Analisis Perbandingan Efisiensi Usaha Agroindustri Jenang Apel Skala Kecil dan Skala Menengah : Studi Kasus Di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu

Susan, Ratna Purnamasari (2011) Analisis Perbandingan Efisiensi Usaha Agroindustri Jenang Apel Skala Kecil dan Skala Menengah : Studi Kasus Di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu paradigma baru dalam pembangunan pertanian adalah dengan endekatan sistem agribisnis. Sistem agribisnis terdiri atas subsistem usaha produksi primer di usahatani (on-farm), subsistem off-farm hulu (up stream, berhubungan dengan input), subsistem off-farm hilir (down stream, berhubungan dengan product) dan subsistem penunjang/pelayanan seperti lembaga keuangan, penelitian (penyedia teknologi baru) dan penyuluhan. Berbagai usaha agribisnis dilakukan oleh usaha kecil dan menengah. Sektor agribisnis usaha kecil, terutama hanya subsistem produksi primer, sudah membuktikan sebagai sektor yang tahan terhadap krisis ekonomi. Dengan demikian ekonomi rakyat agribisnis memiliki potensi besar memperkokoh ekonomi nasional (Sri Widodo, 2003). Adanya pembangunan pertanian salah satunya yang dapat dilihat adalah bermunculannya agroindustri. Agroindustri atau industri berbasis pertanian muncul dikarenakan hampir seluruh masyarakat desa hidup dari sektor pertanian. Desa Bumiaji merupakan sentral komoditi apel di Kota Wisata Batu, dimana sebagian besar masyarakatnya secara turun temurun merupakan petani apel. Akan tetapi dewasa ini menurut data Dinas Pertanian Kota Wisata Batu (2010), produksi komoditas apel Batu mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena petani apel di Kota Wisata Batu mulai beralih fungsi lahan untuk menanam komoditas seperti jeruk dan alpukat. Kemungkinan penyebab utama dari alih fungsi lahan tersebut dikarenakan buah apel tersedia dalam jumlah melimpah di tingkat pedagang atau pasar, akan tetapi minat konsumsi masyarakat mulai menurun. Situasi tersebut menyebabkan buah apel yang tidak memiliki waktu simpan dalam jangka waktu lama mudah rusak. Akibatnya dirasakan baik oleh pedagang apel segar maupun oleh petani apel. Oleh sebab itu solusi dari kendala yang muncul yaitu dengan adanya agroindustri. Salah satunya yaitu agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. Dimana dalam perkembangannya agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji diusahakan dalam metode yaitu dengan penggunaan teknologi dan dengan penggunaan teknik manual. Perbedaan jenis usaha dari agroindustri jenang apel tersebut dapat dilihat berdasarkan waktu dalam menghasilkan jenang apel, total biaya produksi yang dikeluarkan, pemakaian jumlah tenaga kerja maupun kualitas produk jenang apel yang dihasilkan. Adanya perbedaan jenis usaha agroindustri jenang apel tersebut, kemungkinan akan menimbulkan permasalahan yaitu terjadi persaingan harga jual produk dari kedua jenis usaha agroindustri jenang apel Di Desa Bumiaji.Sehingga perumusan masalah yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah (1) Biaya produksi manakah yang lebih besar dari kedua jenis metode yang digunakan agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. (2) Penerimaan dan keuntungan manakah yang lebih besar dari kedua jenis metode yang digunakan agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. (3) Berapa besarnya Break Even Point dari kedua jenis metode yang digunakan agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. (4) Jenis metode manakah yang lebih efisien untuk dikembangkan pada agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis perbandingan biaya produksi dari kedua jenis metode yang digunakan agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. (2) Untuk menganalisis perbandingan penerimaan dan keuntungan dari kedua jenis metode yang digunakan agroindustri di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. (3) Untuk menganalisis besarnya Break Even Point dari kedua jenis metode yang digunakan agroindustri di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. (4) Untuk menganalisis perbandingan metode manakah yang lebih efisien untuk dikembangkan pada agroindustri jenang apel di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) pada sentral agroindustri jenang apel yang terletak di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu. Metode penentuan responden untuk agroindustri jenang apel digunakan adalah metode sensus yakni sebanyak 7 agroindustri. Dimana terdiri dari 5 agroindustri jenang apel dengan pemakaian teknik manual dan sebanyak dua responden dengan menggunakan teknologi. Metode sensus yakni berarti peneliti mencacah masing-masing responden. Metode yang digunakan (1) Analisi Biaya. (2) Analisis Penerimaan dan Keuntungan. (3) Analisis Break Event Point. (4) Analisis Efisiensi Usaha dengan menggunakan R/C ratio. (5) Uji Beda Dua Rata-rata. Hasil perhitungan dari penelitian ini menujukkan bahwa rata – rata biaya total untuk produksi jenang apel pada penggunaan teknik manual lebih kecil yaitu sebesar Rp 1.076.096,40 sedangkan pada penggunaan teknologi lebih besar yaitu sebesar Rp 1.709.794,91. Dimana dari hasil uji beda rata-rata biaya total tidak terdapat perbedaan nyata pada rata-rata biaya total dari kedua skala usaha tersebut. Hal ini membuktikan antara kedua metode tersebut memiliki rata-rata biaya total yang tidak jauh berbeda. Selain itu untuk rata-rata penerimaannya terdapat perbedaan dimana pada penggunaan teknik manual sebesar Rp 1.266.400,00, dari besarnya rata-rata penerimaan tersebut dapat menghasilkan rata-rata keuntungan sebesar Rp 190.303,60. Sedangkan pada skala menengah didapatkan rata-rata penerimaan sebesar Rp 2.103.500, dimana dari rata-rata penerimaan tersebut didapatkan rata-rata keuntungan sebesar Rp 393.705,09. Sehingga dari rata-rata penerimaan dan rata-rata keuntungan agroindustri jenang apel dengan penggunaan teknologi memiliki rata-rata penerimaan lebih besar dibandingkan dengan agroindustri dengan penggunaan teknik manual. Adanya perbedaan besarnya penerimaan dan keuntungan tersebut tidak dapat dibuktikan pada uji beda rata-rata pendapatan maupun keuntungan. Hal ini dikarenakan besarnya pendapatan maupun keuntungan pada setiap responden pada kedua metode pengolahan jenang apel yang berbeda tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Besarnya BEP unit pada agroindustri dengan penggunaan teknik manual yaitu sebesar sebanyak 61 kotak atau senilai Rp 146.679,93. Sedangkan BEP pada penggunaan teknologi sebesar 41 kotak atau senilai Rp 129.288,53. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada BEP pada penggunaan teknik manual memiliki nilai BEP unit lebih besar dibandingkan dengan agroindustri jenang apel yang menggunakan teknologi. Akan tetapi untuk nilai BEP rupiah agroindustri jenang apel dengan penggunaan teknologi, memiliki nilai BEP rupiah yang lebih besar. Untuk hasil R/C rasio metode yang berbeda pada agroindustri jenang apel tersebut telah memiliki nilai > 1, sehingga kedua metode tersebut sama-sama efisien untuk dikembangkan. Akan tetapi menurut hasil perhitungan penggunaan metode teknologi lebih efisien untuk dikembangkan dibandingkan metode manual. Hal ini terbukti dari nilai R/C ratio agroindustri jenang apel dengan menggunakan metode teknologi sebesar 1,23 sedangkan pada penggunaan metode manual sebesar 1, 18. .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/44/051100898
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 11 Mar 2011 08:53
Last Modified: 21 Apr 2022 07:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128833
[thumbnail of 051100898.pdf]
Preview
Text
051100898.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item