Analisis Pengaruh Modal Sosial Terhadap Pendapatan Petani Apel Di Desa Poncokusumo.

Muharimeka, Nur Dwi (2009) Analisis Pengaruh Modal Sosial Terhadap Pendapatan Petani Apel Di Desa Poncokusumo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Apel merupakan komoditas andalan bagi penduduk Desa Poncokusumo sebagai sumber mata pencarian sekaligus sebagai sumber ekonomi. Tingginya produksi apel bukan jaminan meningkatkan pendapatan petani, karena lemahnya posisi tawar petani terhadap pedagang. Informasi harga pasar menjadi rahasia pedagang, sehingga harga ditingkat petani mudah dipermainkan. Nilai yang dirasakan (perceived value) adalah tingkat yang dirasakan dari kualitas relatif produk terhadap harga yang telah dibayarkan. Infrastruktur dinamis dari modal sosial berwujud jaringan-jaringan kerjasama antar manusia. Jaringan tersebut memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi, memungkinkan tumbuhnya kepercayan dan memperkuat kerjasama. Masyarakat yang sehat cenderung memiliki jaringan-jaringan sosial yang kokoh. Orang mengetahui dan bertemu dengan orang lain. Mereka kemudian membangun interrelasi yang kental, baik bersifat formal maupun informal. Jaringan sosial yang erat akan memperkuat perasaan kerjasama para anggotanya serta manfaat dari partisipasinya itu. Interaksi yang dijalin antara petani apel dengan pedagang apel yang ada di Desa Poncokusumo-Malang dibedakan berdasarkan jenis petani dan pedagang. Petani apel bukan langganan adalah petani apel yang tidak terikat dengan pedagang apel mana pun di Desa Poncokusumo-Malang.Petani apel langganan adalah petani apel yang menerima bantuan/pinjaman (modal) dari pedagang tertentu. Pinjaman tersebut selain berupa uang juga sarana produksi seperti obat-obatan(pestisida) dan kertas pembungkus apel. Petani apel langganan ini memiliki kewajiban secara tidak tertulis untuk menjual apelnya ke pedagang yang telah memberi pinjaman. Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh mana hubungan jangka panjang petani dalam memasarkan apel di Desa Poncokusumo-Malang.Selain itu penelitian ini juga berusaha untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut(1)Sejauh mana membangun inter-relasi antar petani apel.(2) Faktor – faktor yg berpengaruh dalam penggunaan sosial capital (modal sosial) terhadap pendapatan petani Tujuan penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:(1)Menganalisis interaksi inter-relasi petani apel.(2)Menganalisis faktor apa saja yang berpengaruh hubungan modal sosial dengan lembaga pemasaran apel. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah(1) Diduga bahwa semakin sering petani berinteraksi dengan pedagang maka mengetahui informasi harga apel.(2)Diduga bahwa semakin tinggi penggunaan social capital (modal sosial)maka pendapatan petani apel meningkat. Penentuan lokasi dalam penelitian ini dilakukan secara purposive, yaitu di Desa Poncokusumo-Malang. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Sensus. Responden dalam penelitian ini adalah petani langganan dan petani bukan langganan. Informasi tentang petani langganan diperoleh dari pedagang yang kerjasama dengan petani dan petani bukan langganan diperoleh dari Kelompok 4 tani. Dengan cara ini diperoleh jumlah petani langganan sebanyak 11 petani dan petani bukan langganan sebanyak 23 petani sehingga responden berjumlah 34 petani. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan analisis regresi. Social capital yang dianalisis adalah jumlah keluarga yang dikenal baik-F, jumlah orang-orang yang dapat membantu (secara finansial)-R, jumlah pedagang yang dikenal baik-T, jumlah pelanggan yang dikenal baik-C dan jumlah penyalur yang dikenal baik-I. Sedangkan indikator social capital adalah tingkat pendidikan-E, umur-U, lama menjalankan usaha-H, kontinuitas usaha-D dan jenis kelamin-G. Pengujian-pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Uji F, untuk mengetahui signifikansi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan (2) Uji t, untuk mengetahui signifikansi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau sebagian, (3) Koefisien Determinasi, untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama dan 4) Pengujian asumsi klasik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut: (1)Dari identifikasi pola hubungan diketahui bahwa hubungan petani dengan petani berkaitan dengan usahatani apel dan kemasyarakatan.Hubungan petani dengan pedagang ada yang berupa kontrak usahatani (Contract Farming) dalam kegiatan pemasaran. Hubungan petani dengan agen transportasi terjalin secara insidental atau jangka pendek dan petani tidak memiliki hubungan dengan agen penjualan. Selain itu, juga terdapat petani yang mendapat bantuan modal dari agen keuangan (bank). (2)Modal Sosial yang berpengaruh terhadap pendapatan petani apel hanya jumlah orang yang membantu secara finansial.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/70/050900956
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 31 Mar 2009 09:57
Last Modified: 13 Apr 2022 06:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128370
[thumbnail of 050900956.pdf]
Preview
Text
050900956.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item