Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Kerupuk Gelembung Udara Ikan : Studi Kasus di Desa Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik

Khadijah, Elok (2010) Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Kerupuk Gelembung Udara Ikan : Studi Kasus di Desa Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kerupuk merupakan makanan ringan yang telah dikenal dan dikonsumsi oleh kebanyakan penduduk Indonesia, bahkan dunia serta menjadi makanan kegemaran semua lapisan masyarakat, diberbagai jenjang usia dan kelas ekonomi. Selain dapat dikonsumsi sebagai pendamping makan, kerupuk juga dapat dikonsumsi sebagai makanan ringan, bahkan kerupuk yang mempunyai keistimewaan tertentu bisa dijadikan sebagai jajanan atau buah tangan. Umumnya bahan baku kerupuk terbuat dari ikan. Secara umum, ikan merupakan bahan baku yang banyak digunakan dalam industri pengolahan makanan, seperti pengalengan ikan, pengeringan ikan serta industri kerupuk. Dalam industri pengolahan ikan, daging ikan adalah bahan baku utama, sehingga pada akhir proses produksi akan menghasilkan limbah yang berupa kepala ikan, kulit ikan, isi perut ikan, duri ikan dan juga gelembung udara ikan. Lebih kurang 90% dari limbah ikan itu dibuang. Padahal limbah ikan dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat. Perlakuan untuk limbah buangan dari pengolahan pangan selain hanya untuk dibuang, juga dapat dimanfaat menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai jual. Salah satu upaya untuk memanfaatkan limbah ikan adalah dengan mengusahakan agroindustri kerupuk gelembung udara ikan. Selain untuk memanfaatkan potensi lokal yang ada, juga untuk memberikan masyarakat produk makanan, khususnya kerupuk yang bersih dari bahan kimia berbahaya. Adanya potensi bahan baku kerupuk gelembung udara ikan, selain dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat juga dapat mengurangi masalah ketenagakerjaan yang ada. Adanya kemudahan dalam mendapatkan bahan baku bagi agroindustri dan jaminan pasar untuk produk-produk yang menjadi bahan baku usaha tersebut, akan menciptakan suatu bentuk simbiosis yang saling menguntungkan di antara keduanya. Dengan adanya prospek yang menjanjikan dari perkembangan agroindustri kerupuk gelembung udara ikan yang berkaitan dengan nilai tambah produk dan masih terdapatnya kendala agroindustri, maka sasaran penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar nilai tambah dan merumusan strategi yang tepat untuk pengembangan usaha agroindustri kerupuk gelembung udara ikan. Tujuan dari penelitian pada agroindustri kerupuk gelembung udara ikan yaitu untuk menganalisis: (a) biaya, penerimaan dan keuntungan; (b) nilai tambah; (c) lingkungan internal dan eksternal dan; (d) strategi pengembangan. Penelitian ini dilakukan di agroindustri pembuatan kerupuk gelembung udara ikan yang berlokasi di Desa Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive), karena agroindustri tersebut merupakan salah satu agroindustri pembuatan kerupuk gelembung udara ikan dan juga yang mempelopori terciptanya produk kerupuk gelembung udara ikan yang dimana sampai saat ini, hanya di agroindustri ini saja yang memproduksi kerupuk dengan bahan baku gelembung udara ikan dengan jumlah yang cukup besar. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu analisis kualitatif (analisis matriks IE, Grand Strategy, SWOT, Balanced Scorecard) dan analisis kuantitatif (analisis nilai tambah; analisis biaya, penerimaan dan keuntungan). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu agroindustri yang memproduksi kerupuk rambak gelembung udara ikan lebih menguntungkan daripada agroindustri yang memproduksi kerupuk kancing gelembung udara ikan. Agroindustri kerupuk gelembung udara ikan menciptakan nilai tambah yang tinggi dari pengolahan limbah gelembung udara ikan. Baik untuk kerupuk rambak maupun kerupuk kancing gelembung udara ikan. Dari kerupuk rambak gelembung udara ikan, tercipta rasio nilai tambah sebesar 75,66 % dan 53,04 % untuk pengolahan kerupuk kancing gelembung udara ikan. Rasio nilai tambah agroindustri kerupuk gelembung udara ikan termasuk ke dalam nilai tambah yang tinggi karena lebih dari 40 %. Pada proses pengolahan kerupuk rambak gelembung udara ikan, agroindustri mengeluarkan biaya sebesar Rp 235.265,17 untuk tiap kali produksi. Sedangkan untuk proses pengolahan kerupuk kancing gelembung udara ikan, biaya total yang dikeluarkan adalah Rp 353.153,81 setiap produksi. Penerimaan yang diperoleh agroindustri dalam proses produksi kerupuk rambak gelembung udara ikan adalah Rp 720.000 sedangkan untuk produksi kerupuk kancing gelembung udara ikan adalah Rp 495.250 pada tiap kali produksi. Untuk setiap produksi, dihasilkan rata-rata 240 bungkus untuk kerupuk rambak gelembung udara ikan dan 141,5 bungkus untuk kerupuk kancing gelembung udara ikan. Sedangkan untuk harga masing-masing dari kerupuk adalah Rp 3.000 untuk kerupuk rambak pada tiap bungkusnya dan Rp 3.500 untuk kerupuk kancing gelembung udara ikan. Keuntungan rata-rata yang diterima oleh agroindustri kerupuk gelembung udara ikan untuk produk kerupuk rambak gelembung udara ikan adalah sebesar Rp 484.734,83 per produksi. Sedangkan untuk keuntungan rata-rata yang diterima agroindustri dari kerupuk kancing gelembung udara ikan adalah sebesar Rp 142.096,19 tiap produksi. Ratio R/C kerupuk rambak sebesar 3,06 dan untuk kerupuk kancing gelembung udara ikan sebesar 1,40. Agroindustri kerupuk gelembung udara ikan yang memproduksi kerupuk rambak memiliki BEP volume produksi sebesar 784 unit dan BEP harga produk Rp 980. Sedangkan agroindustri kerupuk kancing gelembung udara ikan memiliki BEP volume produksi sebesar 1.009 unit dan Rp 2.496 untuk BEP harga produk. Berdasarkan dari analisis matriks IE, posisi agroindustri ada pada sel IV yang merupakan posisi stabil dan hati-hati. Sedangkan untuk matriks Grand Strategy, agroindustri berada pada kuadran I yang merupakan kuadran dengan posisi agresif. Sehingga dari kedua analisis tersebut maka strategi yang digunakan pada agroindustri kerupuk gelembung udara ikan adalah Stability Strategy dan Aggressive Strategy. Alternatif strategi agroindustri kerupuk gelembung udara ikan yang dirumuskan pada matriks SWOT kemudian diterjemahkan dengan metode Balanced Scorecard dan menghasilkan strategi yang berfokus pada peningkatan pendapatan, peningkatan penjualan, efisiensi dan perbaikan kualitas produk, serta peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/274/051003919
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 17 Jan 2011 14:07
Last Modified: 14 Apr 2022 07:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128505
[thumbnail of 051003919.pdf]
Preview
Text
051003919.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item