digunakan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Tidak semua petani mengetahui adanya perubahan iklim, yang ditunjukkan dari 38 orang responden yang pernah mendengar adanya perubahan iklim sebanyak 25 orang atau 65,78%. Dari 25 orang responden yang pernah mendengar adanya perubahan iklim, sebanyak 13 orang atau 52 % mengetahui adanya perubahan iklim dari televisi. Unsur iklim yang dirasakan berubah yaitu curah hujan sebanyak 20 orang atau sebesar 80%. Adanya dampak perubahan iklim mengakibatkan perubahan pada morfologi tanaman, sedangkan intensitas serangan hama dan penyakit tidak mengalami perubahan. Sikap petani akan adanya dampak perubahan iklim adalah dengan membiarkan tanaman jagungnya yang dilakukan oleh 65,78% atau 15 orang, sedangkan petani yang memanen jagung sebelum waktu panennya sebanyak 10 orang atau 34,21%. 2). Adanya dampak perubahan iklim menurunkan produksi jagung pada tahun 2010. Pada tahun 2009 produksi jagung yang dihasilkan sebesar 4.246,06 kg/ha sedangkan produksi pada tahun 2010 sebesar 2.269,76 kg/ha. Hal ini turut dibuktikan pula dari uji beda rata-rata dengan nilai t hitung sebesar 5,142 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,0262 yang berarti perbedaan keduanya nyata. 3). Pendapatan petani jagung pada tahun 2010 lebih rendah daripada tahun 2009. Pada tahun 2009 pendapatan per ha per satu musim tanam petani sebesar Rp. 1.617.789 sedangkan pendapatan petani jagung per ha per satu musim tanam tahun 2010 sebesar Rp. -1.741.098,7. Hal ini turut dibuktikan pula dari uji beda rata-rata dengan nilai t hitung sebesar 4,111 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,0262 yang berarti perbedaan keduanya nyata. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menyarankan sebagai berikut: 1). Adanya kerjasama antara Dinas Pertanian, Penyuluh Pertanian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta petani untuk bisa memberikan informasi dalam mengantisipasi perubahan iklim. 2). Sebaiknya petani menggunakan benih jagung yang tahan terhadap kelebihan air untuk meminimalkan kerugian akibat peningkatan curah hujan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/97/051102462
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 19 Jul 2011 10:35
Last Modified: 22 Apr 2022 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128887
[thumbnail of 051102462.pdf]
Preview
Text
051102462.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item