Evaluasi Keragaman Penampilan 33 Genotip Jagung Manis (Zea Mays var. Saccharata Sturt.)

Napitupulu, Bertharia (2011) Evaluasi Keragaman Penampilan 33 Genotip Jagung Manis (Zea Mays var. Saccharata Sturt.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung manis merupakan komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kebutuhan jagung manis terus meningkat sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi. Salah satu cara peningkatan produksi ialah dengan menyediakan kultivar-kultivar unggul jagung manis berdaya hasil tinggi dan disukai konsumen. Genotip-genotip unggul yang akan dilepas harus dievaluasi penampilannya. Genotip yang mempunyai penampilan berbeda dengan kultivar pembanding, mempunyai penampilan yang unik dan konsisten dapat diajukan sebagai calon kultivar unggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga keragaman dan mengevaluasi penampilan 30 genotipe jagung manis dan untuk mengetahui genotip dengan hasil tinggi. Hipotesis yang diajukan ialah diduga terdapat penampilan karakter yang berbeda pada 30 genotipe jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2010 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian ± 500 m dpl (dataran medium), jenis tanah inceptisol dan suhu ± 26 0 C Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bajak, raffia, pengukur brix, penggaris, label, timbangan, kamera digital dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah 30 genotipe jagung manis dengan varietas pembanding (cek) yaitu Bisi Sweetd, Sweet Boy dan Super Sweet. Pupuk yang digunakan adalah Urea, SP 18, ZA dan KCl. Pencegahan hama dan penyakit menggunakan Furadan 3G. Penelitian ini menggunakan tata ruang yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Perluasan ( augmented design) . Perlakuan terdiri atas 30 genotipe jagung manis yang merupakan hasil segregasi varietas Bisi Sweet. Penanaman jagung manis ditanam secara monokultur. Penanaman dilakukan dengan jumlah barisan yang sama yaitu 2 baris tanaman jagung masing-masing barisan terdiri dari 12 tanaman. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil 5 tanaman pada bagian tengah barisan. Penempatan genotipe dilakukan dengan acak agar setiap genotipe mendapat kesempatan yang sama. Setiap nilai pengacakan dikoreksi rata-rata oleh cek. Untuk membandingkan beda rata-rata genotip yang diuji dengan kultivar pembanding digunakan Least significant increase (LSI). Tujuan akhir dari pembanding dengan menggunakan uji LSI adalah untuk memperoleh genotip-genotip yang memiliki daya hasil yang lebih baik di bandingkan kultivar pembanding (Petersen, 1994). Jarak tanam yang digunakan ialah 50 x 30 cm. Pengamatan dilakukan terhadap karakter kuantitatif dan kualitatif. Penampilan kuantitatif genotip dianalisis varians pada masing-masing lokasi untuk setiap karakter kuantitatif yang diamati. Data karakter kualitatif dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Untuk mengetahui keragaman dilakukan perhitungan nilai KKG dan KKF. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh genetik dan non genetik terhadap karakter dilakukan pendugaan nilai heritabilitas. Hasil seleksi terhadap 30 genotip uji menghasilkan beberapa genotip yang diuji yang mampu melebihi hasil kultivar pembanding. Terdapat 2 genotip yang mampu melebihi panjang tongkol dan diameter tongkol varietas Super Sweet yaitu genotip 17 BW#PBL-12-SC-484 dan 24 BW#PBL-24-SC-53, Genotip-genotip ini menunjukkan penampilan yang baik pada evaluasi penampilan jagung manis. Dengan demikian genotip-genotip merupakan genotip yang berpenampilan baik untuk perbaikan potensi genetik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Terdapat keragaman pada 30 genotip jagung manis. Karakter lebar daun, tinggi tanaman, diameter batang, diameter tongkol dan berat tongkol kupasan yang memiliki keragaman genetik yang luas, sedangkan umur berbunga jantan, umur berbunga betina, panjang daun, tinggi letak tongkol, umur panen, panjang tongkol, bobot tongkol kelobot, panjang tongkol, jumlah biji per baris, jumlah biji per tongkol, kadar gula keragaman genetiknya sempit. Karakter umur berbunga jantan, umur berbunga betina, panjang daun, lebar daun, tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, diameter batang, umur panen, bobot tongkol kelobot, bobot tongkol kupasan, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah biji per baris, jumlah biji per tongkol, kadar gula memiliki nilai heritabilitas tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/91/051102157
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 May 2011 08:52
Last Modified: 22 Apr 2022 06:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128883
[thumbnail of 051102157.pdf]
Preview
Text
051102157.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item