Pengaruh pemberian macam bahan organik pada tanaman jagung ( Zea mays l. ) varietas Pioneer 21 sebagai tanaman sela

Abdullah, Arif (2011) Pengaruh pemberian macam bahan organik pada tanaman jagung ( Zea mays l. ) varietas Pioneer 21 sebagai tanaman sela. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung ( Zea mays L.) ialah komoditas pangan penting setelah beras di Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan jagung terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan sektor industri yang memanfaatkan jagung sebagai bahan baku utama seperti pada industri pakan ternak. Jagung ialah tanaman yang mempunyai daya tumbuh yang kuat pada lahan yang kurang baik. Ubi kayu ialah bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Tanaman ubi kayu sangat mudah beradaptasi pada berbagai lingkungan karena tanaman ubi kayu dikenal sebagai tanaman yang efisien dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada. Selain ditanam secara monokultur tanaman ubi kayu juga banyak ditanam secara tumpangsari. Penanaman jagung sebagai tanaman sela dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan per satuan luas dan waktu serta mengantisipasi kegagalan panen. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemapuannya dan tidak dilakukan pengelolaan yang baik menyebabkan lahan pertanian menjadi kurang baik untuk pertumbuhan tanaman. Kerusakan tanah dan penurunan produktivitas tanah pada lahan yang kurang baik terjadi karena penurunan bahan organik tanah. Untuk memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik dan meningkatkan produktivitas perlu dilakukan peningkatan bahan organik pada tanah. Peningkatan bahan organik dapat dilakukan dengan memberikan pupuk kandang dan biochar. Biochar ialah bahan yang kaya karbon. Biochar resisten terhadap dekomposisi dan demineralisasi sehingga biochar bukan merupakan sumber energi bagi mikroba tanah tetapi biochar dapat meningkatkan aktivitas mikroba tanah karena dengan porositas yang tinggi biochar menyediakan habitat yang sesuai bagi aktivitas mikroba tanah. Upaya selanjutnya ialah penggunaan pupuk kandang. Pupuk kandang dapat menambah tersedianya bahan makanan bagi tanaman yang dapat diserap dari dalam tanah, selain itu pupuk kandang mempunyai pengaruh positif terhadap sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Sifat biologi mencakup jasad-jasad yang hidup di dalam tanah. Sifat fisik meliputi tekstur, struktur, konsistensi, tata air, tata udara, temperatur dan warna tanah. Sedangkan sifat kimia meliputi pengaruh ion terhadap tumbuh tanaman serta PHnya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah : 1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan organik dalam lahan kritis pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang ditanam sebagai tanaman sela. 2) Untuk mengetahui penggunaan bahan organik yang tepat dalam lahan kritis untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang ditanam sebagai tanaman sela. Hipotesis yang diajukan ialah 1) Penggunaan bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang ditanam sebagai tanaman sela. 2) Penggunaan biochar dari ubi kayu memberikan pertumbuhan dan hasil yang tinggi pada tanaman jagung yang ditanam sebagai tanaman sela. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2010 hingga bulan Mei 2010 di kebun percobaan Universitas Brawijaya, desa Jatikerto, kecamatan Kromengan, kabupaten Malang dengan ketinggian tempat 303 m dpl. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah timbangan analitik, meteran, oven dan thermometer. Bahan yang digunakan meliputi jagung var pioner 21, bibit ubi kayu, pupuk kandang, biochar, pupuk anorganik (urea, SP-36, KCl) dan pestisida. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non factorial yang diulang 3 kali, yang terdiri dari A 1 = jagung – ubi kayu tanpa bahan organik, A 2 = jagung – ubi kayu + pupuk kandang 15 ton ha - 1, A 3 = jagung – ubi kayu + biochar pupuk kandang 15 ton ha - 1, A 4 = jagung – ubi kayu + biochar ubi kayu 15 ton ha - 1, A 5 = jagung monokultur. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan secara non destruktif yaitu dengan mengambil lima tanaman contoh untuk setiap perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60, 75 dan pada saat panen. Parameter pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun (ILD). Parameter pengamatan hasil panen ialah Diameter tongkol tanpa klobot, Panjang tongkol tanpa klobot, Bobot kering tongkol tanpa klobot, Bobot kering biji per tanaman, Bobot 100 biji, Bobot hasil biji (ton ha -1 ). Selain itu juga dilakukan pengamatan pendukung ialah analisis tanah awal dan akhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada p= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam monokultur menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang tidak berbeda nyata dibandingkan tanaman jagung dengan tanaman sela ubi kayu yang diberi bahan organik. Pemberian berbagai bahan organik memberikan pengaruh yang berberbeda nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun dan jumlah baris/tongkol. Pemberian biochar pupuk kandang mampu menghasilkan bobot biji 7,63 ton ha -1 .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/88/051102154
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 May 2011 09:26
Last Modified: 22 Apr 2022 06:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128880
[thumbnail of 051102154.pdf]
Preview
Text
051102154.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item