Strategi Pengembangan dan Dampak Agrowisata Belimbing Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung).

Riyanti, Ana (2011) Strategi Pengembangan dan Dampak Agrowisata Belimbing Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan agrowisata. Hal ini bisa dilihat dari kondisi alam, keanekaragaman hayati dan budayanya. Kekayaan alam yang melimpah tersebut dapat dim anfaatkan sebagai sumber plasma nutfah/genetik dan atau sebagai areal wisata. Fakta yang menjadi fenomena tersebut mendorong pemerintah untuk terus berusaha kembali meningkatkan minat masyarakat terhadap bidang pertanian. Keunikan - keunikan tersebut merupakan aset yang dapat menarik bangsa lain untuk berkunjung/berwisata ke Indonesia. Namun pada kenyataannya saat ini pengembangan wisata agro di Indonesia belum sepenuhnya dikembangkan dan dikelola secara optimal. Padahal sesuai dengan keunikan kekayaan yang dimiliki oleh setiap daerah dan setiap obyek wisata agro seharusnya mempunyai kemampuan untuk menentukan sasaran dan bidang sasaran pasar yang akan dituju. Salah satu objek wisata agro yang bisa dikembangan adalah potensi pada produk hortikultura. Potensi pengembangan buah-buahan di indonesia sangat besar. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Kecamatan Boyolangu merupakan salah satu sentra penghasil Belimbing di Kabupaten Tulungagung. Salah satu diantaranya di Desa Moyoketen, di rumah Bp. Mulyono. Di area perkebunan Belimbing miliknya didirikan Agrowisata Belimbing, karena tempatnya dikelilingi lahan pohon belimbing yang luas, bernuansa alami, dan berhawa sejuk. Di areal sekitar dua hektar ini wisatawan dapat menikmati fasilitas yang telah disediakan, diantaranya ruang pertemuan, arena bermain anak, mushola, sarana outbond, perpustakaan, sarana studi lapangan, karaoke gratis, pondok makan lesehan, aneka makanan yang terbuat dari bahan dasar belimbing, dan bisa petik buah sendiri. Melihat potensi yang ada, maka suatu strategi pengembangan yang tepat diperlukan bagi agrowisata ini untuk dapat bertahan, berkembang, dan bisa meningkatkan pendapatan bagi petani. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Manfaat yang dapat dipeoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani/masyarakat sekitar lokasi wisata. Dari latar belakang tersebut maka dirumuskan beberapa permasalahan yaitu 1) Bagaimana proses perencanaan strategi pengembangan yang dilakukan di agrowisata belimbing, 2) Bagaimana strategi yang digunakan untuk mengembangankan agrowisata belimbing, 3) Bagaimana dampak adanya agrowisata belimbing terhadap peningkatan pendapatan petani plasma. Tujuan Penelitian ini adalah untuk : 1) Untuk mendeskripsikan proses perencanaan strategi pengembangan yang dilakukan di agrowisata belimbing, 2) Merumuskan strategi pengembangan agrowisata belimbing berdasarkan identifikas faktor internal dan eksternal dengan menggunakan analisa SWOT, 3) Untuk menganalisis dampak dari adanya agrowisata belimbing terhadap peningkatan pendapatan petani plasma. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Hasan (2002) yaitu jenis penelitian yang mempelajari masalah-masalah serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Sedangkan penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja ( purposive ), yaitu dilakukan di Agrowisata Belimbing yang berada di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive. Menurut Hidayat (1989) bahwa sampel atau responden ditentukan dengan sengaja sebagai bagian dari non-probability sampling. Metode ini digunakan untuk mencari informasi dengan sumber yang dianggap sebagai key informan. