Studi kelayakan finansial dan persoalan-persoalan agroindustri sari kedelai :Di Agroindustri “Sari Kedelai Nony” Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung :

Prasetyono, Nanang Zuni (2011) Studi kelayakan finansial dan persoalan-persoalan agroindustri sari kedelai :Di Agroindustri “Sari Kedelai Nony” Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung :. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Agroindustri merupakan perpaduan antara pertanian dan industri. Keterkaitan antara pertanian dan industri kemudian menjadi sistem pertanian dengan basis industri. Agroindustri seperti Industri pengolahan mampu mengubah produk sederhana menjadi produk yang lebih memiliki nilai produk yang berkualitas, yang pada akhirnya akan memperkuat daya saing produk agroindustri dengan produk industri besar. Produk yang dihasilkan agroindustri memiliki nilai tambah dan pangsa pasar yang besar, sehingga kemajuan yang dicapai dapat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian nasional secara keseluruhan. Salah satu tanaman pertanian seperti kedelai yang merupakan tanaman dengan nilai jual yang berubah-ubah. Namun dapat dimaksimalkan manfaatnya dengan memberikan nilai tambah akan produk pertanian tersebut. Kedelai dapat dijadikan berbagai macam produk olahan seperti sari kedelai, sehingga penjualan produk sari kedelai mampu memberikan tambahan pendapatan dibandingkan pendapatan dari hasil penjualan kedelai tersebut. Dengan adanya usaha agroindustri sari kedelai secara tidak langsung memberikan lapangan kerja baru serta cenderung mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat. Seperti halnya dengan agroindustri “Sari Kedelai Nony” di Desa Sambitan yang mengusahakan kedelai menjadi sari kedelai. Agroindustri ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak untuk melakukan proses produksi. Adanya agroindustri ini juga mampu mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat sekitar dan memberikan tambahan pendapatan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari. Disamping itu, untuk mengetahui seberapa manfaat yang diberikan oleh suatu agroindustri seperti agroindustri “Sari Kedelai Nony” maka digunakanlah penghitungan mengenai biaya, penerimaan dan keuntungan setiap satu kali produksi. Selain itu juga perlu adanya suatu analisis R/C Ratio dan Break Even Point (BEP). Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis biaya dan penerimaan agroindustri sari kedelai di agroindustri “Sari Kedelai Nony” 2) Menganalisis tingkat keuntungan agroindustri sari kedelai di agroindustri “Sari Kedelai Nony” 3) Menganalisis Break Even Point dan R/C Ratio di agroindustri “Sari Kedelai Nony” 4) Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi agroindustri sari kedelai di agroindustri “Sari Kedelai Nony” . Daerah penelitian dilakukan dengan sengaja yaitu di agroindustri “Sari Kedelai Nony” yang terletak di Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan salah satu tempat agroindustri sari kedelai di Tulungagung yang memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar desa tersebut baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis ii kualitatif dan analisis kuantitatif yaitu analisis biaya, penerimaan, analisis keuntungan serta analisis Break Even Point dan R/C Ratio . Dari hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa Agroindustri “Sari Kedelai Nony” memproduksi sari kedelai rata-rata mencapai 3.395,75 atau 3.395 kemasan dengan ukuran 200 ml per kemasan. Setiap kemasan dijual dengan harga Rp 1000,00. Upah tenaga kerja rata-rata sebesar Rp 1.037.499,75. Untuk biaya tetap, agroindustri “Sari Kedelai Nony” rata-rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 295.950,00 . Sedangkan untuk biaya variabel, agroindustri “Sari Kedelai Nony” rata-rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.704.116,04. Jadi total biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi sebesar Rp 3.000.066,04. Rata-rata setiap produksi sari kedelai di Agroindustri “Sari Kedelai Nony” menghasilkan 3.395,75 atau 3.395 kemasan, dengan harga setiap kemasan Rp 1000,00. Jadi jumlah penerimaan dari sari kedelai tersebut mencapai Rp 3.395.750,00. Besarnya penerimaan yang lebih besar dari total biaya yang mencapai Rp 3.000.066,04 menunjukkan bahwa agroindustri “Sari Kedelai Nony” mampu memberikan keuntungan yang cukup. Hal ini juga menunjukkan bahwa sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, yaitu bahwa agroindustri “Sari Kedelai Nony” menguntungkan. Nilai R/C Ratio di agroindustri “Sari Kedelai Nony” sebesar 1,132. Hal ini menunjukkan bahwa usaha sari kedelai di agroindustri ini menguntungkan dan layak untuk dikembangkan dimasa mendatang. Hal ini juga menunjukkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan dapat diterima. Sedangkan nilai rata-rata BEP untuk satu kali produksi sebesar 1454 unit dan dengan penerimaan sebesar Rp 1.454.299,75. Jadi dari analisis penerimaan yang lebih besar dari BEP, maka agroindustri “Sari Kedelai Nony” menguntungkan. Berbagai kendala dihadapi oleh agroindustri “Sari Kedelai Nony” antara lain adalah : 1. Kendala yang bersifat teknis yang meliputi proses pembuatan sari kedelai yang memerlukan ketepatan pencampuran bahan baku untuk menghasilkan sari kedelai dengan mutu dan kualitas yang bagus dan Agroindustri ini memiliki pasar luas tapi belum bisa terjangkau karena kurangnya peralatan seperti pendingin dan alat transportasi. 2. Kendala yang bersifat sosial ekonomi yang meliputi minimnya modal yang belum mampu untuk pengembangan agroindustri, yang mana dalam pengembangannya memerlukan sarana prasarana yang memadai dan bahan bak

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/63/051101660
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 Apr 2011 11:32
Last Modified: 22 Apr 2022 02:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128854
[thumbnail of 051101660.pdf]
Preview
Text
051101660.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item