Dampak Perubahan Status Jalan L.A Sucipro-Jalan Raya Bugis dari Jalan Kota Menjadi Jalan Nasional

CIbro, Lolo Karina (2018) Dampak Perubahan Status Jalan L.A Sucipro-Jalan Raya Bugis dari Jalan Kota Menjadi Jalan Nasional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan infrastruktur di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Dapat kita lihat dengan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur di segala bidang termasuk bidang transportasi dibangun oleh pemerintah, swasta dan lain-lain Pemerintah Indonesia hingga saat ini terus melaksanakan Pembangunan Nasional dengan salah satu fokus adalah pada penyediaan jaringan transportasi, yaitu pembangunan Jalan Tol. Jalan Tol Pandaan-Malang merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Gempol–Pandaan yang direncanakan memiliki panjang 37,6 km dan melintasi tiga wilayah, yakni Pasuruan, Kota Malang dan Kabupaten Malang Pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang mengakibatkan perubahan jalur yang dilalui truk. Perubahan jalur ini yang akan mengaibatkan perubahan beban lalu lintas terhadap ruas jalan L.A Sucipto- Jalan Raya Wendit Barat- Jalan Raya Bugis dan memberikan dampak pada tingkat pelayanan lalu lintas. Bertambahnya volume lalu lintas dapat menyebabkan kemacetan, tundaan dan lain sebagainya, sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar dan khususnya pengguna jalan. Untuk itu, diperlukan Analisis Dampak perubahan status jalan dalam rangka meninjau pengaruh pergerakan lalu lintas baru terhadap sistem jaringan jalan yang sudah ada dan setelah adanya pergerakan baru akibat pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang. Kinerja jaringan jalan yang ditinjau setelah beroperasinya jalan tol Pandaan-Malang memiliki nilai derajat kejenuhan diatas 0.75 dan memiliki tingkat pelayanan ≥ C. untuk Ruas Jalan L.A Sucipto memiliki nilai DS= 0.9474, LoS= D dan Ruas Jalan Raya Bugis memiliki nilai DS sebesar 1.0997, LoS=E. Simpang tidak bersinyal yang ditinjau mengalami perubahan kinerja. Nilai derajat kejenuhan pertigaan jalan Simpang L.A Sucipto meningkat menjadi 0.966 dengan tundaan sebesar 17.64 det/smp , Simpang Industri Wendit Barat mmiliki nilai DS=0.86 dengan tundaan sebesar 14.63 det/smp, serta Simpang Saptorenggo memiliki nilai DS =2.258 dengan tundaan sebesar -3.20 det/smp sehingga tingkat pelayanan uang dimiliki oleh masing-masing simpang tidak bersinyal adalah C,C dan F Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan antara lain mengubah simpang tidak bersinyal menjadi besinyal dengan tiga fase pergerakan , melakukan perbaikan geometri pada badan jalan dan masing masing kaki simpang yang ditinjau, serta melakukan pengaturan ulang waktu siklus pada simpang bersinyal. Perhitungan kinerja jaringan jalan yang ditinjau serta perbaikan berdasarkan Pendoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI).

English Abstract

Infrastructure development in Indonesia is growing rapidly nowadays. We can how much infrastructure development in all of department include transportation development by government. The one of focus of national development is transportation network like highway development. One of them is Pandaan-Malanng Highways, the continues highway from Gempol-Pandaan highways which is planed has 37,6 km length and across Pasuruan, Malang City, and Kabupaten Malang. Pandaan-Malang highway development resulted in changes to the path of trucks. This line changes result in a change of the burden of traffic towards the road of L.A Sucipto-Wendit Barat-Bugis and give impact on the level of service traffic. The increase in the volume of traffic may cause congestion, delayed, and so on, which interfere the activities of local people and especially road users. Therefore, analysis impact of road status change is required in order to review the influence of the movement of new traffic towards the existing road network and after new traffic movements due to the construction of Pandaan-Malang highway. The performance of the road network, which is reviewed after the operation of Pandaan-Malang highways, had degrees of saturation (DS) value above 0.75 and level of service ≥ c. In L.A. Sucipto roads have DS value=0.9474 with a level of service in D value and for Bugis roads have DS value 1.0997 with a level of service in E value. The reviewed unsignaled intersection changed in performance. The degree of saturation value of the road t-junction L.A. Sucipto increased to 0.966 with delayed of 17.64 sec/pcu, Wendit Barat industrial intersection has DS value of 0.86 with delayed of 14.63 sec/pcu, and Saptorenggo intersection has DS value of 2.258 with delayed of -3.20 sec/pcu, and so the level of service owned by each unsignaled intersection were C, C, and F. Corrective actions that can be performed include changing the intersection from signaled to unsignaled with three-phase movement, doing improvement on the road geometry and each foot of intersection reviewed, as well as do a reset cycle time at the signaled intersection. Calculation and improvement of the road network performance were reviewed based on Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) and Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/968/051810564
Uncontrolled Keywords: Lalu lintas, Tol Pandaan-Malang, Derajat kejenuhan, Tingkat Pelayanan Traffic, Pandaan-Malang Highway, Degree of Saturation, Level of Service
Subjects: 300 Social sciences > 388 Transportation > 388.1 Roads
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Nov 2018 08:19
Last Modified: 21 Nov 2018 08:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12877
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item