Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Pada Program SL-PTT dan Non SL-PTT (Studi Kasus Di Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang)

Cahyono, Hari Eko (2011) Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Pada Program SL-PTT dan Non SL-PTT (Studi Kasus Di Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian khususnya tanaman pangan memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, sosial, politik dan ketahanan nasional. Saat ini sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam struktur ekonomi hampir di setiap daerah. Salah satu komoditi pangan strategis yang memiliki peran penting dalam pembangunan sektor pertanian adalah tanaman padi. Dalam usaha untuk menjamin keamanan pangan yang berkesinambungan pada masa yang akan datang, bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan, antara lain relatif mahalnya harga input produksi akibat penghapusan subsidi pupuk dan benih secara bertahap, serta kendala dalam usaha peningkatan produksi beras domestik, yaitu meningkatnya alih fungsi lahan sawah subur dan produktif sebesar 20-35 ribu ha/tahun. Sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPP) telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas padi sekaligus meningkatkan efisiensi input produksi. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi untuk pengembangan komoditi tanaman padi, seperti di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang mengimplementasikan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) untuk pengembangan tanaman padi. Adanya anjuran komponen teknologi dalam program SL-PTT yang ada di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang menyebabkan adanya perbedaan antara jumlah biaya produksi usahatani yang dikeluarkan oleh sebagian besar petani antara petani peserta SL-PTT dengan non peserta SL-PTT. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan program SL-PTT pada usahatani padi di daerah penelitian?; 2) Bagaimana perbandingan tingkat biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi usahatani padi pada program SL-PTT dan non SL-PTT di daerah penelitian?; 3) Sejauh mana tingkat kemampuan (capabilities), keterjangkauan (accesbilities) dan kesiapan (readiness) petani peserta SL-PTT di daerah penelitian, serta luas dampak (extention) dan luas pengaruh (leverage) dari progam SL-PTT?. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan progam SL-PTT pada usahatani padi di daerah penelitian; 2) Untuk menganalisis perbandingan tingkat biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi usahatani padi pada program SL-PTT dan non SL-PTT di daerah penelitian; 3) Untuk mengetahui tingkat kemampuan (capabilities), keterjangkauan (accesbilities) dan kesiapan (readiness) petani peserta SL-PTT di daerah penelitian, serta luas dampak (extention) dan luas pengaruh (leverage) dari program SL-PTT;. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga tingkat pendapatan usahatani padi yang diperoleh petani pada Program SL-PTT lebih besar daripada Non SL-PTT di Desa Sumberagung. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Dalam penelitian ini, responden yang diambil adalah petani pemilik lahan. Penentuan petani sampel dilakukan dengan menggunakan metode Clustering. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu analisis deskriptif, analisis kuantitatif, analisis kriteria CAREL. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu pelaksanaan program SL-PTT di Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang secara teknis maupun non teknis dikatakan sudah baik, dimana di dalam proses pelaksanaannya telah terdapat kerjasama yang baik antara petani peserta dan pemandu lapang dalam menerapkan inovasi teknologi dan kelembagaan sesuai anjuran dalam program SL-PTT. Hal ini terbukti dengan adanya perbedaan produksi panen Gabah Kering Giling (GKG) dan produktivitas lahan milik petani peserta SL-PTT yang jumlahnya lebih tinggi daripada petani non peserta SL-PTT. Dari hasil perhitungan usahatani dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan pendapatan antara petani peserta SL-PTT dan petani non peserta SL-PTT. Ratarata pendapatan usahatani padi pada petani peserta SL-PTT mencapai Rp. 10.541.708, sedangkan pada petani non peserta SL-PTT pendapatannya hanya sebesar Rp. 6.825.211. Nilai R/C ratio pada usahatani padi peserta SL-PTT sebesar 2,35, hal ini dapat diartikan bahwa setiap Rp. 1,- biaya yang dikeluarkan oleh petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,35,- dan nilai R/C ratio pada usahatani padi non peserta SL-PTT sebesar 1,84, hal ini dapat diartikan bahwa setiap Rp. 1,- biaya yang dikeluarkan oleh petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,84,-.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/49/051100903
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Mar 2011 10:34
Last Modified: 22 Apr 2022 01:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128838
[thumbnail of 051100903.pdf]
Preview
Text
051100903.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item