Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea mays L.) : Studi Kasus di Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto

Pratiwi, Tauriza Indiah (2011) Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea mays L.) : Studi Kasus di Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan pertanian di Indonesia, termasuk sub sektor tanaman pangan. Produksi hasil-hasil pertanian khususnya tanaman pangan baik beras maupun non beras cukup besar. Salah satunya adalah jagung dimana merupakan komoditas tanaman pangan yang menduduki urutan kedua di Indonesia setelah padi. Dalam satu dekade terakhir, kebutuhan jagung cenderung meningkat, yakni 0,34% per tahun. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan bahan baku pakan, sejalan dengan pesatnya perkembangan industri peternakan yang menuntut kontinuitas pasokan bahan baku. Komposisi bahan baku pakan ternak unggas membutuhkan jagung sekitar 50% dari total bahan yang diperlukan. Salah satu produsen di Jawa Timur yang menghasilkan jagung secara kontinyu ialah di Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Dimana kondisi agroklimat dan tanahnya sangat mendukung untuk budidaya jagung, sehingga penelitian dilakukan di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi saluran pemasaran jagung, (2) mengetahui fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, (3) dan menganalisis efisiensi pemasaran jagung dari segi efisiensi harga dan efisiensi operasional di daerah penelitian. Hipotesis yang diajukan sehubungan dengan penelitian ini adalah (1) diduga semakin panjang saluran pemasaran yang melibatkan banyak lembaga pemasaran, dimana tiap lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran yang membutuhkan biaya, sehingga mempengaruhi tingginya harga jual akhir di tingkat lembaga pemasaran, dan (2) diduga lembaga pemasaran mengangkut jagung kurang dari kapasitas normal alat transportasi yang digunakan. Penelitian ini dilakukan di Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Mojokerto dan kondisi alam di daerah tersebut mendukung untuk budidaya tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 hingga bulan Januari 2011. Dengan menggunakan rumus Slovin, didapatkan responden sebanyak 36 petani, sedangkan untuk lembaga pemasaran diperoleh sebanyak 9 orang dengan menggunakan metode snow ball. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran, yaitu: I. Petani → Tengkulak → Pedagang Pengumpul → Konsumen; dan II. Petani → Tengkulak → Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar → Konsumen. Total margin pada saluran pemasaran I sebesar Rp 1.150,00/kg dan pada saluran pemasaran II sebesar Rp 1.395,00/kg. Dari perhitungan distribusi margin, dapat diketahui bahwa margin pemasaran terbesar pada saluran pemasaran II, sedangkan margin pemasaran terkecil pada saluran pemasaran I. Hal tersebut terjadi karena keuntungan yang diambil dari masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran jagung pada saluran pemasaran II relatif besar, sehingga mengakibatkan harga jual jagung menjadi lebih tinggi. Harga jual jagung yang tinggi tersebut mengakibatkan margin pemasaran menjadi besar. Sedangkan pada saluran pemasaran I, lembaga pemasaran yang terlibat hanya dua, yakni tengkulak dan pedagang pengumpul serta keuntungan yang diambil juga tidak terlalu tinggi, sehingga harga jual yang ditetapkan relatif lebih rendah dan margin yang ada pada lembaga pemasaran ini kecil. Share harga yang diterima petani pada saluran pemasaran I sebesar 59,65% sedangkan pada saluran pemasaran II sebesar 56,34%. Dari hasil perhitungan analisis efisiensi harga dapat diketahui bahwa pemasaran jagung di daerah penelitian sudah efisien karena nilai selisih harga lebih besar daripada nilai rata-rata biaya transportasi dan biaya prosesing. Jika dilihat dari analisis efisiensi operasional berdasarkan fungsi transportasi dapat diketahui bahwa tengkulak pada saluran pemasaran I dan II belum efisien. Hal tersebut disebabkan tengkulak tidak mengangkut jagung sesuai dengan kapasitas yang dapat diangkut oleh truk engkel karena mengantisipasi kerusakan truk dimana truk tersebut merupakan truk sewa. Sedangkan pada lembaga pemasaran lainnya, yaitu pedagang pengumpul dan pedagang besar pada saluran pemasaran I dan II, efisiensi operasional berdasarkan fungsi transportasi sudah efisien, karena mengangkut jagung sesuai dengan kapasitas yang dapat diangkut oleh alat transportasi. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah (1) pemasaran jagung lebih diarahkan pada saluran pemasaran I (petani → tengkulak → pedagang pengumpul → konsumen), karena share yang didapat oleh petani lebih AMI

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/77/0511001977
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 25 Apr 2011 10:17
Last Modified: 22 Apr 2022 03:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128866
[thumbnail of 051101977.pdf]
Preview
Text
051101977.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item