Wirawan, Bima Maulana (2011) Pengaruh konsentrasi Rootone-F dan panjang stek terhadap efisiensi penggunaan bahan stek tanaman anggur (Vitis vinifera var. Prabu Bestari). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Anggur termasuk ke dalam marga vitis. Permintaan akan buah anggur meningkat seiring dengan meningkatnya taraf hidup sebagian masyrakat Indonesia serta semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi buah dalam menjaga kesehatan mereka, sehingga sentra budidaya anggur di Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan. Hal ini ditunjukkan dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa impor buah anggur kurun waktu 2001-2005 mencapai 29.501.977 kg dengan nilai US $ 39.527.300. Dalam memenuhi kebutuhan anggur nasional, dibutuhkan bibit yang cukup banyak dan dapat menurunkan sifat indukannya atau biasa disebut bibit unggul. Dalam usaha mendapatkan bibit unggul, terdapat berbagai teknik perbanyakan tanaman anggur, salah satunya perbanyakan vegetatif dengan teknik stek.Tanaman yang dihasilkan dari stek mempunyai persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Berdasarkan survei di lapangan, penangkar bibit anggur lebih banyak menggunakan panjang stek 25-30 cm dengan jumlah mata tunas 3-4 karena mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun penggunaan bahan stek dengan panjang sekian, akan tidak cukup banyak bahan stek yang didapat dari satu pohon induk. Dalam hitungan per 20 pohon induk, maksimal hanya didapat 400 bahan stek. Untuk mendapatkan bahan stek yang lebih banyak, ukuran stek harus lebih pendek dari biasanya, sedangkan untuk meningkatkan keberhasilan stek perlu diberikan hormon tambahan. Dalam hal ini hormon tambahan yang digunakan adalah Rootone-F. Rootone-F sangat aktif mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar karena mengandung hormon auksin. Oleh sebab itu, dilakukan percobaan untuk mencari kombinasi yang tepat antara pemberian konsentrasi Rootone-F dengan panjang stek terhadap efisiensi penggunaan bahan stek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi Rootone-F dan panjang stek terbaik sehingga penggunaan stek tanaman anggur dapat lebih efisien. Hipotesis yang diajukan adalah pemberian Rootone-F dengan konsentrasi tepat dengan ukuran panjang stek yang tepat dapat menjadi kombinasi yang efisien dalam penggunaan bahan stek tanaman anggur. Penelitian dilaksanakan di Desa Kasin, Kelurahan ampeldento, Kecamatan Karangploso, Malang, dengan ketinggian tempat 500 m dpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2010 sampai dengan bulan Juni 2010. Alat yang digunakan pada percobaan ini meliputi: penggaris, gelas air mineral ukuran 220 ml, kamera digital, timbangan analitik, hand sprayer, gunting stek. Bahan tanam yang digunakan ialah stek cabang tanaman anggur varietas Prabu bestari yang memiliki panjang stek 15, 20, 25 dan 30 cm. Rootone F dengan konsentrasi 100, 200, 300 dan 400 ppm. Media tanam campuran antara tanah; sekam bakar; pupuk kotoran kambing (1:1:1), polibag diameter 15 cm, paranet 50%, alkohol 70%, furadan 3G, serta insektisida. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial ) dua faktor dengan tiga kali ulangan. Faktor I ialah 100 ppm Rootone-F (R1), 200 ppm Rootone F (R2), 300 ppm Rootone F (R3), 400 ppm Rootone-F (R4). Faktor II ialah panjang stek 15 cm (S1), panjang stek 20 cm (S2), panjang stek 25 cm (S3), panjang stek 30 cm (S4). Pengamatan dilakukan pada pertumbuhan vegetatif secara destruktif dan non destruktif. Pengamatan non-destruktif dilakukan mingguan. Pengamatan destruktif dilakukan pada umur 10 mst. Pengamatan non-destruktif mingguan dilakukan sebanyak 5 kali dengan interval waktu 2 minggu, yaitu 2, 4, 6, 8, 10 minggu setelah tanam (mst). Pengamatan non-destruktif meliputi : jumlah tunas, jumlah daun, persentase keberhasilan stek yang tumbuh. Pengamatan destruktif meliputi : jumlah akar, panjang akar, bobot kering total tanaman. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5 %. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan uji perbandingan dengan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Penggunaan bahan stek yang semakin panjang, membuat pemberian konsentrasi Rootone-F yang dibutuhkan semakin rendah. Hal ini ditunjukkan pada pengamatan keberhasilan tumbuh stek, jumlah akar, panjang akar dan bobot kering total tanaman. Penggunaan bahan stek yang semakin panjang dan semakin tinggi pemberian konsentrasi Rootone-F menghasilkan jumlah akar dan panjang akar yang terbentuk meningkat pula.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/197/051103813 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 09 Mar 2012 10:28 |
Last Modified: | 20 Apr 2022 01:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128704 |
Preview |
Text
051103813.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |