Pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung (Zea mays L.) pada sistem agroforestri Sengon (Paraserianthes falcataria Nielson), Kopi (Coffea arabica L).

Fauzi, Ihwanul (2010) Pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung (Zea mays L.) pada sistem agroforestri Sengon (Paraserianthes falcataria Nielson), Kopi (Coffea arabica L). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang cukup tinggi mendorong bertambahnya permintaan akan ruang/lahan baik untuk pemukiman ataupun untuk usaha, akibatnya terjadi konversi lahan hutan sekitar 50 hektar per tahun (Nasution dan Joyowinoto, 1995). Hal tersebut dapat menambah jumlah lahan kritis dan kerusakan dalam suatu wilayah. Kerusakan ini dapat berupa degradasi lapisan tanah (erosi), kesuburan tanah menurun, banjir. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan sistem agroforestri, yaitu pemanfaatan lahan hutan untuk tujuan ekologi dan ekonomi. Sistem agroforestri adalah penanaman tanaman tahunan atau tegakan dan dikombinasikan dengan penanaman tanaman sela berupa tanaman pangan maupun tanaman lain yanag bermanfaat bagi petani (Hairiah et.al, 2000). Penanaman Jagung sebagai tanaman sela pada tanaman tahunan (Sengon dan Kopi) mempunyai manfaat secara ekologi dan ekonomi. Namun di sisi lain penanaman tanaman Jagung sebagai tanaman sela tanaman tahunan memberikan tingkat produktivitas yang menurun di bandingkan secara monokultur. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh persaingan dalam mendapatkan unsur hara, air, dan juga cahaya. Tujuan dari penelitian ini ialah (1) Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman semusim jagung pada sistem agroforestri, (2) untuk mengetahui peranan tanaman jagung dalam mengurangi erosi dan limpasan permukaan (run off). Hipotesis dari penelitian ini ialah (1) Sistem tumpangsari tanaman semusim jagung dan tanaman pohon dapat mengurangi erosi dan limpasan permukaan (run off), (2) hasil tanaman jagung akan mengalami penurunan pada sistem agroforestri di bawah tegakan tanaman pohon. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan rakyat seluas ± 3,5 ha yang berada di Dukuh Krajan, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada bulan Oktober 2008 hingga Februari 2009. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah meteran, jangka sorong, timbangan, luxmeter, chinometer, ombrometer, gelas ukur, oven. Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi benih tanaman jagung var NK 33, kopi, sengon, pupuk organik, pupuk Urea, pupuk SP36 dan KCl, pestisida dan herbisida. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok 2 perlakuan pola tanam dan 3 kali ulangan pada petak erosi. Kedua perlakuan yang di uji coba ialah: Monokultur Jagung dan Jagung sistem agroforestri (Sengon, Kopi, Gliricidia). Komponen pengamatan pertumbuhan Jagung: tinggi tanaman, jumlah daun. Komponen pengamatan hasil untuk jagung, yaitu: bobot kering akar, bobot kering daun, bobot kering batang, bobot kering tongkol, bobot kering pipilan. Untuk pengamatan fungsi ekologi, yaitu : curah hujan, limpasan permukaan, erosi aktual, erosi potensial, intersepsi radiasi matahari. Hasil penelitian dengan komponen pertumbuhan dan hasil tanaman jagung menunjukkan bahwa sistem monokultur memberikan hasil yang lebih baik di ii bandingkan dengan sistem agroforestri. Berdasarkan bobot kering total tanaman mengalami lahan monokultur mengalami peningkatan sebesar 37,9% dibandingkan dengan lahan agroforestri.Untuk pengamatan erosi aktual diperoleh hasil tertinggi pada perlakuan monokultur dan berbeda nyata dengan perlakuan agroforestri dengan persentase kenaikan 88% dari lahan agroforestri, begitu juga pengamatan limpasan permukaan diperoleh hasil yang tertinggi pada petak monokultur jagung dan berbeda nyata dengan perlakuan agroforestri dengan persentase kenaikan sebesar 125,7% dari lahan aroforestri. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sistem agroforestri tanaman jagung dengan tanaman pohon (Sengon, gliricideae, kopi) dapat mengurangi erosi dan limpasan permukaan, hasil tanaman jagung mengalami penurunan sebesar 38 % berdasarkan bobot kering total tanaman pada sistem agroforestri di bandingkan dengan perlakuan monokultur. Hal ini disebabkan adanya naungan dari tanaman pohon yang mengurangi penerimaan cahaya tanaman jagung, serta kemungkinan adanya persaingan dalam mendapatkan unsur hara dan air.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/186/051002901
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 19 Jan 2011 08:43
Last Modified: 14 Apr 2022 01:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128421
[thumbnail of 051002901.pdf]
Preview
Text
051002901.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item