Puspasari, Noferina (2010) Analisis Supply Chain Management Durian (Durio zibethinus) : Studi Kasus pada Desa Wonoagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usaha durian lokal telah lama dirintis oleh masyarakat sekitar Kecamatan Kasembon. Hampir semua tanaman durian yang ada di Kasembon sudah ada sejak dulu, sehingga petani durian hanya merawat tanaman durian yang sudah ada. Beberapa jenis durian lokal yang ada di Kasembon, khususnya Desa Wonoagung adalah durian bajul, durian kunir dan durian jogrog. Walaupun demikian, kualitas dan image produk durian lokal secara fisik masih kalah dengan durian impor. Agar produk sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen, salah satu cara yang dilakukan adalah melalui supply chain management. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis penerapan komponen dasar SCM durian, (2) Menganalisis keputusan utama dalam SCM durian, (3) Menganalisis aliran uang, barang, dan informasi pada rantai pemasaran durian, (4) Menganalisis pendapatan petani dan lembaga pemasaran durian yang melakukan dan tidak melakukan aktivitas penambahan nilai. Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat pendapatan antara lembaga pemasaran yang melakukan aktivitas penambahan nilai dengan lembaga pemasaran yang tidak melakukan aktivitas penambahan nilai. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penelitian dilakukan di Desa Wonoagung. Pemilihan lokasi ditetapkan secara purposive. Penelitian dilakukan bulan Januari sampai Maret 2010. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif dan analisis biaya, penerimaan dan pendapatan. Analisis deskriptif digunakan menganalisis tingkat penerapan komponen dasar SCM, menganalisis keputusan utama dalam SCM, dan juga menganalisis aliran barang, uang, dan informasi yang terjadi dalam SCM durian. Sedangkan analisis biaya, penerimaan dan pendapatan digunakan untuk menganalisis pendapatan lembaga pemasaran durian yang melakukan dan tidak melakukan aktivitas penambahan nilai. Hasil analisis dan pembahasan tingkat penerapan komponen dasar SCM menunjukkan bahwa tidak semua aktivitas komponen dasar SCM ( plan, source, make, deliver, return) telah dilakukan. Selain itu, persediaan dan transportasi merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan oleh petani dan lembaga pemasaran saat mengambil keputusan dalam penerapan SCM. Aliran informasi tidak sampai ke tangan petani, melainkan masih tertahan di penebas durian. Analisis pendapatan dan biaya menunjukkan tingkat pendapatan lembaga pemasaran yang melakukan aktivitas penambahan nilai lebih besar daripada lembaga pemasaran yang tidak melakukan aktivitas penambahan nilai. Dari hasil analisis dan pembahasan supply chain management durian, dapat disimpulkan bahwa (1) Supply chain management durian belum terpenuhi. Hal ini dikarenakan masih terputus-putusnya rantai yang menghubungkan antar elemen SCM, sehingga belum memenuhi syarat SCM dimana antar elemen harus saling terikat dan bekerjasama dalam satu kesatuan, (2) Persediaan dan transportasi merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan oleh petani dan lembaga pemasaran saat mengambil keputusan dalam penerapan SCM, (3) Aliran uang mengalir dari konsumen ke petani. Aliran barang mengalir dari petani ke konsumen. Sedangkan aliran informasi tidak sampai ke tangan petani, melainkan masih tertahan di penebas durian, (4) Tingkat pendapatan lembaga pemasaran yang melakukan aktivitas penambahan nilai lebih besar daripada lembaga pemasaran yang tidak melakukan aktivitas penambahan nilai. Petani sebagai salah satu mata rantai SCM, oleh karena itu perlu dibentuk suaatu kelompok tani yang juga diharapkan sebagai “embriyo” untuk merangkai rantai SCM yang masih terputus putus. Selain itu, sebaiknya komponen dalam penerapan SCM dipertimbangkan secara menyeluruh oleh petani dan lembaga pemasaran untuk memperkuat hubungan kejasama dalam rantai pemasaran agar pendistribusian produk dari produsen ke konsumen berjalan dengan lancar. Lembaga pemasaran durian hendaknya lebih terbuka dalam hal penyampaian informasi kepada petani, sehingga harga di tingkat petani tidak selalu terpuruk. Adanya aktivitas penambahan nilai yang dilakukan oleh lembaga pemasaran hendaknya diimbangi dengan peningkatan kualitas buah durian di tingkat petani agar harga jual di tingkat petani juga meningkat selain itu perlu adanya penyuluhan dan pelatihan mengenai pengolahan durian menjadi produk jadi agar dapat meningkatkan nilai tambah durian serta meningkatkan pendapatan petani dan pedagang durian.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2010/277/051003922 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.6 Tropical and subtropical fruits |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 17 Jan 2011 13:54 |
Last Modified: | 18 Apr 2022 01:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128508 |
Preview |
Text
051003922.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |