Karakteristik Fisiologis Fenotip F5 Potensi Hasil Sedang Kedelai Persilangan Galur Brawijaya dengan Varietas Argomulyo

Saputri, Rizkia (2011) Karakteristik Fisiologis Fenotip F5 Potensi Hasil Sedang Kedelai Persilangan Galur Brawijaya dengan Varietas Argomulyo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap tahun konsumsi kedelai dalam negeri terus meningkat yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah impor kedelai sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk. Kebutuhan konsumsi kedelai dalam negeri tahun 2011 diperkirakan sebanyak 2,3 juta ton, Padahal Angka Ramalan I (ARAM I) produksi kedelai secara nasional pada tahun 2011 diperkirakan 934,00 ribu ton (BPS, 2011). Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan produktivitas kedelai untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri dengan memunculkan varietas unggul. Salah satu upaya untuk mendapatkan varietas unggul kedelai adalah melalui perakitan varietas dengan melakukan persilangan buatan. Pada penelitian ini menyilangkan antara var Brawijaya dan Argomulyo. Seleksi pada kedelai F2, F3, dan F4 persilangan var. Brawijaya vs var. Argomulyo telah dilakukan pada penelitian sebelumnya dan hasilnya menunjukan jumlah polong yang beragam, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pada kedelai F5. Seleksi kedelai F5 didasarkan pada jumlah polong kedelai F4 yang diklasifikasikan menjadi potensi hasil tinggi, sedang dan rendah berdasarkan jumlah polong. Potensi hasil sedang pada kedelai F5 ialah kedelai yang berjumlah polong rata-rata 225 pertanaman. Tujuan penelitian ini adalah Mempelajari keragaman genetik dari beberapa fenotip F5 kedelai hasil persilangan galur Brawijaya dengan Argomulyo, Untuk mendapatkan fenotipe F5 dengan produktivitas tinggi yang meliputi jumlah polong, jumlah biji dan bobot kering biji yang tinggi, untuk mempelajari hubungan kadar nitrogen daun dan klorofil total dengan laju fotosintesis fenotip F5 sebagai fungsi dari sifat fisiologis. Hipotesis yang diajukan ialah tanaman kedelai F5 hasil persilangan galur Brawijaya dengan var. Argomulyo menunjukan keseragaman genetik, tanaman kedelai F5 dengan jumlah polong banyak akan menghasilkan tanaman dengan jumlah biji dan bobot kering biji yang tinggi, kadar nitrogen daun dan klorofil total berpengaruh nyata terhadap laju fotosintesis fenotip F5. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Juni sampai 1 September 2010, di kebun percobaan Fakutas Pertanian di Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Lokasi percobaan terletak pada ketinggian 303 m dpl, dengan suhu minimum 180 - 210 C dan suhu maksimum 300 - 330 C . Jenis tanah yang digunakan adalah tanah alfisol dengan pH tanah 6 – 6,2 dan curah hujan 100 mm/bulan. Metode yang digunakan ialah Metode Grid (petak) dimana kondisi lingkungan tetap sama (homogen). Metode grid digunakan untuk memperkecil heterogenitas lingkungan. Dengan petak yang lebih kecil dianggap bahwa lingkungan pada satu petak homogen, sehingga perbedaan tanaman pada suatu petak dianggap sebagai perbedaan genetik. Perlakuan terdiri atas 5 fenotip F5 meliputi 14 nomor hasil persilangan galur Brawijaya dengan var. Argomulyo yang terseleksi dan 1 perlakuan var. Argomulyo sebagai kontrol.Bahan tanam yang digunakan ialah kedelai F4 yang telah diseleksi berdasarkan jumlah polong. Alat-alat yang digunakan dalam enelitian ialah rol meter, sprayer, gelas ukur, timbangan analitik, oven, Light Meter, LI-6400 Portable photosynthesis system dan spektrofotometer.Bahan–bahan yang digunakan ialah 14 nomor benih F5 kedelai hasil persilangan galur Brawijaya dengan varietas Argomulyo, kedelai varietas Argomulyo, nematisida furadan, fungisida Antracol 70 WP 1 l ha-1 , pupuk urea, SP-18, KCl . Pengamatan karakterisrik fisiologi yang dilakukan pada kedelai terdiri dari pengamatan destruktif, non destruktif dan komponen panen. Pengamatan destruktif dilakukan 1 kali pada saat 60 hst dan non destruktif sebanyak 4 kali yaitu pada saat tanaman berumur 15, 30, 45,dan 60 dengan mengamati tanaman dalam petak penelitian. Variabel pengamatan destruktif meliputi : kadar nitrogen daun dan kadar klorofil daun. Variabel pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman , jumlah daun, laju fotosintesis. Pengamatan komponen hasil panen meliputi jumlah polong per tanaman dihitung semua polong yang terbentuk saat panen, jumlah polong biji 1, 2, 3, 4 per tanaman dihitung masing-masing polong yang terbentuk, bobot kering biji pertanaman, per polong dan per biji diperoleh dengan menimbang biji tanaman yang telah dikeringkan dengan sinar matahari, jumlah biji pertanaman dan per polong diperoleh dengan cara menghitung seluruh biji tanaman. Pengamatan laju fotosintesis dilakukan pada siang hari pukul 10.00 – 13.00 WIB pada par 500 mol m -2 s -1. CO2 400 mol CO2 mol -1 dan flow rate 500 mol s-1.Pengukuran laju fotosintesis menggunakan Li-6400 Portable photosynthesis system pada 60 hst. Analisis klprofil menggunakan spectrophotometer dan analisis nitrogen menggunakan labu Kjedahl. Kriteria sampel daun untuk pengukuran laju fotosintesis, klorofil dan nitrogen ialah daun awal yang membuka sempurna yang terpapar sinar matahari, sehat dan utuh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5 %. Apabila terjadi interaksi atau pengaruh maka dilanjutkan dengan uji perbandingan menggunakan uji Duncan pada taraf = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat keragaman genetik pada tanaman kedelai F5 hasil persilangan var. Brawijaya dengan Argomulyo yang ditunjukkan pada distribusi frekuensi berdasarkan kelas jumlah polong dan bobt kering biji per tanaman. Perbedaan karakteristik fisiologis tanaman F5 diakibatkan oleh interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan. Berat kering biji dan jumlah biji meningkat dengan peningkatan jumlah polong. Demikian pula dengan bobot kering biji yang memiliki hubungan erat dengan jumlah biji. Sedangkan kadar nitrogen daun dan klorofil total tidak berpengaruh nyata terhadap laju fotosintesis fenotip F5 galur Brawijaya dengan var. Argomulyo. Tanaman kedelai F5 dengan jumlah polong banyak menghasilkan tanaman dengan bobot kering biji yang tinggi, hal ini dapat dilihat pada fenotipe F5/70.221 dan F5/20.218 yang memiliki daya hasil lebih tinggi dibandingkan dengan hasil persilangan yang lain, akan tetapi daya hasil yang lebih tinggi pada tanaman F5 kriterianya masih berada dibawah kriteria potensi hasil sedang pada F4.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/124/051102730
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Jul 2011 10:52
Last Modified: 19 Apr 2022 01:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128629
[thumbnail of 051102730.pdf]
Preview
Text
051102730.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item