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode Pengumpulan Data wawancara, observasi, dokumentasi Metode Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis data deskriptif kualitatif. Menurut Miles dan Huberman dalam Basrowi dan Suwardi (2008), analisis data ini dilakukan bersama dengan proses pengumpulan data diantaranya adalah melalui tiga tahap model air yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk mendeskripsikan proses perencanaan strategi pengembangan agrowisata belimbing dan untuk mengetahui dampak agrowisata belimbing terhadap peningkatan pendapatan petani plasma dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif. Untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Agrowisata Belimbing Digunakan Analisis SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunities, Threats ). Dari penelitian di dapatkan hasil bahwa: (1) Dalam proses perencanaan strategi pengembangan agrowisata belimbing yang meliputi: 1) Misi Perusahaan, 2) Sasaran, 3) Produk dan/ atau pasar, 4) Strategi, 5) Penelitian dan Pengembangan, 6) Peramalan Sistematik dan Pengumpulan Informasi, 7) Kilasan intuisi, 8) Masalah, 9) Oportunisme, 10) Identifikasi Peluang, Ancaman , Kekuatan , dan Kelemahan, 11) Keberuntungan. Proses perencanaan strategi pengembangan yang dilakukan di agrowisata belimbing secara garis besar sudah berjalan dengan baik. Namun pemimpin dalam melakukan perencaanaan dan pengambilan keputusan masih belum melibatkan karyawan. Pengelola merencanakan sendiri strategi yang akan diterapkan dalam pengembangan agrowisata belimbing. Partisipasi dari karyawan dalam proses perencanaan strategi pengembangan agrowisata belimbiing ini masih belum terlihat. Pemahaman pemimpin adalah masih percaya dengan diri sendiri, persepsi dari karyawan tidak digunakan oleh pemimpin dalam merencanakan dan mengelola agrowisata belimbing. Partisipasi karyawan dalam proses perencanaan strategi pengembangan agrowisata belimbing perlu ditingkatkan, sehingga dengan adanya tambahan ide dan saran dari karyawan diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan usaha dan perumusan strategi secara bersama. (2) Berdasarkan hasil pengamatan di lapang diperolehlah faktor internal dan faktor eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Berdasarkan analisis lingkungan tersebut diperolehlah secara garis besar Strategi Pengembangan Agrowisata Belimbing yaitu sebagai berikut: 1) Memperluas daerah pemasaran produk, mengembangkan skala usaha, dan memperkuat kemitraan dengan petani plasma dan lembaga pendukung lainnya, serta mengembangkan produk baru dengan mengikuti perkembangan selera konsumen, meningkatkan pelayanan agar dapat memperkuat posisi agrowisata belimbing dibandingkan dengan usaha sejenis. 2) Mengoptimalkan penggunaan teknologi saat ini untuk promosi, packaging, dan melengkapi sarana dan prasarana yang ada dengan disesuaikan perkembangan teknologi saat ini. 3) Menambah tenaga kerja dan meningkatkan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan bagi karyawan. 4)

