Pengaruh dosis dan waktu aplikasi kompos kulit kopi pada pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays L.) Var. P21

Agustin, Adelia Krismaharani (2010) Pengaruh dosis dan waktu aplikasi kompos kulit kopi pada pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays L.) Var. P21. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung (Zea mays L.) ialah tanaman pangan kedua yang paling luas dibudidayakan di Indonesia setelah padi. Pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan menyebabkan penurunan kesuburan pada lahan pertanian. Hal ini berakibat pada rendahnya produktivitas jagung. Permasalahan kesuburan tanah ini dapat diatasi dengan pemberian pemberian pupuk organik. Salah satu jenis pupuk organik yang dapat dipakai ialah kompos kulit kopi. Pengolahan kopi menghasilkan limbah kulit kopi. Pada umumnya limbah kulit kopi yang dihasilkan oleh perkebunan hanya ditumpuk di sekitar kebun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penggunaan kompos kulit kopi pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan untuk mengetahui dosis dan waktu aplikasi kompos kulit kopi yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil jagung. Hipotesis yang diajukan Penambahan dosis dan waktu aplikasi kompos kulit kopi yang semakin awal akan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan November 2009 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan adalah cangkul, raffia, penggaris, label dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah benih jagung varietas Pioneer 21 dan kompos kulit kopi. Penelitian terdiri dari 2 faktor perlakuan yang dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama ialah dosis kompos kulit kopi, terdiri dari: D1: 5 ton ha-1, D2: 10 ton ha-1 dan D3: 15 ton ha-1. Faktor kedua ialah waktu aplikasi kompos kulit kopi terdiri dari W1: 14 hari sebelum tanam, W2: 7 hari sebelum tanam dan W3: 0 hari (pada saat tanam). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh total petak percobaan sebanyak 27 petak. Pengamatan yang dilaksanakan yaitu, 1) pengamatan pertumbuhan, dilaksanakan pada 15, 30, 45, 60, 75 dan 90 hari setelah tanam (hst) dan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat kering total tanaman; 2) pengamatan hasil meliputi bobot tongkol kelobot, bobot tongkol kupasan, panjang tongkol, diameter tongkol dan hasil panen. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis varian (Anova), jika terdapat perbedaan nyata dalam perlakuan dilanjutkan uji Duncan dengan tingkat kerpercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara dosis kompos kulit kopi dan waktu aplikasinya pada parameter pertumbuhan dan parameter hasil tanaman jagung. Dari hasil pengamatan pertumbuhan dan hasil, rata-rata yang lebih tinggi didapatkan dari kombinasi perlakuan yang berbeda, namun secara umum kombinasi perlakuan dosis 15 ton ha-1 yang diaplikasikan pada 14 hari sebelum tanam menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang lebih baik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain. Dosis kompos kulit kopi 15 ton ha-1 umumnya memberikan rata-rata parameter pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan dosis kompos kulit kopi yang lain. Hal ini karena dengan pemberian dosis 15 ton ha-1 dapat mencukupi kebutuhan hara tanaman jagung. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya peningkatan kandungan bahan organik tanah di dalam tanah sehingga dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK). Pada umumnya waktu pengaplikasian kompos kulit kopi 14 hari sebelum tanam berpengaruh positif pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adanya pengaruh yang nyata pada waktu aplikasi kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung karena waktu yang dibutuhkan untuk proses dekomposisi cukup sehingga dapat menyediakan unsur yang dibutuhkan tanaman. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terjadi interaksi antara dosis dan waktu aplikasi kompos kulit kopi yang diberikan pada tanaman jagung. Pemberian kompos kulit kopi dengan dosis 15 ton ha-1 pada 14 hari sebelum tanam meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung yaitu pada parameter luas daun, jumlah daun dan bobot kering total tanaman yang juga menghasilkan hasil tertinggi yaitu 11,57 ton pipilan kering. Saran yang dapat diajukan ialah Pembuatan kulit kopi menjadi kompos sebaiknya menggunakan tambahan dekomposer supaya lebih cepat tersedia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/32/051000414
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Mar 2010 12:04
Last Modified: 18 Apr 2022 02:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128551
[thumbnail of 051000414.pdf]
Preview
Text
051000414.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item