Peningkatan produktivitas tanaman Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) melalui penambahan bahan organik

As`ari, Khafit (2011) Peningkatan produktivitas tanaman Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) melalui penambahan bahan organik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Apel ( Malus sylvestis Mill ) adalah jenis tanaman subtropis yang berasal dari pegunungan Caocasia di Persia dan bersifat tahunan, yang mampu beradaptasi di daerah tropis. Tanaman Apel pada daerah tropis mempunyai keunggulan tersendiri yaitu, pembuahan bisa diatur sepanjang tahun dengan perlakuan perompesan daun yang diikuti penataan cabang sebagai pengganti musim gugur. Tanaman Apel di Indonesia kebanyakan diusahakan pada daerah pegunungan seperti di daerah Batu, Nongkojajar, Kayumas dan Tawangmangu. Produktivitas Apel di wilayah Batu saat ini tergolong rendah. Hal ini berkaitan dengan penurunan dalam pertumbuhan tanaman sebagai dampak dari perubahan kualitas lingkungan tumbuh tanaman. Salah satunya adalah kasuburan dan kondisi fisik tanah yang sudah mulai menurun, sehingga menurunkan produktivitas komoditi pertanian khususnya tanaman Apel. Untuk itu dalam menjaga kuantitas, kualitas dan jaminan mutu produk buah Apel segar di Batu maka pertanian dengan sistem pertanian organik adalah salah satu solusinya. Menurut (Soesilo, 2004) pengelolaan tanaman Apel varietas Manalagi dengan budidaya secara organik mampu meningkatkan hasil buah. Oleh karena itu pemberian pupuk organik dan bahan-bahan organik lainnya diharapkan mampu memperbaiki dan mengembalikan kesuburan tanah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas apel di kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bahan organik sebagai salah satu solusi perbaikan kesuburan tanah untuk mengembalikan dan meningkatkan produktivitas Apel. Hipotesis penelitian ini ialah pemberian pupuk hayati dengan dosis 10ml.literˉ¹ dengan interval satu minggu dan penambahan pupuk kandang 10 kg.tanamanˉ¹ dapat meningkatkan produktivitas buah Apel Manalagi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni–Desember 2008 di desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji, kota Batu. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 1324 - 1326 m dpl dengan suhu rata-rata harian 21 0C – 22,4 0C. Alat yang digunakan yaitu gelas ukur, ember dan gayung ukuran liter untuk mengukur volume air, cangkul, hand counter dan kamera. Bahan yang digunakan adalah pohon Apel varietas Manalagi yang telah berumur ± 28 tahun sebanyak 45 tanaman, bahan organik nutrisi Bio Pamungkas, air serta pupuk kandang kotoran sapi dan pupuk kandang kotoran kambing. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan dan dalam masing-masing ulangan terdapat 3 tanaman Apel sehingga dalam setiap perlakuan terdapat 9 tanaman Apel. Perlakuan yang digunakan adalah : IoKo : Pupuk kandang 10 kg.tanamanˉ¹, sebagai kontrol. I1K1 : Pupuk kandang 10 kg.tanaman ˉ¹ dan pupuk hayati ii 5ml.literˉ¹, interval satu minggu. I1K2 : Pupuk kandang 10 kg.tanamanˉ¹ dan pupuk hayati 10ml.literˉ¹, interval satu minggu. I2K1: Pupuk kandang 10 kg.tanamanˉ¹ dan pupuk hayati 5ml.literˉ¹, interval dua minggu. I2K2: Pupuk kandang 10 kg.tanaman ˉ¹ dan pupuk hayatiS 10ml.literˉ¹, interval dua minggu. Pengamatan yang dilakukan adalah non destruktif yaitu jumlah tunas, jumlah bunga, jumlah bakal buah, persentase fruitset, dan produktivitas tanaman Apel. Pengamatan secara destruktif yang dilakukan yaitu analisis unsur hara pada tanah saat awal dan akhir panen, analisis kandungan unsur hara N, P dan K (%) pada ±120 hsr, berat buah, kadar gula (% brix) dan tingkat kekerasan buah (lbf). Kemudian data variabel pengamatan akan dianalisis menggunakan analisis peragam pada taraf α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah tunas, jumlah bunga, jumlah bakal buah dan hasil panen Apel Manalagi, tidak dipengaruhi oleh penambahan bahan organik. Hal ini disebabkan oleh besarnya keragaman diameter batang tanaman Apel. Hasil rata-rata hasil penen buah Apel Manalagi tergolong rendah, dimana rata-rata hasil panen buah Apel setelah disesuaikan terhadap diameter batang, rata-rata hasil tertinggi terdapat pada perlakuan I0K0 yaitu 27,09 kg.pohon-1 , dan rata-rata hasil panen terrendah terdapat pada perlakuan I2K1 yang hanya mencapai 16,69 kg.pohon-1. Walaupun tidak memberikan pengaruh secara nyata, penambahan bahan organik mampu meningkatan hasil panen dari musim sebelumnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/225/051002919
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 Jan 2011 09:39
Last Modified: 14 Apr 2022 03:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128460
[thumbnail of 051002919.pdf]
Preview
Text
051002919.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item