Kajian Pemberian Tanah Liat, Bahan Organik, Mulsa Dan Frekuensi Pengairan Terhadap Kemantapan Agregat Dan Kapasitas Menahan Air Serta Pertumbuhan Dan Hasil Panen Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas l

Andriyanto, Chandra (2011) Kajian Pemberian Tanah Liat, Bahan Organik, Mulsa Dan Frekuensi Pengairan Terhadap Kemantapan Agregat Dan Kapasitas Menahan Air Serta Pertumbuhan Dan Hasil Panen Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas l. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lahan di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo Jawa Timur, difungsikan sebagai daerah pengembangan tanaman jarak pagar. Selain itu daerah tersebut adalah beriklim kering, sehingga untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi jarak pagar yang tinggi perlu dilakukan pengairan. Lahan pertanian yang partikel tanahnya didominasi oleh pasir mempunyai ciri-ciri antara lain kapasitas menahan air dan unsur hara yang rendah. Ketersediaan air pada tanah berpasir di Kebun Penelitian Asembagus diduga dapat ditingkatkan dengan penambahan tanah liat, bahan organik dan mulsa ke dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menguji pengaruh pemberian tanah liat, bahan organik mulsa dan frekuensi pengairan terhadap sifat-sifat fisik tanah berpasir. (2) Menguji pengaruh kombinasi perlakuan tanah liat, bahan organik, mulsa dan frekuensi pengairan terhadap pertumbuhan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Penelitian ini menggunakan perlakuan dengan 2 faktor, yaitu (1) Media tanam, dan (2) Frekuensi pengairan dengan 4 kali ulangan. Sebanyak enam kombinasi perlakuan tersebut disusun dalam Rancangan Petak Terbagi. Jenis media tanam yang diujikan sebanyak 3 macam, yaitu: tanah pasir (kontrol); tanah pasir + 10% tanah liat + 1,6% bahan organik; tanah pasir + 10% tanah liat + 1,6% bahan organik + mulsa. Sedangkan perlakuan frekuensi pengairan terdiri dari 10 dan 20 hari sekali. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan media tanam berupa pemberian tanah liat, bahan organik dan mulsa mampu memperbaiki sifat fisik tanah pasir dengan menurunkan nilai berat isi mencapai 14,97%, meningkatkan porositas total mencapai 9,92%, meningkatkan kadar air tersedia mencapai 24,61% dan meningkatkan kemantapan agregat tanah mencapai 73,46% dibanding kontrol (tanah pasir). Kemudian, perbaikan sifat fisik tanah pasir juga meningkatkan tinggi tanaman 35,42%, meningkatkan jumlah daun 67,24%, meningkatkan jumlah tunas 53,70% , meningkatkan luas kanopi 101,94%, meningkatkan jumlah biji panen 186,3% dan meningkatkan berat biji 206,5% dibanding kontrol (tanah berpasir). Sedangkan frekuensi pengairan tidak berpengaruh terhadap perbaikan sifat fisik tanah berpasir dan pertumbuhan tanaman jarak pagar.

English Abstract

Experimental site of Asembagus, Situbondo East Java, has been used as plantation area of jarak pagar . This area also has a dry climate, to hare high production its require to be conducted by irrigating. Agriculture farm which its predominated by sands have some characteristic, for example capacities arrest water and element of hara has low. Availibility of water at sandy land ground in Asembagus can be improved with addition of clay, organic matter and mulsa into the ground. Intention of this research was: (1) Testing influence of addition clay supply, organic matter, mulsa, and also irrigating frequency to capacities arrest water detain to characteristic of soil physical. (2) Testing influence of addition clay supply, organic matter, mulsa, and also irrigating frequency to capacities arrest water detain to growth of jarak pagar (Jatropha Curcas l). This research use treatment by 2 factor, (1) Media of plant growth, and (2) Frequency of irrigating by 4 restating times. Six of the treatment combinations were arranged in split plot. Type of media plant which is tested counted of three kinds : sands ( control); sands + 10% clay + 1,6% organic matter; sands + 10% clay + 1.6% organic matter + mulsa. Watering frequency of plant was divided into two kinds, i.e. each of 10 days and each of 20 days The result of this research indicated that addition clay supply, organic matter, mulsa, and also irrigating frequency to capacities arrest water detain can repair the characteristic of soil physical by degrading heavy value of tired content 14.97%, improving total porosity reach 9.92%, improving available water rate reach 24.61% and improve the aggregate stability 73.46% compared to control (sands). Then, repair the characteristic of soil physical also improve highly of crop 35.42%, improving the amount of leaf 67.24%, improving the amount of bud 53.70 , improving wide of canopy 101.94%, improving the amount of seed harvest 186.3% and improve seed weight 206.5% compared to control (sands). While irrigating frequency didn’t have an effect on repair the characteristic of soil physical and also growth of jarak pagar

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/32/051100516
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 25 Feb 2011 14:06
Last Modified: 21 Apr 2022 06:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128820
[thumbnail of 051100516.pdf]
Preview
Text
051100516.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item