English Abstract

Indonesia has great potential to develop agro-tourism. This can be seen from the natural conditions, biodiversity and culture. Abundant natural resources can be utilized as a source germplasm / genetic and or as a tourist area. The fact that the phenomenon prompted the government to continue to try to re-enhance the public interest to agriculture. Uniqueness - the uniqueness is an asset that could attract other people to visit / travel to Indonesia. But in fact today the development of agro-tourism in Indonesia has not fully developed and managed optimally. Whereas in accordance with the uniqueness property owned by each region and each agro-tourism should have the ability to set goals and target market areas to be addressed. One of the agro tourism object that can be cultivated is the potential in horticultural products. Potential development of fruits in Indonesia are very large. Agrotourism is part of the attractions that take advantage of farm (agro) as a tourist attraction. The aim is to broaden the knowledge, experience recreation, and business relations in agriculture. Through the development of agro-tourism that highlight local culture in the use of land, we can increase farmers income while conserving the land resources, and preserve local culture and technologies that generally complies with the conditions of their natural environment. Boyolangu Subdistrict is one of production centers in the District of leatherback Tulungagung. One of them in the village of Moyoketen, at Mr. Mulyono farm. He has starfruit farm as an agrotourism object, because it is surrounded by the starfruit farm, natural view, and freezing air. In the area of about two hectares tourists can enjoy the facilities already provided, including a meeting room, children playground, praying, outbound facilities, library, field study facilities, free karaoke, unfurnished dish, various foods made from basic materials starfruit, and can pick their own fruit. Seeing the potential that exists, then an appropriate development strategy is needed for agro-tourism is to survive, grow, and can increase income for farmers. Agro-tourism development in accordance with the capabilities, typology, and ecological function of land will directly influence the sustainability of land resources and farmers incomes as well as the surrounding community. These activities will indirectly enhance the positive perception of farmers as well as the surrounding community will sense the importance of preservation of agricultural land resources. Agro-tourism development in turn will create jobs, because this business can absorb workers from the surrounding community. The benefits that can dipeoleh of agrotourism is to conserve natural resources, preserve the local technology, and increase income of farmers / communities around tourist sites. Dai background is then formulated a few problems: 1) How does strategic planning process conducted in the agro-tourism development starfruit, 2) How is the strategy used for agrotourism mengembangankan starfruit, 3) What is the impact of agro starfruit to increase farmers income. The purpose of this study were to: 1) To describe the strategic planning process conducted in the agro-tourism development starfruit, 2) Formulate a development strategy based on agro starfruit identifikas internal and external factors using a SWOT analysis, 3) To analyze the impact of the agro-tourism to increase revenues starfruit smallholders. This research is a type of descriptive research. According to Hasan (2002) are the type of research that studied the issues and ordinances that apply in the communities and situations, including about relationships, activities, attitudes, views and processes that are underway and the effects of a phenomenon. Determination of the location of the research done on purpose (purposive), which is done in Agro Belimbing located in the Village District Moyoketen Boyolangu Tulungagung district of East Java. Determination of the respondents in this research is done on purpose or purposive. According to Hidayat (1989) determined that the sample or the respondent deliberately as part of a nonprobability sampling. This method is used to find information sources that are considered as key informants. Data collected in this study are primary data and secondary data. Interview data collection methods, observation, documentation Analysis Methods The data used in this research is descriptive qualitative data analysis. According to Miles and Huberman in Basrowi and Suwardi (2008), data analysis was conducted jointly with the process of collecting such data is through a three stage water model that is data reduction, data presentation and drawing conclusions or verification. To describe the process of strategic planning and development of agro starfruit starfruit to determine the impact of ecotourism on increasing farmers income plasma is done by qualitative descriptive. Formulating Strategies for Development of Agrotourism of strarfruit Used SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Of research in getting the results that: (1) in agro-tourism development strategic planning process that includes a starfruit. 1)The companys mission, 2) Objectives, 3) Products and / or market 4) Strategy, 5) Research and Development, 6) Systematic Forecasting and Information Gathering, 7) Flash of intuition, 8) Problems, 9) Opportunism, 10) Identify Opportunities, Threats, Strengths, and Weaknesses, 11) Lucky. Strategic planning process conducted in the agro-tourism development leatherback largely been going well. But in doing perencaanaan leaders and decision-making is still not involving employees. Managers plan their own strategies to be applied in the development of agro starfruit. Participation of employees in the strategic planning process is the development of agro belimbiing maish yet to be seen. (2) Based on observations in the field diperolehlah internal factors and external factors which include the strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Based on the environmental analysis getting outline The Development Strategy Agrotourism of starfruit is as follows: 1) Expanding the area of product marketing, developed a scale enterprises, and strengthen partnerships with smallholders and other supporting agencies, as well as developing new products to keep up with consumer tastes, improving services in order to strengthen the position of agro starfruit compared with similar business. 2) Optimizing the use of current technology for the promotion, packaging, and complement existing facilities and infrastructure with the current adapted to technological developments. 3) Adding manpower and improve the quality of human resources to conduct training for employees. 4) Improving product quality and stock of products to meet the demand of visitors and consumers can be met. (3) Given these benefits agro starfruit starfruit felt by farmers who became the plasma of agro starfruit. Perceived a significant increase in revenues seen from a few years ago before the establishment of agro leatherback is in about the year 2007. With the agro star fruit, star fruit selling price of fresh fruit from the farmer is more stable when it is sold other than in agrotourism starfruit. Impact of agro starfruit to increase far mers income increase can be said, that for food and clothing needs of family farmers are met. Suggestions can be submitted by researchers are as follows: 1) The management must be more to involve the farmers that exist around the environment to be used as agrotourism starfruit plasma so as to develop agrotourism starfruit and could expand the area of tourism. 2) Agro starfruit need to expand efforts to increase cooperation with government and private agencies to support the development of agro-tourism is the future star fruit. 3) For further studies are expected to do better research by developing o

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/201/051103817
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 Mar 2012 11:03
Last Modified: 20 Apr 2022 01:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128710
[thumbnail of BAB_I_-_BAB_7_+_DP_+_LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
BAB_I_-_BAB_7_+_DP_+_LAMPIRAN.pdf

Download (11MB) | Preview
[thumbnail of COVER_-_DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
COVER_-_DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item