Purnamasari, Meidiana (2011) Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Petani Lahan Kering di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga peningkatan ketahanan pangan merupakan salah satu program utama nasional. Salah satu subsistem ketahanan pangan adalah konsumsi yang diarahkan pada tercapaian pola konsumsi yang bergizi, beragam dan berimbang. Namun tujuan ini belum tercapai, terutama pada rumahtangga pedesaan yang sebagian besar berprofesi sebagai petani kecil dengan luas lahan kurang dari 0.25 hektar. Petani kecil khususnya petani lahan kering yang memiliki keterbatasan lahan dengan produktifitas lahan rendah disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah yang rendah dan intensitas pertanaman karena kebutuhan air tidak tersedia sepanjang tahun. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan rendahnya pendapatan usaha tani yang akan mempengaruhi daya beli rumahtangga petani akan kebutuhan pangan. Hal ini tentu akan berdampak pada proporsi pola konsumsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis pola konsumsi petani lahan kering, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan rumahtangga petani lahan kering. Sedangkan untuk penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Metode penentuan respondenya dilakukan three stage cluster sampling dan terpilih 32 rumahtangga petani responden. Data pola konsumsi pangan pada penelitian ini diperoleh melalui food recall 2x24 jam. Agar dapat mengetahui baik secara kualitas dan kuantitas konsumsi pangannya maka data tersebut kemudian ditabulasi dengan pendekatan Angka Kecukupan Gizi menggunakan Angka Kecukupan Energi (AKE), Angka Kecukupan Protein (AKP) dan Pola Pangan Harapan (PPH). Sementara itu untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pola konsumsi petani lahan kering menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pola konsumsi petani lahan kering belum menunjukkan keadaan konsumsi pangan yang bergizi, beragam dan berimbang. Hal ini terlihat dari nilai Angka Kecukupan Gizi yang belum mencapai nilai normatifnya sebesar 1622.05 kkal/kap/hr untuk Angka Kecukupan Energi (AKE) aktual dan 25,5949.52 gram/kap/hr untuk angka Kecukupan Protein (AKP) aktual. Hal ini menunjukkan bahwa pola konsumsi rumah tangga pedesaan di daerah penelitian kurang dari AKE normatif sebesar 2.000 kkal dan AKP normatif sebesar 52 gram sehingga dapat dikatakan pola konsumsi pangan di daerah penelitian belum bergizi.. Dari segi kualitas konsumsi pangan di daerah penelitian ditunjukkan oleh nilai atau skor Pola Pangan Harapan (PPH) aktual sebesar 54.07, jika dibandingkan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) normatifnya sebesar 100 yang mempunyai selisih sebesar 45.93. Hasil skor PPH ini mengindikasikan bahwa pola konsumsi pangan pada rumah tangga penelitian belum beragam dan berimbang. (2) Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap Pola Pangan Harapan (PPH) adalah variabel pendapatan perkapita. Sedangkan variabel lain seperti pendidikan ibu rumahtangga, jumlah anggota rumah tangga, keragaman pekerjaan, dan jumlah anggota rumahtangga yang bekerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pola Pangan Harapan (PPH) di daerah penelitian. Saran dari penelitian ini adalah (1) Perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan mengenai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), terutama pengalihan konsumsi kelompok pangan yang berlebih seperti padi-padian pada kelompok pangan yang masih rendah umbi-umbian, buah-buahan dan sayuran. Hal ini dikarenakan sumberkarbohidrat dapat diperoleh dari bahan pangan lain selain beras seperti ketela pohon yang sangat cocok dibudidayakan di lahan kering dari pada padi, serta bahan pangan lain seperti kentang, pisang, ubi jalar, bentul dan sukun. (2) Perlu tetap dijalankannya bantuan pemerintah berupa RASKIN, akan tetapi pengawasan dan pemberiannya harus tepat sehingga tidak menyingkirkan bahan pangan lokal lain seperti umbi-umbian dan jagung. (3) Pemerintah perlu melakukan upaya peningkatan pendapatan rumah tangga. (4) Disarankan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak aspek kualitatif seperti indikator antropometrik, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, untuk mengukur status gizi rumah tangga dan menambah variabel faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga petani lahan kering pada khususnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/51/051100905 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 10 Mar 2011 10:27 |
Last Modified: | 22 Apr 2022 01:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128841 |
Preview |
Text
051100905.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |